Chapter 14: Feeling Blue

310 31 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



=============================

Fuma baru aja bangun,saat K manggil-manggil dia dari luar kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fuma baru aja bangun,saat K manggil-manggil dia dari luar kamarnya. Dengan malas Fuma membuka pintu.

"Titip cucian gue ya kalau nanti hujan. Gue mau pergi sama Heeseung. Kalau Lo mau pergi masukin ajalah,"kata K lalu menyodorkan sekantung plastik berisi sarapan buat Fuma. Biasanya sih Cuma juga beli sendiri,tapi sekarang dia lagi males. Jadi,sebelum K pergi K beliin sarapan dulu buat Fuma.

"Thank you."

"Istirahat Lo. Gak usah mikir aneh-aneh. Makin pusing kepala Lo entar. Apa Lo mau ke dokter dulu?"

Fuma menggeleng. Menolak tawaran K. Yang bermasalah tuh bukan fisiknya,tapi hatinya.

Sejak putus dari Yuma,Fuma merasa hidupnya berubah suram,sepi dan itu yang bikin dia gak bisa tidur nyenyak,sulit makan. Pokonya penyakit orang patah hati.
K sama Nicholas ikutan prihatin sih,tapi ya gimana,salah sendiri kan. Yang bikin masalah dia sendiri.

Sepeninggal K,Fuma kembali berbaring. Meletakkan bungkus nasi rames itu di meja. Dia mencoba membunuh waktu dan menyibukkan diri. Nonton film,main games,tapi pikirannya gak bisa fokus. Mau makan gak ada selera sama sekali. Dia justru kepikiran Yuma saat mutusin buat pisah dari dirinya. Gak terlihat rasa sedih di wajah cantiknya.

OUR STORY: RAIN TO BE ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang