BAB VI : Mentri Xiao

581 9 3
                                    

Satu bulan kemudian. Ibukota Tong-Kerajaan Yue

Dalam waktu dua bulan saja, Xiao telah mendapatkan kekuasaan sebagai seorang bangsawan, dan kini sebagai Mentri dalam dewan kerajaan. Xiao kini sudah termasuk kedalam golongan elit kerajaan, satu hal yang tidak pernah Xiao bayangkan sebelumnya. dengan menjadi seorang mentri dalam dewan kerajaan, Xiao diberi fasilitas berupa gaji dan tempat tinggal di kompleks para mentri, tak jauh dari kediaman raja dan ibusuri. walaupun terkadang, ia akan pulang ke daerah kadipatennya di AI untuk mengecek situasi dan kondisi di sana.

Hari ini akan diadakan audiensi antara para mentri, dengan Raja yang masih kecil dan Ibusuri selaku waliraja. dengan menaiki kereta kuda, Xiao menuju balairung agung tempat audiensi dilaksanakan. begitu sampai di balairung agung, Xiao segera masuk ke dalam menuju ruangan audiensi. di ruangan audiensi, telah tampak mentri-mentri lain sudah berkumpul dan saling bercakap-cakap satu sama lain. Xiao adalah mentri termuda dan bangsawan termuda di Kerajaan Yue, hal ini membuat kecurigaan dan gosip yang beredar, yang mempertanyakan bagaimana bisa seorang pemuda, yang merupakan seorang prajurit biasa, dan berasal dari rakyat jelata, bisa menapaki posisi penting hanya dalam waktu singkat hanya karena titah dari Ibusuri?. tentunya, hal ini menjadi gosip hangat dikalangan para mentri lain.

"Lihat si Xiao itu baru datang." Ucap Deputi Kanselir Li Guo pada Kanselir Choi Shun. Choi Shun mengangguk pada Li Guo.

"Ya. sungguh patut dipertanyakan sekali bocah ingusan itu bisa menjadi seorang bangsawan dan mentri berkat Ibusuri." Ucap Choi Shun. Choi Shun adalah Kanselir bagi Kerajaan Yue, ia berasal dari keluarga Shun yang terhormat, dan berkat status kebangsawanannya itu, Shun berhasil menjadi seorang kanselir.

"Sungguh mencurigakan memang. entah tipu daya apa yang dimainkan oleh anak itu, sehingga ibusuri mau memberikan anugrah begitu besar pada dia." Ucap Li Guo.

"Ibusuri sendiri juga payah. Ia sendiri sebenarnya bukanlah perempuan...terhormat. Hanya karena ia berhasil memikat Raja sebelumnya, ia dinikahi oleh Raja dan kemudian melahirkan putra mahkota, sehingga ia dapat bertindak sebagai Waliraja bagi pangeran mahkota yang masih kecil." Ucap Choi Shun.

"Saya rasa kita harus menyelidiki ini. Tentunya tidak ada yang salah kan berjaga-jaga." Ucap Li Guo.

"Kuserahkan semua kegiatan penyelidikan padamu. Apabila kamu menemukan sesuatu yang penting, katakan saja padaku." ujar Choi Shun, yang dibalas oleh Li Guo dengan anggukan.

Beberapa saat kemudian. Seorang bentara yang berdiri di ambang pintu masuk, mengabarkan kedatangan Pangeran mahkota dan Ibusuri yang akan memasuki ruang audiensi. Semua mentri berdiri untuk memberi hormat pada pangeran mahkota dan ibusuri.

 Pangeran mahkota yang masih kecil ditandu oleh dua orang pelayan Istana, sementara ibusuri Jiang berjalan disamping kanan Pangeran Mahkota. serentak, semua mentri menundukkan badan untuk memberi hormat pada Pangeran mahkota dan Ibusuri, setelah itu para mentri kembali berdiri tegak dan duduk di tempat duduk masing-masing. Pangeran Mahkota didudukkan diatas Singgasana, sedangkan Ibusuri duduk disamping singgasana.

"Mulai Audiensinya.' Titah Ibusuri Jiang, dan audiensi pun dimulai.

Audiensi dimulai dengan pembukaan mengenai pujian kepada pangeran Mahkota, Ibusuri dan kerajaan, lalu kemudian berlanjut mengenai keadaan masyarakat, lalu produksi pangan kerajaan, dan mengenai ancaman Kerajaan di utara yakni Kerajaan Ji-Long. Xiao menyimak setiap mentri yang memberikan paparan dan laporan.

Ketika sedang menyimak laporan salah seorang mentri. Xiao menyempatkan diri mencuri pandang pada Ibusuri Jiang yang tengah duduk memperhatikan laporan mentri. Sambil menyimak, Ibusuri Jiang mengunyah sebutir buah strawberry. Xiao memperhatikan bibir Ibusuri dihiasi oleh lipstik berwarna merah merona, dengan bibir yang lebar membuat Ibusuri terlihat begitu cantik dan menggoda. 

Peliharaan Sang Ratu JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang