Hari ini Laura dan Hanin akan bepergian ke Bogor untuk mengunjungi keluarga mereka. Awalnya Laura di telfon nenekya dan diminta datang ke rumah. Namun karena ia malas bepergian sendiri, dia mengajak Hanin juga karena tempat keluarga mereka tinggal sama-sama di Bogor. Kebetulan juga Hanin belum mengunjungi keuarganya selama 3 bulan.
"Nin, tapi gue males nyetir deh.. tangan gue lagi sakit" celetuk Laura yang sudah siap untuk pergi. Mereka berangkat bersama dari kosan Hanin.
"Kenapa? Nanti di rumah pijit. Mau naik kereta aja?" Tanya Hanin menawarkan alternative lain.
"Ah nggak ah, desek-desekan, males" jawab Laura
"Nggak, gak gitu rame kalo jam segini mah. Bogor juga paling ujung, nanti tinggal duduk terus tidur dah" tukas Hanin dengan percaya diri.
"Serius?"
1 jam kemudian
"Marah banget gue," gerutu Laura saat masuk kereta yang penuh dengan lautan manusia. Hanin hanya tertawa karena dia juga tidak tahu akan se-ramai ini.
"Tuh tuh ntar mbak-mbaknya mau turun" bisik Hanin menunjuk ke salah seorang penumpang di depannya yang terlihat sedang bersiap-siap untuk turun. Saat penumpang itu berdiri dari kursinya, Hanin menarik lengan Laura agar duduk dan akhirnya Laura berhasil duduk.
"Nanti kalo pegel gentian ya" ujar Laura.
Selama perjalanan Hanin belum juga mendapatkan tempat duduk.
"Ni lo duduk deh, kesian gue"ujar Laura.
"Telat. Udah tinggal 2 stasiun lagi." Ujar Hanin pura-pura kesal.
Sesampainya di stasiun tujuan, mereka pun turun dan memesan grab ke tujuan masing-masing.
--------------
"Ya Ampun cucu eyang dateng juga" Nenek Laura yang kerap disapa Eyang itu menghampiri cucunya dan memeluknya.
"Apa kabar sayang?"
"Alhamdulillah baik Eyang, eyang gimana? Laura kangen deh" Laura membalas pelukan hangan Eyangnya
"Alhamdulillah. Hmm bohong kamu, masa kangen baru mampir kesini sekarang.."
"Hehe maklum Eyang.."
"Gimana kerjaan lancar?"
"Alhamdulillah lancer jaya Eyang.., nanti Laura main sinetron di TV tanggal 25 judulnya Bintang Hati, nonton ya!"
Setelah menyapa eyangnya, Laura pun menyaa keluarga lainnya yang juga sedang berkumpul karena hari ini bertepatan dengan ulang tahun Eyang yang ke 75 dan berencana merayakannya dengan makn bersama di restaurant. Keluarga Laura terbilang sangat kaya karena harta yang turun temurun. Ah keluarga di Indonesia adalah keluarga dari almarhumah Ibunya.
Ibu Laura meninggal sejak Laura umur 10 tahun karena penyakit kanker payudara yang di deritanya. Tidak banyak waktu yang dihabiskan dengan Laura karena sebelum sakit pun, ibunya sudah sibuk dan jarang pulang. Begitupun dengan Papanya. Laura tidak memiliki hubungan yang erat dengan kedua orang tuanya. Semenjak Ibunya meninggal, Papanya Laura memutuskan untuk kembali ke London dimana keluarganya berada. Laura anak tunggal dan hubungannya dengan Papanya pun tidak begitu baik. Jadilah Laura di titipkan ke keluarga Ibunya.
Syukurnya keluarga ini sama sekali tidak ada masalah finansial jadi Laura bisa tumbuh dengan sangat baik walau tanpa kasih saying kedua orang tuanya. Orang terkasih baginya hanyalah Eyangnya yang senantiasa merawatnya hingga saat ini.
"Eh Lau, kemana aja lo!" sapa Johan, kakak sepupunya.
"Biasa, artis sibuk, Jo, haha" jawab Laura tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince & Ordinary girl
RomanceCerita ini menceritakan tentang seorang perempuan biasa bernama Hanindita Aulia yang seketika masuk ke dalam dunia pertemanan entertainer atau artis. Kehidupannya yang biasa, tentram dan sangat amat menjadi sedikit berbeda dan membuatnya terasa tida...