Diawal semester ini anak-anak yang masih dalam masa pendewasaan udah harus mulai kembali fokus sama tugas-tugas yang siap-siap aja dikasih sama pengajarnya, study caffe juga mulai penuh sama anak-anak pelajar sambil bawa tas penuh bebannya. Kayak Yoongi sama Hoseok, kedua cowok itu udah 4 jam ada di sini. Otak Hoseok yang emang biasanya nggak sering digunain malah disuruh kerja sama Yoongi dan kena semprot beberapa kali. "Dah, kerjain sendiri. Gue mau tidur."
"Dih, yaudah sana." Yoongi nggak jawab, pas Hoseok liat ternyata tu anak bener-bener molor di samping dia. Ya, wajar sih, hampir semua tugas Yoongi yang kerjain tadi malem. Hoseok juga nggak enak udah ngambil waktu tidur Yoongi gara-gara dia nggak ngerti sama tugas yang dosennya kasih, karena deadline-nya hari ini daripada ngejelasin ke otak Hoseok yang keknya belum bisa mencerna dengan baik jadi Yoongi ambil alih semua tugasnya.
Hoseok terlalu banyak utang budi sama Yoongi kali ini jadi dia nggak banyak ngomel meski tadi mulut Yoongi rada kurang ajar, "makanya dengerin, jangan pacaran mulu." Katanya, Hoseok bingung siapa yang pacaran? Padahal dia emang lagi nggak bisa konsen waktu itu. Asal tau aja Hoseok terlalu pusing sama tugas kuliah sampe nggak ada waktu buat pacaran, ekspetasi Yoongi terlalu jauh. Lagian siapa juga yang suka sama Hoseok?
Si Jung udah beres sama tugasnya, rada hectic soalnya Yoongi tidur jadi nggak ada orang yang bisa dia tanyain. Ternyata Hoseok nggak bisa apa-apa kalo nggak sama Yoongi, alhasil dia beberapa kali googling buat cari referensi untuk dicernanya meski rada susah, Hoseok berhasil nyelesain itu. Dia ngeliat ke arah Yoongi yang tidur pules banget, ini udah lewat 1 jam, dia nggak akan mati, kan, ya? Sebenernya tadi sempet khawatir soalnya matahari banyak masuk karena posisi duduk mereka yang langsung berhadapan sama kaca, tapi poni Yoongi ternyata bisa ngelindungin setengah matanya.
Hoseok ngelambatin gerakan dia, diem natep wajah adem ayem Yoongi. Ternyata kalo lagi kek gini Yoongi emang ganteng, ya? Semuanya ketutup sama omongan nyelekit Yoongi, jadi Hoseok cuma tau kalo dia itu nyebelin. Hoseok sampe lupa kalo cowok ini termasuk yang paling banyak ditaksir dari dua gender sekaligus, sampe kalo valentine day loker Yoongi numpuk coklat dari penggemarnya.
Yang Hoseok tau, itu coklat nggak dia makan tapi dikasihin. Tapi bisa-bisanya orang-orang itu masih mau suka sama cowok bentukan kek gini. Hoseok pernah denger sih kalo "cowok yang attractive itu cowok cuek." Yoongi dengan cuek itu temenan, menurut Hoseok aneh padahal kan itu makan hati, ya? Kok bisa mereka tetep suka. Apa kira-kira daya tariknya selain wajah Yoongi yang tergolong cantik itu?
"Kalo suka sama gue bilang," kening Hoseok ngerut pas liat tangan dia lagi nyisiin anak rambut Yoongi yang barusan nutupin matanya. Hoseok ketawa kecil, "sayangnya gue cuma risih sama rambut lo."
"Ngeles mulu, udah belum?"
Hoseok jawab males-malesan buat nutupin rasa malu dia, "Udah."
"Mana sini gue lihat." Sebenernya Hoseok kaget pas liat Yoongi yang baru bangun langsung nanyain tugasnya, Yoongi lebih nakutin dari dosennya sekalipun jadi wajar kalo Hoseok rada takut. "Harusnya ini di bagian pembuka, lo pernah bikin makalah nggak, sih?" Sesuai tebakan, Yoongi yang orangnya teliti banget bahkan mungkin di situasi genting pun dia bakal tetep santuy dan nyari kesalahan Hoseok.
"Itu emang gitu. Di google-nya," Gumaman Hoseok diakhir kedengeran sama Yoongi yang jaraknya nggak sampe 10 cm. Ngeliat Yoongi yang mijet pangkal hidungnya pusing sama tingkah Hoseok mulai neguk liurnya gugup, "sorry, gue benerin deh."
"Ya, emang harus dibenerin. Siapa yang suruh dibiarin?" Mau ngumpat juga Hoseok yang salah. "Selesain sebelum gue balik dari depan."
💘
Kaki Yoongi keliatan mondar-mandir bingung nyari cemilan yang sekiranya disuka sama Hoseok. Dia emang rada keras sama Hoseok hari ini karena diantara semua orang yang pernah sekelompok sama Yoongi, Hoseok jadi salah satu orang paling nguji kesabarannya. Terlepas dari fakta Yoongi suka sama dia, Yoongi kesel Hoseok malah bercanda sama temen samping dia waktu dosen lagi ngejelasin materinya minggu lalu.
Mau paham gimana kalo Hoseok naruh perhatiannya sama tu anak daripada dengerin dosen? Makanya Yoongi maksain dirinya buat nyelesain setengah tugas yang dia kasih ke Hoseok, dia emang rencananya bikin Hoseok nggak enak dulu biar gampang diatur. Jadi nggak bisa ngomel.
Balik-balik dari sana dia lihat Hoseok mukul-mukul punggungnya yang kerasa keram, "Aduh! Punggung gue."
"Lebay banget," Hoseok kaget lihat Yoongi nyondorin beberapa makanan ke arah meja dia yang berantakan sama alat-alat tulis. "Ini buat gue?"
"Nggak mau? Nggak usah diambil."
"Mau, kok." Tangannya mulai ngambil salah satu yang ada didepannya, Hoseok dengan ragu ngelirik ke arah Yoongi, sibuk banget sama makanannya. Mereka emang belum makan siang, sih, jadi wajar kalo laper.
"Makasih," Itu aja kata yang mau Hoseok ucapin tapi makan waktunya cukup lama dari perkiraan makanya tadi Yoongi sempet bingung, ini anak kenapa ngeliatin dia dari tadi? Si Min sedikit kaget ngedenger kata yang nggak pernah Hoseok ucapin ke dia bahkan tadi aja dia nggak ngucapin apa-apa buat Yoongi yang udah ngerjain tugasnya.
Tanpa sadar sudut bibir Yoongi naik di sela-sela makannya, kebalik sama Hoseok yang nggak ngedip pas liat ekspresi ambigu itu. 'Gue nggak salah liat, kan?'
"Kenapa?" Hoseok malingin wajah sambil buka bungkus makanannya. "Nggak, bukan--bukan apa-apa," Ketawa kecilnya diakhir itu bikin Yoongi naikin alis.
"Ini, liat dulu. Bener, kan?" Berusaha ngalihin topik sambil nyondorin laptopnya, "lo nggak liat gue lagi makan?" Hoseok ngerutin alis. Baru pertama kali liat Yoongi nolak pelajaran, biasanya sesibuk apapun dia pasti tetep bakal nyempetin apalagi soal ilmu. Ternyata seorang Yoongi juga bisa enek, ya~? Hoseok baru tau.
"Jangan mikir macem-macem, Seok. Siapa yang suka kalo lagi makan diganggu?"
"Yaudah, maaf. Lo punya dendam, ya, sama gue? Perasaan marah-marah mulu, gue liat kalo sama anak lain lo sabar, kok."
"Lo yang tanya sama diri lo."
"Tuh, kan. Gitu mulu, yang lembut dong, mas."
Hoseok bingung pas Yoongi diem beberapa saat, bahkan tangannya yang megang makanan itu juga ikut berhenti. Tapi yang paling membingungkan adalah ketika wajahnya diarahkan ke sisi yang berbeda, alih-alih natap wajah Hoseok. Apa Yoongi se-nggak suka itu sama dia?
"Lo nggak suka sama gue?"
Yoongi ngehela napas dalam, "nggak, bukan nggak suka."
"Terus?" Kalo Yoongi dalam keadaan minum alkohol bisa aja dia cubit pipinya sekarang juga pake alasan karena minum alkohol. Konyol emang. Yoongi akhirnya nyerah, dia belum nyiapin situasi kayak gini. Masih butuh waktu setidaknya sampai tugas ini selesai dan lainkali Yoongi bakal ajak Hoseok buat ngobrol empat mata. Gitu 'kan cara orang-orang nyatain perasaannya?
Again, I bring a simple love story. Karena kalo terlalu deep rada cape mikir apalagi one-shot yang mirip sama ringkasan cerita gitu, ya. Tapi! I'll do my best for next one-shot!
Makasih buat vote juga waktu kalian (T^T) aku bakal terus berusaha sebisaku! 우리 리더님 도 화이팅! 할 수 있습니다!
윤기도 빨리 고백해줘~!<3 𝓬𝓱𝓸
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonSeok story
FanficOneshot Sope Kumpulan cerita dengan berbagai jalur jalan cerita, yang diperankan oleh Yoongi dan Hoseok. #bxb #yoonseok #sope #bl #YS