BAB VII : Xiao dan Chen

578 12 2
                                    

4 Bulan kemudian. Kompleks Puri Adipati Xiao-Kadipaten Ai, Kerajaan Yue.

Hari-hari sama seperti sebelumnya. Dalam sehari setidaknya Ibusuri selalu minta untuk 'main' satu hingga dua kali. Dan Xiao dengan patuh dan senang hati melayani Ibusuri untuk memuaskan nafsu birahinya. Ibusuri Jiang memiliki libido yang besar sekali, pikir Xiao. Hampir dalam setiap permainan, Jiang selalu yang paling mendominasi dan mencapai ejakulasi.

Sudah setengah tahun keduanya menjalin hubungan terlarang ini. Sejauh ini masih aman-aman saja, tidak ada orang-orang di lingkaran istana yang bergunjing soal hubungan terlarang antara Ibusuri Jiang dengan Xiao, sementara para pelayan Ibusuri dan pelayan Xiao sudah diperintahkan untuk tutup mulut dan menjaga rahasia.

Saat ini Xiao sedang berada di kadipatennya sendiri di Kadipaten Ai, ada persoalan administrasi sehingga membuat adipati harus datang langsung. Hari sudah sore, Xiao sedang duduk-duduk di balkon kamarnya sambil menikmati teh hangat.

Seorang pelayan gadis muda masuk ke dalam kamar, memberitahu adipati Xiao bahwa ada tamu yang datang.

"Tuan Xiao. Ada tamu yang ingin menemui tuan," Ucap pelayan itu.

"Siapa?" Tanya Xiao sambil memandang kearah si pelayan.

"Mentri Wu Han tuan," Jawab si pelayan.

"Mentri Wu Han...hmm baiklah suruh dia masuk, nanti akan kutemui dia." Ujar Xiao.

***
Xiao menemui mentri Wu Han di ruang tamu. Xiao menyambut sang mentri dengan baik dan ramah, karena bagaimanapun Wu Han lebih senior dari Xiao, dan Xiao bisa seperti ini berkat rekomendasi Wu Han pada Ibusuri.

"Selamat datang Mentri Wu Han, senang melihat anda. Jika berkenan...kenapa tuan mentri sampai datang jauh-jauh kemari?, bukankah tuan mentri bisa menemui saya ketika saya di Ibukota nanti?" Ucap Xiao.

"Ah terimakasih mentri muda Xiao. Oh..saya memang ingin mengunjungi kadipaten Ai sejak dulu, sekaligus menjumpai anda di sini, sebab biar bagaimanapun anda adalah adipati untuk kadipaten ini, dan kebetulan juga ada sesuatu yang penting, yang mau saya bicarakan pada tuan mentri muda." Kata Wu Han.

Xiao mengernyitkan kedua alisnya. "Oh begitu. Apa hal yang mau tuan mentri bicarakan pada saya?" Ucap Xiao. Ia masih bertanya-tanya apa maksud mentri Wu Han datang ke kadipatennya.

"Ini berkaitan soal hubungan anda dengan Ibusuri." Ucap Wu Han membuka topik.

"O-oh, soal itu...saya haturkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada tuan mentri Wu Han, berkat rekomendasi tuan saya bisa menjadi seperti ini sekarang." Jawab Xiao sambil merasa agak khawatir, mengapa Wu Han menyinggung soal hubungan dia dengan Ibusuri?, bukankah ia sendiri yang mengenalkan Ibusuri pada Xiao?.

Wu Han mengibaskan satu tangannya, ia menangkap suasana hati Xiao yang panik karena ia menyinggung soal hubungan Xiao dengan Ibusuri.

"Tuan mentri muda tak perlu panik seperti itu. Apa yang anda lakukan bersama Ibusuri di atas ranjang biarlah menjadi urusan kalian berdua. Aku senang ternyata Ibusuri benar-benar jatuh hati padamu... Lihatlah kamu sekarang menjadi seorang adipati untuk wilayah yang luasnya ribuan hektar, belum lagi kamu juga menjadi mentri. Itu semua karena Ibusuri telah kepincut olehmu." Kata Wu Han.

"Lalu. Apa maksud tuan mentri senior berkata seperti itu. Maaf, tapi saya belum dapat menangkap maksud tuan mentri." Ucap Xiao dengan lugu.

"Tchk...kau belum mengerti maksudku rupanya ya. Maksudku adalah, apakah kamu tidak terpikir untuk sesuatu yang lebih besar lagi?" Ujar Wu Han mencoba menggugah Xiao.

Xiao menggelengkan kepala, "Maaf tuan mentri. Tapi tidak ada apa-apa yang saya pikirkan saat ini. Yang saya tahu adalah menyenangkan Ibusuri, itu saja." Jawab Xiao dengan apa adanya.

Peliharaan Sang Ratu JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang