chapter 16

159 74 320
                                    

"BANGUN BANGUN BANGUN!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"BANGUN BANGUN BANGUN!"

TEK TEK TEK TEK.

Daniel membangunkan vanya yang masih asik di alam mimpinya dengan speaker outdor dan membawa alat masak ( wajan ) untuk membangunkan vanya.

Pagi ini di kediaman rumah vanya penuh dengan keributan semenjak daniel pulang ke Indonesia.

Vanya menutup kedua telinga nya menggunakan bantal karena merasa terganggu, daniel terlalu brutal saat membangunkan nya, sekarang aja brutal apalagi besok besok, bisa bisa bawa toa.

"Brisik." Vanya terbangun dari tidurnya dan memaki kakaknya daniel karena kesal.

"Bangun, liat noh jam berapa?"

Vanya melihat jam di dinding masih menunjukan pukul 04.56 pagi.

"Ck, apaan sih, masih pagi juga, PERGI SANA." Pintanya dengan nada yang sedikit kasar.

Akhirnya daniel keluar dari kamar vanya,dengan berlari terbirit birit,sebelum benar benar pergi,daniel menjulurkan lidahnya untuk memancing amarah sang adik.

Vanya akhirnya memutuskan untuk tidur kembali, setelah kakak nya daniel menghilang dari pandangan matanya.

Tiba tiba daniel datang kembali, dengan membawa sebuah sound system dan memutarkan lagu ungu yang berjudul bila tiba.

"Mati tak bisa untuk kau hindari, tak mungkin bisa engkau lari, ajal mu pasti menghampiri."

Vanya terbangun kesal, lalu melemparkan vas bunga yang ada di meja samping kasur nya, tepat ke arah daniel.

Untung saja daniel bisa menghindarinya, telat sedikit taruhan nya nyawa.

"APA SI LO MAS , MAU KAMU APA HAH?"

"SHOLAT, UDH JAM BERAPA ITU "

"IYA IYA IYAAAA "

Vanya bangun dari tidurnya untuk pergi ke kamar mandi dan berwudhu untuk melakukan sholat subuh.

Setelah melakukan kewajiban nya, vanya ingin tidur kembali tapi takut kakaknya malah bawa alat musik dan masak lainnya untuk membangun kan nya,toh lagi pula kalau sudah bangun vanya tidak bisa tidur lagi.

Akhirnya vanya membantu bundanya yang sedang memasak di dapur untuk menyiapkan nya di meja makan.

"Tumben kamu bangun pagi pagi." ucap bunda vanya penasaran, karena tak seperti biasanya vanya bangun se pagi ini.

"Kak daniel tu bun,masuk kamar langsung teriak teriak." Mana sambil bawa bawa wajan dan soon lagi.

"Pantesan aja, dari tadi bunda nyariin wajan buat goreng ayam ga ketemu, ternyata di bawa daniel buat bangunin kamu." bunda Vanya terkekeh kecil mengetahui vanya bangun se pagi ini karena di bangunin daniel dengan cara yang seperti itu.

BERTEMU KEMBALI DI BANGKU SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang