11. Kembar Part 2(?)

5.2K 510 103
                                    

Assalamu'alaikum, hai semuanya lanazwa balik lagiiiiiiiiii...

Gimana kabar kalian? Apa kangen sama lanazwa?

Mau ingetin aja jangan lupa baca versi au nya di instagram aku yaaa. Jangan lupa vote dan komen juga...

(HAPPY READING)

🐻🐰🐻🐰

Saat ini Maulana dan Hannan tengah dalam perjalanan menuju rumah sakit, Hannan tak membiarkan Maulana menyetir sendiri karena ia tahu jika adik iparnya itu dalam keadaan kalut.

Mobil melaju dengan kecepatan sedikit tinggi, di kursi belakang Maulana terus mencoba untuk membangunkan sang istri. Dari matanya terlihat Maulana begitu khawatir akan keadaan Nazwa, sebelum berangkat tadi Azka dan Azkia menangis histeris karena ingin ikut. Namun berkat Fatimah dan Zahra, si kembar akhirnya bisa mengerti.

Sekitar kurang lebih dua puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Maulana langsung membopong tubuh istrinya dan berlari memasuki gedung rumah sakit itu.

Untungnya keadaan rumah sakit tidak terlalu ramai sehingga Nazwa bisa dengan cepat di tangani. Maulana dan Hannan menunggu di luar, mereka berdua duduk di kursi yang ada di sana sambil harap-harap cemas.

Menunggu kurang lebih lima menit akhirnya dokter pun keluar, tidak ada ekspresi apapun melainkan tersenyum dari bibir dokter itu. Melihat itu tentu membuat Maulana dan Hannan terheran, keduanya langsung berdiri dan menanyakan keadaan Nazwa.

“Bagaimana keadaan istri saya, Dok?” tanya Maulana.

“Bapak tidak perlu khawatir, istri Bapak tidak kenapa-napa, beliau hanya kecapean aja. Saran saya kurangi aktivitasnya agar kandungannya tidak kenapa-napa.”
Mendengar ucapan dokter itu membuat Maulana maupun Hannan terkejut, keduanya saling pandang seolah bertanya apakah yang mereka dengar tadi benar? Apa Nazwa benar-benar tengah hamil?

“Dokter, dokter nggak bohong kan?” tanya Maulana memastikan.

“Kalau nggak percaya saya panggilkan dokter kandungan sekarang, biar nanti dia yang ke sini untuk memeriksa istri bapak,” ujar dokter itu seraya tersenyum tipis. Lalu ia pergi meninggalkan Maulana dan Hannan yang masih tak percaya.

Sebelumnya dokter tadi sudah memperbolehkan mereka untuk masuk, keadaan Nazwa pun sudah mulai membaik. Wanita itu terbaling di brankar sambil tersenyum tipis ke arah sang suami dan saudaranya.

“Sayang, masih pusing?” tanya Maulana seraya mengusap lembut pipi istrinya itu.

Nazwa hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, rasanya tidak ada tenaga hanya untuk mengeluarkan suara. Tak lama seorang dokter cantik berhijab hitam masuk, dokter itu tersenyum manis  ke arah Nazwa dan tentu saja dibalas oleh Nazwa.

“Maaf mengganggu waktunya. Tadi saya diminta Dokter Adi untuk memeriksa ibu, tapi karena alat-alatnya tidak ada di sini, apa ibu bisa pindah ruangan?” tanya dokter itu

Mendengar itu Nazwa menatap sang suami, Maulana hanya tersenyum tipis saja lalu mengiyakan perkataan dokter tadi. Laki-laki itu membantu sang istri untuk duduk di kursi roda, lalu mereka berjalan menuju ruangan yang di maksud dokter tadi. Mengenali ruangan apa itu membuat Nazwa bingung, untuk apa mereka kesini? Tanyanya dalam hati.

LANAZWA : Let's Start A New story (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang