The descendant of the dragon

184 19 3
                                    

Cerita ini pure berdasarkan dari fantasi author. Tidak ada sangkut paut dengan mereka dikehidupan nyata, mohon bijak dalam membaca.

Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca ceritaku, hope you like it.
♡♡♡







Angin malam yang bertiup, menghembus dedaunan kering yang berjatuhan diatas permukaan tanah. Dinginnya bisa menusuk siapa pun tanpa pandang bulu, pemilik kaki yang melangkah seorang diri bertempo cepat memasuki hutan yang memiliki cerita aneh itu.

Mengikuti naluri kemanapun kakinya melangkah membawa sang pemilik tubuh. Keringat yang bercucuran tak sebanding dengan deras air matanya, Jung Hoseok yang terlalu kalut oleh pikirannya sendiri.

Emosi lebih mendominasi membuatnya tak fokus, batu yang cukup besar ukurannya tak sengaja membuat Hoseok bersimpuh pada tanah yang secara perlahan menodai lututnya. Luka yang menganga pada lutut Hoseok, dia biarkan kotor. Rasa perih pada permukaan kulit itu sudah tak lagi bisa membuatnya sadar, hatinya lebih sakit.

Keluarga Jung terlalu mempercayai legenda kuno yang diceritakan secara turun temurun, dan Hoseok yang memiliki nasib sial. Dirinya yang diramal sebagai bencana, mulai hidup ditengah tekanan yang dibuat keluarga sedarahnya.

Pil dibuat khusus untuk Hoseok yang tidak diketahui fungsinya namun wajib dia konsumsi setiap hari, pil yang terbuat dari bahan herbal. Bodohnya, Hoseok baru menyadari bahwa bahan dasarnya itu bisa membunuhnya secara perlahan jika dikonsumsi secara terus menerus.

Seharusnya Hoseok sudah mengetahui kenyataan itu sejak ritual yang dilakukan keluarganya oleh pendeta setiap minggu. Itulah kenapa kekuatan tubuh Hoseok mengalami penurunan setiap bulannya, dia mulai sadar bahwa mereka benar-benar berniat membunuh Hoseok jika dia tak segera melarikan diri.

Ramalan yang mengatakan berhasilnya kelahiran anak ketiga dari keluarga Jung menjadi tanda kemunculan naga iblis yang lahir setelah tersegel untuk beberapa dekade, Hoseok adalah bencana yang harus segera disingkirkan.

Mereka mempercayai takhayulnya, dan alih-alih menjaga Hoseok yang bisa sewaktu-waktu bertransaksi dengan makhluk tersebut, mereka justru membiarkan Hoseok mati tanpa tau itu direncanakan.

Tatapan nanar Hoseok tujukan pada tanah basah, dia sudah kehabisan tenaga untuk melanjutkan perjalanan. Rasa pedih yang baru dia sadari mulai menjalar dari lututnya yang terluka.

"Aku masih ingin hidup," sialnya, Hoseok mulai kehilangan tuan ditengah situasi genting dimana keluarganya bisa kapan saja menemukan keberadaan Hoseok.

Tubuhnya ambruk bersamaan dengan angin yang meniup surai hitam Hoseok, suara kecil yang berasal dari daun kering yang diinjak perlahan mendekatinya yang tergeletak tak berdaya.

Seekor kelinci putih bersih menjadi akhir dari ingatan Hoseok yang mulai menutup kelopaknya rapat. Tangan berbulu putih itu mengarah pada pipi Hoseok yang basah.

"Legenda," mata biru menyoroti simbol bulan sabit pada tengkuk si Jung, ekornya bergerak kecil sebelum mengubah diri menjadi lelaki berbadan besar dengan jubah hitam yang menutupi tubuh tegapnya.

Mengangkat Hoseok tanpa beban lalu membawa manusia itu dengan menjadikan sihir hitamnya sebagai kain untuk menutupi tubuh Hoseok yang kedinginan. Memberikan kehangatan pada Hoseok yang mulai menyamankan posisi tidurnya.

YoonSeok storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang