Selesai makan,Zahra memutuskan untuk duduk dihalaman belakang rumah pak nas duduk dibangku yang ada dihalaman belakang rumah
Tanpa diketahui Zahra ada seorang yang memperhatikan Zahra di paviliun ajudan siapa lagi kalau bukan Pierre yang memperhatikan Zahra.
"Ekhmm yang memperhatikan Zahra secara diam²"kata Hamdan yang menghampiri Pierre dengan senyum
"Aku tidak memperhatikannya aku hanya menikmati angin saja"sanggah Pierre
"Halah ketahuan bohong mu Yer "jawab Hamdan
Pierre hanya terdiam mendengar ucapan Hamdan,Hamdan tersenyum saat melihat Pierre terdiam seperti itu.
"Sana temenin Zahra daripada memperhatikannya"kata Hamdan
"Mana tau kalian bisa jadi temankan"sambung HamdanPierre hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan menghampiri Zahra yang kini tengah menikmati angin,Hamdan terdiam saat melihat pierre malah setuju dengan perkataannya tadi.
"Sedang apa"tanya Pierre
Pierre menoleh kearah Zahra yang kaget dengan kehadirannya dan Pierre hanya tersenyum"Ehh kaget tau,sedang menikmati angin saja"jawab Zahra dengan tersenyum
"Maaf ya"ucap Pierre
"Emm nama mu pir"jawab Zahra dengan mulut yang susah menyebut nama Pierre
Pierre tersenyum melihatnya.
"Pi-yer"sahut Pierre
"Nahh iya Pierre"jawab Zahra sambil tersenyum
"Pierre ini bule kah"tanya Zahra
"Hustt,jangan sebut bule,aku tidak suka"jawab pierre
"Maaf ya"ucap Zahra
"Iya gak papa"jawab pierre
"Kamu kuliah atau kerja"tanya Pierre"Kerja"jawab singkat Zahra
"Kerja apa"tanya Pierre
"Aku seorang dokter gigi bekerja dirumah sakit di Jakarta"jawab Zahra
"Seorang dokter"tanya Pierre dengan wajah yang terkagum mendengar cerita Zahra,Zahra hanya mengangguk saja
"Iya,seorang dokter kenapa" tanya Zahra sambil menoleh kearah Pierre dan tersenyum
"Tidak hanya bertanya saja"sahut Pierre
"Aku baru tau kalau dia seorang dokter sangat hebat,kukira dia kerja apa pasti ayahnya membiaya dia Sampai jadi dokter seperti ini,aku jadi penasaran tentang nya"ucap Pierre dalam hati
"Pierre,kenapa diam saja"tanya Zahra
"Ehh gak papa"jawab pierre
"Pasti ayah mu membiayai mu sampai jadi dokter seperti ini"kata pierre
"Tidak kok aku mendapatkan beasiswa langsung dari pemerintah untuk kuliah"jawab Zahra
Jawaban Zahra tersebut sontak membuat Pierre kagum dengan Zahra
"Aku memang diberi uang oleh ayah ku tapi aku menggunakan uang tersebut untuk keperluan ku"sambung Zahra
"Kau kuliah dimana"tanya Pierre
"Di Universitas Indonesia atau UI"jawab Zahra
Lagi² Pierre dibuat kagum dengan jawaban Zahra bagaimana bisa dia mendapatkan beasiswa di universitas bergengsi terutama universitas tersebut adalah universitas Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra dan Sang Ajudan
Historical FictionKisah seorang ajudan yang jatuh cinta pada dokter gigi yang merupakan anak teman dari atasannya,ajudan itu berpikir bahwa dia sama sekali tidak menyukai perempuan itu tapi lama kelamaan cinta tumbuh dihati ajudan itu dia jatuh cinta tapi sayang nya...