03. Zombie

189 35 1
                                    

Perjalanannya menuju puncak gunung membawanya melewati gundungan pemakaman yang sangat ia kenal. Tempat pemakaman keluarga besar Wen.

"Wei Wuxian, tempat ini adalah tempat pemakaman keluargaku. Dulu wilayah ini juga bagian dari wilayah keluarga Wen kami, sebelum Wen Rouhan memindahkan kami ke Bu Ye Tian."

Ingatan itu saat Wei Wuxian berhasil menolong sisa keluarga Wen murni yang menentang perbuatan Wen rouhan.

"Tuan Muda Wei, suatu saat nanti jika kami memang harus meninggal, kami ingin kembali ke tanah pemakaman ini. Berkumpul dengan semua keluarga kami yang pergi lebih dulu," ujar salah seorang nenek di rombongan itu.

"Kami akan mengikutimu, Tuan Muda Wei. Terima kasih sudah menyelamatkan kami," tambah paman Wen.

"Carikan mereka tempat yang aman lebih dulu, setelah itu kita harus menyelamatkan Ah Ning!" seru Wen Qing.

Putri tetua Wen yang juga seorang tabib yang hebat. Adiknya, Wen Ning, tertangkap saat berusaha kabur. Mereka akan kembali untuk menyelamatkan Wen Ning setelah memberi tempat yang aman untuk lainnya.

Itu adalah sepenggal ingatan Wei Wuxian saat berada di gundukan pemakaman itu bersama Wen Qing dan keluarga Wen yang lain.

Wei Wuxian memutuskan untuk mengunjungi dan berdoa di depan pemakaman itu. Apa yang terjadi di masa lalu juga ada kesalahannya. Mungkin jika ada seandainya, Wei Wuxian bisa melakukan sesuatu. Namun, ternyata memang tak ada seandainya.

Wei Wuxian duduk di depan makam. Memberi hormat dan memulai ritual doa. Setelah selesai ia bersujud di depan makam itu.

"Paman, nenek, Wen Qing, dan lainnya. Aku Wei Wuxian. Maaf aku gagal melindungi kalian kala itu. Aku tahu sekarang meskipun ada seandainya itu tak akan bisa berguna. Aku hanya bisa berdoa semoga kalian tenang dan damai di alam sana.

Maaf aku baru datang setelah sekian lama. Jangan bertanya apa yang terjadi, karena aku pun tak tahu. Aku melewatkan sepuluh tahun kehidupan, dan sekarang kembali dengan raga orang lain.

Mungkin jika kalian sekarang ada di sini, kalian akan yakin jika ini aku karena wajah dan tubuh raga ini sangat mirip denganku.

Aku akan mencari cara untuk membalas perbuatan pengkhianat keluarga kalian. Restui setiap langkah yang kuambil. Dan semoga tak ada kesulitan yang menghalangiku.

Aku pamit. Selamat tinggal semuanya."

Wei Wuxian bangkit. Ia menatap gundukan makam untuk terakhir kalinya sebelum pergi meninggalkan tempat itu.

Melanjutkan langkah yang sedikit lagi sampai di puncak gunung Dafan. Melewati jalan setapak yang dikelilingi pepohonan, ia melihat ada jaring yang memperangkap manusia di dalamnya.

"Jaring Fu Xian? Siapa yang memasang jaring mewah itu di sepanjang jalan yang dilewati manusia seperti ini? Bukannya jaring itu harganya cukup mahal. Yang mampu membelinya pasti keturunan keluarga Jin," gumam Wei Wuxian.

Ia memperhatikan sekitar. Suasana cukup sepi, mungkin karena waktu juga sudah menunjukkan senja akan tiba.

Wei Wuxian mendongak untuk melihat para manusia yang terperangkap. Keadaan mereka cukup lemas, mungkin sudah terperangkap sedari tadi.

Sekali lagi menatap sekitar, kali ini untuk mencari sesuatu yang bisa menolong para manusia itu.

"Jaring Fu Xian cukup kuat. Tak mungkin putus hanya dengan ranting atau batu. Apa aku harus menggunakan Suibian untuk menolong mereka? Bagaimana jika ada yang mengenalinya? Jangan, jangan!"

Ancestral LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang