11. Kediaman Nie

154 35 1
                                    

Memasuki kediaman keluarga Nie, di dalam sudah menunggu tiga sosok pemimpin keluarga special yang sangat mereka kenali. Pemimpin Lan, Lan Xichen. Pemimpin Jin, Jin Zixuan. Pemimpin Nie, Nie Mingjue.

Mereka yang baru datang langsung memberi hormat pada para pemimpin. Para pemimpin menerima hormat mereka dengan senyum senang. Kemudian pandangan mereka terpaku pada satu orang yang sangat mereka kenali dan sudah lama tak pernah mereka lihat.

"Wei Wuxian?" celetuk Jin Zixuan.

Wei Wuxian ingin kabur, tapi ia tahu hal itu tidak mungkin bisa ia lakukan sekarang. Ia hanya menunduk tak berani menatap para pemimpin yang dulu adalah seniornya.

Jiang Cheng, Nie Huaisang, dan Lan Wangji maju untuk menahan pandangan dan mungkin pertanyaan dari para pemimpin.

"Zewu Jun, dia bukan Wei Wuxian. Sekarang namanya Mo Xuanyu," ujar Jiang Cheng yang saat ini menarik lengan Lan Xichen agar menatapnya.

Tidak sopan? Jiang Cheng tidak peduli. Toh yang ia tarik statusnya kekasih. Ya benar, mereka berdua memang memiliki status itu bahkan sejak Wei Wuxian masih hidup dulu. Apa tidak menikah? Jawabannya karena Jiang Cheng masih ingin bertualang. Mana mau dia terikat saat Wei Wuxian saudara laknatnya masih berkeliaran.

"Itu benar, dia Mo Xuanyu bukan Wei Wuxian yang kita kenal. Setidaknya untuk saat ini," tambah Nie Huaisang dengan perkataan lirih di kalimat akhir.

"Baiklah, sebaiknya kalian semua masuk. Kita makan malam dulu!" ajak Nie Mingjue.

Wei Wuxian bernapas lega. Ia mengikuti yang lain untuk masuk ke dalam dan menikmati makan malam.

Para pemimpin masih di sana bersama para senior. Mereka masih penasaran tentang Wei Wuxian atau Mo Xuanyu.

"Kalian yakin itu bukan Wei Wuxian?" tanya Jin Zixuan.

"Wangji?" Lan Xichen menatap adiknya serius.

Para senior menghela napas panjang.

"Jika kalian tanya yakin, kami akan dengan lantang mengatakan dia Wei Wuxian. Lalu masalahnya sekarang, dia tidak ingin kita memanggilnya dengan nama itu," ucap Jiang Cheng menatap para pemimpin di depannya.

"Alasannya?" tanya Lan Xichen.

"Tak ada yang tahu, bahkan Wangji yang sedari tadi bersamanya. Iya kan?" Nie Huaisang menatap sahabat dinginnya.

"Mn."

"Jadi?" tanya Nie Mingjue.

"Jadi untuk sementara, kita ikuti saja kemauan dia. Panggil dia Mo Xuanyu."

Mereka menyusul masuk ke dalam setelah selesai dengan pembahasan tentang Wei Wuxian.

Di meja makan semua dudah duduk dan bersiap menikmati makan malam yang sudah disiapkan. Mereka yang baru datang tampak lahap memakan makanannya. Itu wajar kan? Mereka sudah lama tak menikmati makanan sejak perjalanan.

Wei Wuxian pun makan dengan lahap, melupakan siapa yang saat ini ada bersamanya. Lan Wangji yang duduk di sampingnya terus menaruh makanan di mangkuk nasi Wei Wuxian.

Usai makan, para pemimpin mengajak para senior dan Wei Wuxian juga Wen Ning untuk bicara hal baru tentang Wen Rouhan. Namun, Wei Wuxian menolak untuk ikut. Ia beralasan ingin memulihkan luka.

Wen Ning pun diajaknya. Ia takut Wen Ning masih sensitive tentang Wen Rouhan yang menyebabkan dirinya kehilangan keluarga dan sanak saudara.

Akhirnya para pemimpin menyetujui meski agak tak rela. Wei Wuxian berjalan dengan tenang meninggalkan para pemimpin dan para sahabatnya.

Ancestral LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang