Dita yang terus saja menangis dikamar nya itu membuat keluarga nya khawatir dengan dirinya,Gus Gafi telah sampai dikamar mereka,tetapi pintu nya terkunci dari dalam,Dita membereskan barang-barang nya untuk dibawa pulang ke jakarta,Dita juga sudah memesan pesawat untuk ia pulang.Jendela yang terbuka membuat dita kepikiran ide lewat jendela,kini ia sudah berada dijalan menuju bandara.
"maafin umma ya sayang,mas maafin Dita ya kalau membuat mas khawatir"
Sedangkan Gus Gafi terus mencoba pintu yang tertutup itu
"gak bisa dibuka umma"
"coba lagi nak"
"tetap gak bisa umma,dikunci dari dalam umma"
"coba dobrak mas"kata dianah
1
2
3
duarrr
pintu yang tadi tertutup kini jadi terbuka karena sudah di dobrak,semua nya masuk dan mencari dita kesana kemarin tetap saja tidak ada,Gus Gafi kepikiran melihat isi lemari yang tidak tertutup rapat.
"lemari?"dalam hati Gus Gafi
"siapa yang buka lemari gak ditutup lagi??"dalam hatinya
Gus Gafi terus berjalan ke arah dimana lemari tersebut belum tertup rapat,ia melihat baju Dita yang sudah kosong semua,Gus Gafi juga melihat koper yang pertama kali Dita bawa kesini sudah tidak ada lagi.Hanya tersisa baju Gus Gafi saja didalam lemari itu.
"umma,dianah,buruan kesini"
"kenapa mas?"jawab Hairah dan Dianah
"baju Dita sudah gak ada semua umma,hanya tersisa baju Gafi aja"
"coba lihat lagi nak"jawab Hairah
"gak ada umma,baju Gafi yang ada"
"apa dia kejakarta ya umma?"
"gak tau umma,gafi"
"yaudah Gafi susul dita ke bandara,sebelum ia tiba"
"jangan lupa dzikir ya mas"kata dianah
"iya dek"
Kini dita sedang berada di bandara,Gus Gafi sudah sampai di bandara dimana mereka berdua bertemu.
"Dita!!"panggil Gus Gafi
"mas Gafi kok bisa disini sih?"dalam hati nya
"sayang kamu kenapa mau kejakarta?cerita ke mas hmm"
"mas ada salah sama kamu kah??jawab mas??"
"gak ada"
"jadi kenapa kamu mau pergi??"
"mas aku duluan ya pesawat nya udah sampai"
"tunggu mas belum selesai bicara!!"
Belum sempat Dita berjalan menuju pesawat perut nya tiba-tiba saja keram dan rasa nya seperti ditusuk-tusuk,usia kehamilan dita kini sudah masuk usia menuju kelahiran bayinya
"aww sakit"
"sayang kenapa?"jawab Gus Gafi
"ini perut aku sakit mas"
"kerumah sakit aja ya?"tanpa aba-aba Guss Gafi mengendong Dita secara perlahan
🌊🌊🌊🌊🌊
"dokter,tolongin istri saya"
"kenapa pak?"
"tolongin istri saya mau lahiran dok"
"baringkan disini pak"
"mas,sakit!"
"hmm kenapa?"
"sakit mas"sambil merengek
"sabar ya cantik nya mas,bentar lagi kamu jadi umma"
"kalau aku gak ada gimana?"
"hutss jangan bicara gitu,kamu pasti selamat kok,biar bisa melihat anak kita yang lucu itu"
Sedangkan diruangan operasi,lahirlah bayi yang sangat cantik dan lucu,ibu nya juga dalam kedaan selamat
"selamat ya pak atas kelahiran putri pertama nya"
"alhamdullilah,gimana kedaan istri ya dok?"
"istri anda keadaannya baik-baik saja"
"alhamdullilah dok,saya boleh masuk dok?"
"boleh banget pak"
🕊🕊🕊🕊🕊
"sayang anak kita lucu ya?kamu mau kasih nama apa?"
"bingung mas"
3 jam kemudian,mereka terus memikirkan nama bayi tersebut yang terdiri unsur nama mereka.
"Dafinah Almahira Putri Difiya,bagus gak?"kata Dita
"bagus banget sayang,sekarang anak aba yang lucu dan cantik ini udah ada nama ya finah?"
bayi tersebut tersenyum
owek
owek
"cup cup,jangan nangis anak umma,kamu nangis karena takut dikasih hafalan ya sama aba mu?"
"heh!sembarangan aja"
"hehe"menunjukkan deretan gigi nya yang rapi
Dita yang gemas dengan pipi anak nya mencubit pipi Dafinah
"sayang jangan dicubit pipi anak kita,kasihan tau"
"lucu tau pipi nya gembul"
"ya jangan lah kasihan"
"maaf mas,pipi anak kita ini terlalu lucu"
kedua pasangan tersebut menghabiskan waktu mereka bersama bayi nya
nih ku bikin anak nya datang,bab 40 end ya?cepat banget perasaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Berbeda Agama[END]
Fiksi Remajakisah seorang kekasih yang berpacaran berbeda agama