"Didunia ini, yang dipandang indah tak selalu dapat kita miliki. Ada kalanya hanya dapat dikagumi dan terukir dalam perjalanan dari masa kemasa."
~••••~
Apa yang sejatinya ada dipikirannya?, Dia terus bergerak maj...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~☆~☆~
Kini Gadis bernama Frajaria itu berjalan di lorong koridor sekolah menuju kelasnya.
Baru saja Ria sampai dikelasnya sudah ada aja drama baru.
"HEH BAJIGUNG KALO LO KAGAK MAU PIKET GUE LAPORIN KE OSIS!!" Teriak Lita sembari membawa sapu yang ancang ancang ingin dilempar
"Dih iye iye, lagian gue kan udah bersihin wc." Dumel Bagas
"PIKET GAK??!!" Teriak Lita tak perduli
"IYA CANTIK INI GUE PIKET!!" Bagas menyahuti Lita dengan teriakan
"Ini kenapa dah pagi pagi?" Tanya Ria keheranan
"Biasa tuh si bajigung kaga mau piket, kesel gue" Ria menggeleng geleng heran
"Eh iya gue juga piket hari ini, lupaa!. Sini sapunya biar gue bantu." Ria hendak mengambil alih sapu yang Lita genggam
"Eitss.. tidak bisa. Lo tinggal ngepel aja nanti sehabis si bajigung nyapu." Lita lantas kembali asik dengan kegiatan piket nya
"Nama gue bagas yee" celetuk Bagas yang tengah sibuk menyapu
"Heh!, itu tuh panggilan khusus dari gue. Lo kagak usah komen dah sana gece nyampu!!!"
Seusai selesai drama piket perpiketan, para siswa dikumpulkan dilapangan untuk diberi arahan. Setiap pagi sebelum pembelajaran entah apa itu ada aja ceramahnya, seperti mengecek kelas sudah bersih atau belum, menyetor absensi, dll. semua siswa dikumpulkan, harus.
"Seperti biasa, kalian 15 menit sebelum belajar harus melakukan literasi dulu ya anak anak. Nanti akan ada osis yang mengawasi kalian." Ucap Pak adi dengan lantang
"BAIK PAK!" Balas semuanya serentak, semua pun dibubarkan dan masuk kekelas mereka masing masing.
"Lita, gue mau tanya boleh?" Ujar Ria ketika mereka sudah duduk dibangku masing masing
"Boleh, kenapa?"
"Engga ada sih, cuma gue heran aja. Emm lo kok kenal banyak orang disini? Maksud gue kayak udah kenal mereka gitu, contoh ibu kantin, osis, dan beberap guru."
Lita meletakkan buku novel yang ia pinjam untuk literasi, menaruhnya di atas meja, lantas membuka nya selembar demi lembar
"Ya enggak gitu juga sih Ri, kakak gue lulusan sini juga trus gue sama murid lain daftar kesini kan awal, trus mpls sekolah juga lebih dulu. Lo kan murid ya kek pindahan gitu lah, jadinya lo belum tau banget kan?" Ria berfikir mencerna tiap tiap bait kata yang lita ucapkan
