#CEWEK_POLOS_ISTRI_CEO_TAMPAN
#Part7Lisha berjalan mengendap-endap menuju ruangan sepupunya, ia melirik kesana-kemari dan memasuki ruang dimana Monica berada.
"Kak Monica!" panggil Lisha membuat Monica mengerutkan keningnya.
Monica duduk sambil menaikkan satu kakinya ke atas meja, lalu mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya.
'Benalu satu ini pasti minta duit,' batin Monica sambil menatap lekat kearah Lisha.
"Kak, godain lah Bang Deon," ucap Lisha membuat Monica melorotkan matanya.
"Lo aja, gue udah punya suami," jawab Monica ketus, bisa-bisanya Lisha menyuruhnya untuk mengkhianati sang Suami yang sangat ia cintai. Walau, sekarang suaminya belum sadar dari koma kecelakaan semenjak lima bulan yang lalu.
"Dih, dia bakal m@ti, Kak!" keukeh Lisha memaksa Monica, lagian jujur Monica tidak pernah punya perasaan apa-apa terhadap bosnya. Monica cukup sadar diri dia ini apalah, pasti keluarga Gerdeon sudah menyiapkan calon yang sederajat dengan keluarganya.
Lagian, Monica bahagia-bahagia saja tanpa mencintai bos dan sangat terosebsi seperti novel-novel yang sering dirinya baca. Monica yakin bahwa Gerdeon pasti sudah punya pasangan walau belum di public, tetapi ia sangat yakin dalam hatinya.
"Jaga ya mulut, kamu!" Berdiri dan menunjuk muka Lisha dengan tatapan tajamnya. Untung saja Monica tidak menampar mvlut busuk sang Sepupu, jika tidak ingat dengan kebaikan Om-nya.
"Ck, lagian apa bagusnya Mas Hendra." Menepis telunjuk Monica sambil berlalu meninggalkan ruangannya, jika berdebat dengan Monica tentu saja dirinya yang akan kalah. Monica sangat keras kepala, dikasih hidup yang enak malah cari yang susah.
'Wanita aneh,' batin Lisha berjalan dengan angkuh, tidak pernah bersikap ramah pada teman-teman kantornya.
Monica yang ditinggal sendiri dalam ruangannya kembali melihat jadwal kegiatan Gerdeon, bosnya.
#Bersambung....