BAB V : Bercinta di Puri Adipati Xiao

1.4K 12 1
                                    

Hari sudah beranjak malam. Sesuai dengan yang dijanjikan oleh Xiao, bahwa ia dan Jiang akan melanjutkan permainan mereka malam ini. Xiao sudah mempersiapkan dirinya ; ia memakai wewangian terbaik, Kamar diberi dupa yang mengeluarkan asap yang wangi, Lilin-lilin juga ditaruh di sekitar tempat tidur agar menimbulkan suasana yang intim dan romantis, Xiao hanya mengenakan sehelai Piyama terbuat dari kain sutra dengan mengekspos bagian dada dan perutnya yang berotot.

Terdengar suara pintu diketuk.

"Masuk." Ujar Xiao.

Pintu pun dibuka. Jiang memasuki kamar Xiao, Ia mengenakan  Kimono sutra yang memperlihatkan bagian dadanya yang montok terbuka. Dengan berlenggang anggun, Jiang berjalan menuju Xiao yang berdiri di belakang ranjang. Jiang melemparkan senyum yang sensual pada Xiao, ia sudah siap untuk melahap Xiao.

Xiao meraih lembut lengan kanan Jiang, lalu mencium punggung tangan Jiang.

"selamat datang di ranjang milik Adipati Xiao." Ucap Xiao pada Jiang.

Jiang tersenyum lalu mengedarkan pandang di sekeliling kamar Xiao.

"Kamu sudah mempersiapkan segala sesuatunya ya, bagus sekali." Puji Jiang.

Xiao mengangguk. "tentu, Aku ingin membuat Yang Mulia Ibusuri merasa senang dan puas malam ini." Ucap Xiao dengan maksud menggoda Jiang.

"Ah kau ini." Ucap Jiang sambil tersipu.

"Dan Karena Nona Ibusuri Jiang adalah tamuku. Maka biarlah saya selaku tuan rumah yang memulainya." Ucap Xiao. Jiang membalasnya dengan anggukan.

Xiao lalu mengitari Jiang Lalu berdiri di belakang Jiang. Tangan Xiao mulai menyusuri tubuh, pinggang, panggul dan bokong Jiang, sambil menciumi bagian belakang leher Jiang. Rangsangan ini membuat muka Jiang merona merah, ia membiarkan Xiao yang mengendalikan permainan.

Xiao lalu menyusuri tali pengikat Kimono yang dikenakan Jiang. setelah melepas ikatan, Kimono Jiang terbuka dan menampakkan kedua gunung milik Jiang yang terekspos dengan jelas. Kedua lengan Xiao lalu menyusuri area gunung kembar Jiang, lalu ia mulai meremas-remas dan memijat-mijat lembut gunung kembar Jiang.

Rangsangan ini membuat Jiang mendesah. Xiao justru semakin memperkuat pijatan dan remasannya pada kedua gunug kembar Jiang, Xiao sangat menyukai kedua gunung kembar Jiang yang putih dan terasa begitu kenyal dan lembut.

"Aku suka gunung kembarmu, begitu besar dan lembut." Ucap Xiao pada Jiang. Jiang mengangguk pelan, sambil tetap menikmati sensasi remasan dan pijatan lengan Xiao yang berotot dan kuat pada kedua gunung kembarnya.

Xiao lalu melepaskan Kimono Jiang, sehingga membuat Jiang telanjang bulat. Xiao kemudian membalikkan tubuh Jiang, keduanya saling bertatapan.

"Kau sangat cantik sekali Jiang. meskipun kita berbeda status dan umur kita terpaut jauh, namun aku mencintaimu." Ucap Xiao menyatakan perasaannya pada Jiang.

"Aku tahu Xiao." Balas Jiang sambil menyenderkan kepalanya pada dada bidang dan berotot milik Xiao.

"kau benar-benar perempuan terbaik." puji Xiao.

Jiang lalu meraih tali pengikat piyama Xiao, lalu ia melepaskan piyama Xiao, sehingga membuat Xiao juga telanjang bulat.

"Tak adil rasanya kalau hanya aku saja yang telanjang." Ucap Jiang.

'Kau benar. maafkan hambamu ini yang tak sopan, hamba siap menerima hukuman dari yang mulia ibusuri." Ucap Xiao.

"Oh ya. Kalau begitu ini hukuman untukmu." Ujar Jiang.

Lengan kanan Jiang mengarah ke tiang milik Xiao yang sudah menegang dan panjang. Jiang mengenggam lembut tiang milik Xiao dan mulai menggerakan tangannya ke depan dan belakang.

Peliharaan Sang Ratu JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang