Tiga hari berlalu,hari ini mayor Teddy kembali pulang dari manado aerin sangat tidak sabar bertemu mayor Teddy.
Selain rasa kangen aerin ingin sangat ingin bertanya soal pendidikan mayor teddy apakah benar dia akan berangkat 2 bulan lagi.
Tanpa menunggu kabar dari mayor aerin mengirimkan pesan terlebih dahulu ke pacar nya itu
"Mayor apakah sudah sampai di Jakarta?"
Namun pesan aerin tidak juga di respon mayor teddy.
Setiap menit aerin melihat layar hp nya berharap ada balasan dari sang pacar namun ternyata tidak ada juga .
Hingga akhirnya mayor Teddy menelfon
"Maaf aerin saya baru buka pesan kamu"
"Iya ga ppa mas kmu dimana mas?" Tanya aerin
"Saya di rumah baru sampai, kenapa mau ktemu"
"Emang mas ga capek??"
"Ya enggak lah malah mas kangen banget sama kamu"
"Kalau mas gak capek bisa aja sih kalau mau ketemu"
"Ok kapan dimana, mau di jemput??"
"Gak usah mas ini aku lagi tugas di sekitar HI mas ke sini aja"
"Siap, meluncur" mayor teddy bergegas karena sudah begitu rindu dengan kekasih nya itu .
. . . . . . . . . . .
"Lama ya nunggu nya"tanya mayor teddy menghampiri aerin di sebuah kafe yg sudah di privat room
"Enggak kok"mata aerin berbinar melihat mayor datang dengan setelan polo bitamdan jaket putih nya ..
"Saya boleh peluk dulu ga sih udah 3 hari ga ketemu loh"ucap mayor Teddy yg membuat aerin tersipu malu.
"Mas apaan sih begitu aja di tanya in peluk tinggal peluk aja kok pacat nya ini"celetuk aerin
Mayor Teddy langsung meraih tubuh aerin , memeluk dengan begitu hangat.
Aerin yg merasa begitu nyaman dipelukan pria berbadan kekar itu membuat ia lupa apa tujuan nye ingin bertemu mayor.
"Saya sangat rindu kamu aerin"ucap mayor teddy dengan masih memeluk aerin.
"Mas ayo kita putus"
Teddy kaget mendengar ucapan aerin itu dan seketika melepaskan pelukannya
"Aerin .."ucap mayor seraya mengusap pipi aerin yg tertunduk
"Iya mas ayo kita putus"
"Rinn.. ada masalah apa,mas salah apa...mas baru pulang ini loh kok kamu seperti ini" tanya teddy penasaran.
"Gak mas gak ada masalah aku yg gak bisa lanjutin ini lagi sama kamu."
"Aerin kalau ada masalah , masalah nya harus kita cari jlan keluar nya bukan hubungan kita yg kita udahin"
"Emh hh.hh"aerin menangis
"Aku tau kamu bulan depan brangkat melanjutkan pendidikan kamu""Terus apa masalah nya aerin,.jangan sperti ini dong"
Teddy khawatir jika hubungan nya harus benar2 berakhir.
"Sebab itu saya ingin ketemu ibu kamu sebagai tanda mas serius sama kamu""Enggak mas sebaik nya mas jangan ketemu ibu ku dulu pasti ibu ga akan setuju sama hubungan kita"
"Lohh kenapa??" Teddy bertanya heran
"Kalau ibuku tau mas prajurit dan akan pergi sebentar lgi meninggal kan anak nya, beliau tidak akan setuju"
"Aerinnn.... Saya cuma melanjutkan pendidikan bukan mau perang mas pasti kembali."
"Enggak mas aku gabisa jalanin LDR "
"Sayang ..ayolah kita bukan remaja lagi ,soal LDR saja bisa membuat kmu melepaskan mas"
"Mas aku gak mau nnti nya kamu juga jadi gak fokus disana karna mikirin aku jadi kita udahan aja dulu"
"Rinn....mas gak habis pikir sama kamu, kamu yakin mau melepas kan saya??"
"Emhh yakin mas"jawab aerin dengan ter isak2
"Kalau itu alasan kamu lebih baik saya tidak berangkat saya tidak mau kehilangan kamu"
"Jngan bodoh mas aku sudah mengorbankan hati aku supaya kmu tetap bisa lanjut pendidikan, kalau kamu benar mencintai ku berangkat lah demi prestasi mu demi negara mu' aerin beranjak meninggalkan mayor teddy
"Aerin tunggu"mayor mengejar langkah aerin "saya antar pulang ya" mohon mayor karna khawatir jika aerin pulang sendirian dengan keadaan seperti ini.
",Gak usah mas aku pulang sendiri dan aku mohon jangan ikutin aku" aerin berlalu meninggalkan mayor Teddy.
Bersambung. . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Mayor ( Teddy )
Randomcerita fiksi/karangan hanya untuk hiburan bahan halu untuk cegil