Chapter 5: Trying to Survive

333 33 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=============================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=============================

Nicholas bukannya gak tahu kalau Fuma dan K menatapnya sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nicholas bukannya gak tahu kalau Fuma dan K menatapnya sejak tadi. Dia cuma berlagak cuek aja. Dia gak mau ditanya ini itu,tapi lama-lama males juga kalau dilihatin mulu. Risih juga.

"Kenapa sih? Kalian lihatin gue kek gitu? Tanya aja udah!"

K senyum. Dia merangkul pundak Nicholas.

"Lo kenal dimana cowok manis yang tadi? Kayaknya kok kalian akrab gitu?" Tanya K.

"Kenal di jalan. Di bilang akrab,gak juga. Kita baru aja ketemu beberapa hari lalu. Hari ini pertemuan kedua kita. Kenapa? Lo naksir?"

K menggeleng. "Gue udah ada inceran sendiri. Lo tenang aja. Cuma kepo aja gue? Hehehe,"sahut K.

"Oh. Gue cuma temenan aja sama dia. Anaknya cukup unik. Nyambung juga,tapi belum sedeket itu,"kata Nicholas.

"Lebih dari temen juga gak apa-apa kok. Hehehe,"sahut K.

Nicholas berhenti cuci gelasnya. Dia menunduk.

"Gue belum sanggup. Gue masih nunggu dia balik,"kata Nicholas.

K baru aja mau ngomong,tapi tangan Fuma udah membekap mulutnya. "Jangan,"bisik Fuma.

"Ma,sampai kapan?"

"Dia belum siap dengernya. Jangan,"bisik Fuma. K dan Fuma menatap Nicholas udah yang lanjut buat cuci piring.

Nicholas duduk kembali setelah selesai cuci beberapa gelas tadi. Matanya menatap kalung yang selalu dia kenakan.

OUR STORY: RAIN TO BE ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang