#CEWEK_POLOS_ISTRI_CEO_TAMPAN
#Part4Xenza melepaskan pelukan suaminya ia malah memilih pergi kerumah bang Rayen kakak kandungnya.
Gerdeon langsung mengejar istrinya, setibanya disana ia melihat istrinya sedang bercanda tawa dengan kakak iparnya.
Setibanya didepan pintu "Permisi, Bang!" ujar Gerdeon sopan.
Rayen dan Melia tersenyum atas kedatangan adik iparnya.
"Ee,masuk Deon," ujar Melia dengan sopan.
Gerdeon duduk disebelah istri kecilnya sementara Xenza sedang asik dengan makanan yang ada di meja.
Gerdeon membatin "Kayak nggak gue kasih makan aja nih bini gue."
"Bang, Lian kemana?" tanya Gerdeon mencari keponakannya yang berumur 5 tahun itu.
"Lagi belajar dia," ujar Rayen tersenyum manis melihat anaknya yang sudah pintar sejak kecil.
Gerdeon melirik ke arah Xenza dan tersenyum.
"Oo ya bang, sebenarnya Xenza udah hamil."
Setelah mendengar itu bang Rayen langsung memeluk adik kesayangannya.
"Selamat ya sayangnya abang, nanti abang kasih tau sama bang Deflen," ujarnya mengelus elus lembut rambut adiknya.
Melia juga tampak bahagia mendengar itu.
"Selamat dek, jaga baik baik kandungannya!" ujar Melia menasehati adik iparnya.
Setelah sekian lama mengobrol, Gerdeon dan Xenza memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai malam.
"Bang, kak, kami pamit dulu," ujar mereka berdua serentak.
Setibanya dirumah Xenza langsung mengambil laptopnya dan menonton anime kesukaannya.
"Aww, sakit banget kaki aku!" rintih Xenza.
Gerdeon yang mendengar itu langsung memijit kaki istrinya, karena ia tau kalo istrinya yang jarang keluar rumah dan berjalan, pasti akan merasa letih kalo berjalan sebentar saja.
"Kak, beliin aku cilok dong! Lapar," rintih Xenza memegang perutnya.
"Tadi ngambek!" usil Gerdeon sambil menci*m p*pi istrinya.
Xenza yang mendapat ciuman langsung saja mencubit paha Gerdeon.
Gerdeon pamit membelikan cilok untuk istrinya,5 menit lamanya Xenza menunggu baru tiba pesanan makanan yang ia nanti.
"Hmm enak banget loh kak," ujar Xenza memakannya dengan lahap.
"Sayang, besok kamu nggak boleh beli jajanan luar, nanti berpengaruh sama janin yang kamu kandung."
Xenza yang sedang makan terbatuk batuk jadinya.
"Uhuk.. Uhuk.. Apa?!" teriak Xenza keras.
Xenza membatin "Tanpa makanan hidupku hampa, tapi kalo ngebantah habislah duniaku," batin Xenza.
(B E R S A M B U N G)