2. Learn To Be a Good Seme

221 22 1
                                    

Prem berjalan santai menyusuri koridor fakultas seni komunikasi, tentu saja untuk menemui kekasihnya, Boun.

Kelasnya selesai lebih cepat dari dugaan, maka dari itu Prem lebih memilih menghampiri Boun.

Itung-itung belajar jadi Seme yang baik hihi.

"Ai'Prem?"seseorang menepuk bahunya membuat Prem menoleh.

"Ah P'Ohm."

"Ngapain ke sini? Kelasnya udah selesai?"

"Iya P' udah, aku ke sini mau nyamperin P'Boun."jawab Prem.

"Tumben? Biasanya kan Boun yang nyamperin kamu."

"Hehe lagi pengen aja."

"Yaudah ayo bareng aja, Boun lagi di kantin bareng Yacht sama Bosston, ada Santa juga."

"Santa?"

"Hm, nggak tau tuh Anak nyasar sampai sini."

"Oh oke."

"Ayo."

"Iya P'."

Mereka berjalan beriringan menuju kantin yang letaknya ada di luar.

"P'."panggil Prem.

"Kenapa?"

"Jadi Seme tuh harus banget peka sama ngalah nggak sih?"tanya Prem membuat Ohm langsung menoleh.

"Hei, kenapa kamu bertanya?"

"Penasaran aja, kan harus belajar jadi Seme yang baik supaya P'Boun luluh."Prem tertawa geli dalam hati, bayangin gimana nanti kalau mereka benar-benar tukaran posisi.

"Ya nggak harus sih, tinggal gimana kalian berdua aja yang jalanin, kalau mau tukaran kamu harus sabar-sabar hadapin Boun yang banyak ngambeknya haha."Ohm berjalan lebih dulu meninggalkan Prem yang membeku di tempat.

"Kok P'Ohm tau?"gumam Prem.
"P'OHM TUNGGU!"Prem berlari mengejar Ohm yang sudah jauh di depan.

Sial, Prem lupa jika Fluke itu penyebar gosip tercepat.

***

"Hia."Prem mendudukkan dirinya di antara Boun dan Santa yang duduk sangat dekat tadi.

"Ai'Prem? Kok kamu di sini, katanya selesai jam 12?"

"Iya tadi lebih cepat keluarnya."

Sementara Ohm mendudukkan dirinya di samping Santa setelah menarik Anak itu agar duduk di samping kiri Yacht saja. Jadi sekarang, Santa duduk diapit oleh Yacht dan Ohm, Bosston duduk samping kanan Yacht sedangkan Boun dan Prem ada di depan mereka.

"Oh."

"Habis ini aku ke kamar Hia ya?"pinta Prem.

"Hia aja yang ke kamar kamu."tolak Boun.

"Hia."bujuk Prem sambil merengek.

"Udahlah Boun iyain aja."sahut Ohm.

"Ck iya deh."

"Yes, Thanks P'Ohm."

"Yoi."

"Senyum dong Hia, jangan cemberut terus."Prem mengusak rambut Boun hingga berantakan.

"Ck, diem Prem."

Prem mengedarkan pandangannya menatap Bosston, Yacht, dan Ohm yang tersenyum mengejek seakan berkata "Yah ngambek beneran."

Sialan emang.

Ekhem, Prem harus melakukan sesuatu yang biasanya Boun lakukan saat dia marah yaitu,

Sret

Cup

Ohm membelalakkan matanya lalu dengan cepat menutup mata Santa yang sedang menunduk menyuap makanan.

"Shia, Ai'Prem."inilah Boun, mengumpat kepada kekasihnya bukanlah sesuatu yang mustahil, makin-makinlah Prem pengen jadiin Boun Uke.

"Kenapa sih?"tanya Santa kepo.

"Anak kecil nggak boleh tau."Bosston menyahut.

"Ish pengen lihat."lepas dari tangan Ohm, eh malah Yacht yang kini menutup matanya tanpa sempat ia melihat apa yang terjadi.

"Lagian Santa ngapain nyasar sampai kampus?"tanya Prem.

"Hehe bosen P', pulang cepet sekolahnya."

"Huh pantesan."

"Mau main ke asrama nggak?"tawar Yacht pada Santa.

"Mau!."seru Santa semangat.

"Yaudah ayo."Yacht merangkul Santa.
"Boun, pinjem Adiknya ya."

"Bawa aja."
"Jangan malam-malam pulangnya, kalau mau nginep bilang sama Hia."kata Boun pada Santa.

"Iya Hia."

"Duluan ya semuanya."

"Hm."

"Hia, ayo."Prem merangkul Boun lalu mengajaknya pulang juga, meninggalkan Bosston dan Ohm berdua.

"Ekhem aku pergi dulu ya, Fluke udah nungguin."Ohm menepuk pundak Bosston sambil tersenyum canggung dan pergi meninggalkan Bosston sendirian.

"Ai'shia!"Bosston menatap semua temannya yang pergi bergantian dengan tatapan seakan berkata "Kalian tega meninggalkanku sendiri?!"

SEE YOU NEXT CHAPTER

My Love || PremBoun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang