Hari sudah larut malam,Anggara, Violaa, dan Celio, masih di rumah sakit, Daniel yang melihatnya, menyuruh mereka agar pulang ke rumah masing-masing, mengingat besok bukanlah hari libur sekolah.
"Kalian pulang aja,ini sudah jam 20.45," Ujar Daniel.
Awalnya mereka ingin menolak perintahnya, mengingat Daniel orang nya ga suka dengan penolakan, mereka hanya mengiyakan apa kata Daniel, lagi pula besok tidak libur sekolah.
"Yaudah kalau gitu, kita bertiga pulang duluan ya." Kata Anggara lalu berpamitan dengan kedua orang tua Vanya.
Keesokan harinya.
Mereka sudah ada di dalam kelas,sambil memulai obrolan kecil, sambil menunggu guru masuk ke dalam kelas.
Beberapa menit kemudian
Guru telah memasuki kelas,hari ini adalah pembelajaran Matematika.
"Hari ini kita ulangan," Ujar bu Laila.
Semua murid yang mendengarnya langsung protes kepada gurunya tersebut.
"Kok, mendadak banget si bu "
"Lah, yang bener aja "
"Pasti ibu lagi bercanda kan"
"Minggu depan aja bu "
"Sudah sudah,jangan pada protes, hari ini ULANGAN, tidak ada penolakan,sobek kertas kalian, tas dan handphone kalian ibu minta bawa ke depan."
Seluruh siswa yang berada di dalam kelas saat ini,hanya bisa pasrah dengan keadaannya sekarang.
"Sial banget si hari ini," Ujar Celio
"Mana gw ga bisa matematika lagi." Gumam Violaa. biasanya ia selalu meminta bantuan kepada Vanya, tapi kali ini ia terpaksa mengerjakan sendirian, karena saat ini Vanya sedang berada di rumah sakit.
"Sekertaris siapa? " Tanya bu Laila.
"Saya bu "
"Ibu minta tolong sama kamu,tuliskan soal soal ini di papan tulis," Ujar bu Laila.
" Baik bu "
Kurang lebih 2 jam, mereka semua akhirnya berhasil melewati ulangan matematika tersebut, walaupun dari sekian banyaknya siswa yang mengeluh pusing dengan soal yang di berikan, beda sama apa yang telah di jelaskan oleh bu Laila.
"Baik anak anak, saya rasa jam saya sudah habis, maka akan saya akhiri pembelajaran hari ini." Ujar bu Laila lalu pergi meninggalkan ruang kelas.
" Baik bu," Ujar seluruh siswa.
"Cel ikut gw sekarang," Pinta Angga.
"Kemana?" Tanya Celio penasaran.
Tak ada respon dari Anggara, ia berjalan lebih dahulu lalu di ikuti oleh Celio yang berada di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTEMU KEMBALI DI BANGKU SMA
Novela JuvenilBerbicara tentang perpisahan, sering kali membuat orang yang mengalaminya berpikir, kenapa sebagian momen tercipta begitu indah? bila pada akhirnya kita akan di hadapkan dengan sebuah perpisahan? sama halnya dengan yang di alami gadis cantik bernama...