Selesai telpon Zahra pun kembali kemeja dan duduk.
Pierre hanya diam,Pierre tidak ingin bertanya.
Selesai makan Zahra dan Pierre pun menghampiri si penjual untuk bayar.
"Pak berapa"tanya Pierre
"20 ribu mas"jawab sipenjual
Pierre pun mengeluarkan uang saat ingin memberikan uang Zahra menahan tangan Pierre,sontak Pierre pun menoleh kearah zahra
"Yer biar aku saja yang bayar"kata Zahra
"Tidak papa zar biar aku saja yang bayar"kata pierre
Zahra baru ingin bicara lagi tapi Pierre keburu memberikan uang tersebut ke sipenjual.
"Yer,makasih ya nanti aku ganti yang mu"ucap Zahra
"Gak usah zar gak papa"ucap Pierre
"Ya harus diganti dong Yer"kata Zahra
"Udah gak usah sekali-kali aku yang bayarin"kata pierre
Zahra hanya terdiam
"Yaudah ayo balik kerumah sakit"ajak Pierre
Zahra hanya mengangguk
Saat di jalan,Zahra dan Pierre melihat ada orang berlari dengan membawa dompet.
"Copett mas tolong tangkap mas itu dia copet dompet saya"teriak ibu² kepada Pierre
Sontak Pierre pun menghadang sicopet,dan pada akhirnya Pierre
Berkelahi dengan copet tersebut.Zahra yang melihat itupun khawatir dengan keadaan Pierre,Zahra melihat ada satu orang lagi yang membantu copet tersebut membawa pisau yang diarahkan ke pierre
"Pierre awas dibelakang mu"teriak Zahra
Pierre pun menoleh kearah belakang dan langsung menghindar tapi sayang tangan Pierre tersabet pisau.
Zahra melihat sudah banyak orang yang tinggal disekitaran jalan datang dan mengejar copet yang sudah berlari tersebut.
Zahra langsung berlari menghampiri Pierre yang sudah terduduk memegangi lengannya yang sudah bersimbah darah.
"Yer,lengan mu berdarah"ucap Zahra
Zahra melihat sekeliling dan ternyata mereka tidak jauh dari rumah sakit,Zahra langsung membopong tubuh Pierre yang besar itu menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Zahra langsung menyuruh Pierre duduk disalah satu bangku yang tidak jauh dari pintu rumah sakit,Zahra bergegas mengambil kotak P3K.
Zahra pov's
Aku langsung mengobati lengan Pierre dengan pelan.tampak wajah Pierre meringis saat obat merah dioles kan ke lengannya,"sakit ya? tahan ya"ucap ku
Aku tidak mendapatkan balasan dari Pierre tapi aku merasa kalau sedang ditatap olehnya,aku pun menghiraukannya dan mengobati lengannya sampai selesai.
Zahra pov's End
Pierre Pov's
Aku hanya menatap zahra yang kini tengah mengobati lengan ku,entah kenapa aku merasa kalau dia sangat khawatir dengan keadaan ku.
Aku hanya tersenyum melihat zahra.
"Ada apa dengan diriku ini,aku merasa ada desiran aneh di diriku saat aku bersama nya jantung ku berdegup kencang saat didekatnya,apa aku menyukainya ahh tidak mungkin,aku masih ingin fokus bertugas kalau masalah hati itu nanti belakangan saja"batin ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra dan Sang Ajudan
Ficção HistóricaKisah seorang ajudan yang jatuh cinta pada dokter gigi yang merupakan anak teman dari atasannya,ajudan itu berpikir bahwa dia sama sekali tidak menyukai perempuan itu tapi lama kelamaan cinta tumbuh dihati ajudan itu dia jatuh cinta tapi sayang nya...