Take a Chance

280 27 1
                                    

    Sudah genap setahun Hoseok menetap di kota besar yang semula terasa asing baginya, pilihan Hoseok untuk memulai hidup baru dan meninggalkan perasaan untuk seseorang di kota Gwangju pada masa lampau yang melekat pada kenangannya berhasil dia lepas.

Sehari setelah Hoseok menginjak kota Seoul itu memang sulit tapi tak mengecewakan, dengan tetap berpegang teguh pada misi hidupnya yang dia bawa dari kota kelahirannya, Hoseok mampu bertahan tanpa dampingan siapapun.

Begitu pikirnya, hingga satu fakta mengejutkan sampai ke telinga lelaki marga Jung itu. "Kak Yoongi kan suka sama lo," Dia menelan paksa makanan yang masih dikunyah, saking gatalnya ingin bereaksi pada pernyataan yang menurut Hoseok sangat konyol itu.

"Gue sedang mempertanyakan Ice Americano, kenapa malah bawa-bawa manusia spek senior Min, sih?" Kerutan di dahinya tak dapat ditutupi.

"Iya, lu nanya siapa yang suka ngasih Ice Americano di atas meja lu itu, kan?" Yunho balik bertanya, "iya tapi kenapa ke senior Min."

"Seok, be realistic. Di dunia ini ga ada manusia yang offering something without a specific purpose."

"Ya lu yang be realistic anjirlah, lu bayangin seorang senior Min? Suka ama gue? Langit dan kentang bumi, Sol!" Hansol memijat pelipis, mungkin ini terdengar konyol bagi Hoseok tapi bagi sebagian orang yang mengenal Yoongi dengan baik pasti peka dengan sifatnya.

"Setiap lu lembur dia ikut lembur, dia selalu nawarin tumpangan cuma ke lo doang, lu kalo kesusahan ngerjain sesuatu pasti ada dia, kan? Lu orang pertama yang dia ajak buat nonton dia basketan. That's a DATE, bro."

Bibir Hoseok terkatup rapat, "tipe-tipe kak Yoongi tuh emang bukan yang bakal langsung ngomong, tapi ke tindakan bakal keliatan banget. Ngga normal ngelakuin hal begitu ke temen, Seok. Dia tau kisah cinta terakhir lo, dia tau lo takut jatuh cinta lagi, dia tau lo pernah se mati rasa apa dihubungan sebelumnya, dia tau cerita lo yang selalu excited sendiri dalam sebuah hubungan, dan dia milih stay di boundaries yang lo buat."

"Dia ga mau cross the line itu aja, selebihnya dia nunggu lo ngasih lampu ijo."

Situasi yang tidak pernah dia bayangkan tapi di waktu yang sangat pas, Hoseok memang sudah sepenuhnya melupakan dan memaafkan seorang di Gwangju itu. Bukan waktu yang sebentar juga bagi Hoseok melewati masa kelamnya kemarin, tapi mendengar lelaki tak terduga yang datang padanya itu juga mengejutkan.

Senior Min itu orang yang cuek tapi Hoseok juga melihat sisinya yang perhatian, seorang yang tegas tapi lembut, cukup dewasa untuk dirinya yang kekanakan. Tak ada yang bisa Hoseok ragukan selain populernya pemilik nama itu, dia dikenal sebagai lelaki yang dingin.

Entahlah mungkin orang berkepribadian dingin akhir-akhir sedang tren untuk dijadikan gebetan, yang jelas Yoongi punya banyak pengagum. Dimulai dari junior, seumuran, hingga senior dari dua gender sekaligus. Tidakkah merepotkan jika tersebar rumor ini? Bagi Hoseok yang tak nyaman jadi pusat perhatian dan punya kenangan buruk dengan orang seperti Yoongi.

Mata Hoseok yang terlihat tak fokus dan sesekali mencuri pandang pada Yoongi di sampingnya mengundang suara rendah itu terbuka, "kalo ada yang mau diomongin, bilang aja."

"Engga, kok. Cuma ... Senior cocok pake varsity itu, mau basketan lagi, kah?

"Iya, mau ikut?"

"Aku sih seneng, ngomong-ngomong dulu senior pernah ada di hubungan, ga?"

"I do, but we broke up after 8 months."

"Paling lama?"

"Setahun, we just didn't get a long. Setiap aku berusaha sama seseorang dia yang ga berusaha sama hubungan kita, dan terus kayak gitu sampe mereka sendiri yang nyari nyaman di orang lain."

Hoseok mengangguk, sangat memahami apa yang Yoongi katakan. "Kadang kalo kita genggam mereka terlalu erat, mereka lari. Tapi seburuk apapun hubungan aku sebelumnya, aku ga pernah mikir kalo love story ku hopeless. Aku cuma belum ketemu sama yang pas aja."

Pikiran Hoseok melayang ke celetukan Yunho minggu lalu yang selalu menjadi pertimbangannya hingga hari ini datang.

"Buat jadi arahan lu yang bingung ya, Seok. Kak Yoongi itu ga punya riwayat selingkuh sama sekali, semua hubungannya berakhir karena ga cocok sama dia yang punya sifat acuh ga acuh, tapi aslinya dia tulus pake bangettt. Effort manusia itu sama orang yang dia suka kadang ga main, dia tau cara nge treat orang dengan baik, dia kasar pada waktunya, selebihnya lu yang nilai."

"Aku masih nunggu kesempatan buat masuk ke hubungan selanjutnya," Hoseok melanjutkan perkataannya yang sempat terjeda. Iris Yoongi tak lagi mencari kesempatan untuk kabur saat tertangkap binar cerah Hoseok, dia mencari kesungguhan dari matanya.

Kekehan Yoongi setelah melihat wajah polos Hoseok diiringi senyum kecilnya yang bingung, sebelum benar-benar kembali fokus pada si Jung, Yoongi berucap, "Aku suka kamu, Seok."

Nampaknya pernyataan itu masih belum ada di benak Hoseok yang sekarang membulatkan mata, jantungnya berdegup tak karuan. Perut Hoseok seakan diacak-acak oleh tatapan lembut Yoongi, kewarasan Hoseok sedang dipertanyakan.

"Can I kiss you?" Yoongi juga terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba Hoseok, menurutnya itu menggemaskan. "Do what you want, tapi konsekuensinya kamu tanggung sendiri. Kita ciuman = kita pacaran."

"Senior ga takut komitmen?"

"Ga ada yang aku takut kalo itu tentang kita." Tengkuk Hoseok di tarik mendekat hingga bilah bibir keduanya bertemu, Yoongi memulai dengan lumatan pada bibir bawah Hoseok. Itu lucu merasakan Hoseok yang berusaha mengimbangi tempo ciumannya, lidah Yoongi yang menelusup masuk rongga mulut berhasil mempermainkan libido Hoseok yang masih asing dengan hal seperti ini.

Suara sensual dari bibir Hoseok yang lolos mampu membuat otak Yoongi panas, 'this boys is driving me crazy.'








End <3

I'm backkkk~
ehehehe aku post salah satu draft aku yg aku merasa puas aja.

d tunggu yaa~

YoonSeok storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang