Chapter 10

1.2K 118 56
                                    

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto Sensei

NejiSaku's present




Semi Canon with alternatif time line












Neji berdeham, mencoba mencairkan suasana canggung yang ia ciptakan karena telah berani membawa Sakura ke tempat pribadinya. Neji bukan lelaki naif yang tak mengerti arti berduaan bersama lawan jenis. Apalagi status mereka kini sepasang kekasih.

Namun entah kenapa beberapa hari ini ia merasa perasaannya tengah gelisah, ia merasa akan merasakan suatu kebebasan dimana dirinya bisa terbang dengan bebas seperti segerombolan burung. Disisi lain hatinya merasa sesak jika memikirkan Sakura,ia tak mau membuat gadis itu bersedih karenanya. Maka dari itu Neji ingin lebih lama bersama Sakura selagi sempat.

Kematian memang akan selalu mengiringi seorang Shinobi. Entah itu gugur dalam menjalankan misi yang sulit ataupun gugur dalam Medan perang seperti halnya pahlawan.

Neji hanya mempunyai sebuah firasat buruk tentang perang Shinobi yang akan terjadi di depan mata.

"Neji-san apa yang kau pikirkan?"

Neji menggeleng,ia mengulas seutas senyum sembari mengelus pipi gadisnya. Kini keduanya hanya duduk di atas futon saling berhadapan.

"Aku hanya sedang berpikir,kenapa kau terlahir secantik ini"

Sakura bersemu,ia memalingkan wajahnya menghindari tatapan Neji yang dalam .

"Neji-san ja-jangan mengatakannya"

"Aku hanya berbicara fakta"

Neji meraih kedua tangan Sakura , "Sakura dengar, apapun yang terjadi dalam perang nanti kau harus tetap berjuang semampumu , mengerti ?"

"Aku mengerti, aku berjanji akan tetap bertahan bagaimanapun keadaannya. Oleh karena itu Neji-san juga harus bertahan agar kita bisa kembali bersama "

"Aa"

Neji mencium punggung tangan Sakura,menikmati semua momen yang ada .

Sakura tersenyum,ia mendekati Neji bertumpu dengan kedua lututnya . Di bukanya ikat kepala Konoha yang di kenakan pemuda itu , memperlihatkan sebuah simbol Manji yang merupakan sebuah segel turun temurun yang di pasangkan untuk anggota keluarga bunke Hyuuga.

Sakura mengelus dahi sempit kekasihnya kemudian mengecupnya lebih lama.

Setelah melakukannya Sakura memilih duduk di atas pangkuan Neji yang bersila dan membuat pemuda itu terkejut atas aksinya.

"Sakura aku tak yakin kau akan aman malam ini"

Tersenyum simpul, Sakura memilih mengecup sudut bibir Neji kemudian kembali menatap mata elang itu dengan penuh makna.

"Kau bisa memukul untuk menghentikan ku jika kau tak menginginkannya "

Setelahnya, Neji mencium Sakura. Melumat bibir gadis itu dengan dalam. Menekan tengkuknya agar bisa lebih leluasa memakan bibir semanis madu yang menjadi candunya.

Tak sekaku saat pertama kali, Sakura membalas lumatan Neji pada bibirnya, meremas baju atas Neji hingga kusut.

Gadis itu tetap kewalahan mengimbangi pergerakan Neji yang terlalu terburu-buru. Kali ini Neji menggunakan lidahnya menerobos masuk mengajak sang lawan untuk saling berbelit. Ciuman basah penuh hasrat.

"Ne-Neji tunggu, biarkan aku bernafas terlebih dahulu hhh"

Ujar Sakura sesaat setelah ciuman panas itu berakhir. Dirinya tak sanggup jika harus meneruskan ciuman panjang itu. Sakura hampir kehabisan nafas.

Because of you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang