Im Cool :)

567 51 0
                                    

Lalalala yeyeyeyee...  yuhuu im back :)

Sorry for the typo

Enjoyyy!!!


****



Justin pov


Aku membuatkan enna makanan. Aku memasak soup cream dan jus untuknya. Aku sudah makan spagetti yg dibuatnya tadi. Setelah matang aku segera membawa makanan itu ke kamar ku.

Aku tau detektif bodoh itu lapar, makadari itu aku sedikit berbaik hati kepadanya. Ketika aku masuk ke kamarku, kulihat ia sedang tertidur  pulas. Aku tak tega membangunkannya. Tapi aku harus.


Ku letakkan makanan itu di meja samping tempat tidurku. Ku lihat betapa cantiknya ia ketika tertidur. Oh lupakanlah justin lupakan.


"Enna, ayo bangun. Aku sudah siapkan makanan untukmu. Ayolah enna jangan menjadi pemalas"ucapku dengan lembut.


Kutarik selimutnya dan terlihat bahwa ia masih lelah.

"Hoaaammmmm...."

"Justin?"tanyanya.

"Ya? Ini aku"

"Aku dimana??"

"Kau di kamarku. Cepat kau mandi aku sudah siapkan makanan untukmu. Cepatlah jangan lelet"


"Iya iya, kau bawel sekali si tuan ceo"ucapnya dan aku hampir saja tertawa.

Bagaimana tidak lihat saja penampilannya saat bangun tidur. Rambutnya berantakan, wajah nya kusut hahaha enna enna kau memang selalu begitu sejak dulu.


Setelah 10 menit ia sudah selesai mandi dengan pakaian ku yg ia kenakan sekarang. Kalian jangan berpikir macam2. Aku menyuruhnya mengganti pakaian dikamar mandi.

"Duduk disini, dan habiskan makananmu"

"Woww.. soup cream. Sejak kapan kau menjadi baik jus??"tanyanya. Untung aku tidak ingin beremosi.


"Sudahlah, makan saja soupnya. Bagaimana? Enak tidak?"

"Enak. Oh iya jus, kau itu sebenarnya detektif atau bukan jus?"

"Aku bukan detektif. Aku hanya ceo tampan dan cool yg memiliki kecerdasan yg luarbiasa"ucap ku dengan mengedipkan mataku.


"Ayolah jus, jangan berkepribadian ganda lagi. Kau pikir kau tampan dan cool hah?"

"Hahahaha... kau lucu sekali. Kau tidak tau bahwa aku ini tampan dan cool?"tawaku.

"Kau ini kenapa tertawa??? Tidak aku tidak tau."tanynya bingung.

"Aku jadi ingat waktu shs dulu. Kau selalu saja dengan tatapan dingin seperti anak nerd ahahahah"

"Hey aku bukan anak nerd ya"ucapnya sambil memukul lenganku pelan.

"Bukan anak nerd tapi anak aneh ahahha"

"Terserah kau"ucapnya lalu pergi meninggalkan ku dikamar dengan membawa mangkuk dan gelas bekas makannya tadi.

****

Enna pov

Aku mencuci mangkuk bekas makanku tadi. Saat aku ingin berbalik tbtb saja tangan kekar melingkar dipinggangku. Dan ternyata itu justin. Ia meletakan kepalanya dibahuku. Oh ayolah justin apa yg ingin kau lakukan lagi hah??

"Kau wangi sekali. Kau mandi parfum hah?"ucapnya. Menjengkelkan sekali dia.

Aku pun melepas pelukannya dan melipat kedua tanganku diatas dada.

"Kau ingin memujiku atau mengejekku hah??"

"Oh ayolah enna. Kau ini cepat sekali emosi"

"Hey dude, mirror ya jika berkata. Kau justru lebih cepat emosi dibandingkan aku"ucapku.

"sudahlah aku tak ingin bertengkar dengan mu. Aku hanya bercanda"

"Tapi tak lucu candaan mu itu"

"Ya ya aku minta maaf"ucapnya dengan malas.

"Lagipula kau memang harum"lanjutnya lagi. Oke jus kau membuat ku blushing.

"Sudahlah tak usah memerah seperti itu. Ayo kita keruang tv"ajaknya.

Aku dan dia keruang tv. Entah mengapa aku menurutinya, mungkin karena aku tidak ingin dia membentakku lagi.

Jika kalian bertanya sudah pukul berapa sekarang. Jawabannya adalah pukul 6. Aku dan justin menonton infotaiment di tv.

"Untung aku bukan terkenal sepertimu"ucapku

"Tapi kau seorang detektif. Coba saja jika dunia tau, pasti kehidupanmu sudah diusik"

"Untungnya dunia tidak tau"

"Tapi aku yakin kau akan menjadi sorotan publik jika berdekatan denganku"

"Cihh.. pede sekali kau"ucapku.


"Dengar. Kau asistenku, lebih tepatnya kau asisten spesialku. Kau harus menuruti apa kataku. Mulai besok pekerjaan mu akan jauh lebih ringan, kau cukup menemani ku kemanapun aku pergi. Aku mendapat kabar dari matt bahwa penjahat itu tidak hanya mengincarku. Tapi mereka juga mengincarmu. Makadari itu kita sama sama saling menjaga. Pahamm??"

Tegas, dingin dan tak bisa dibantah. Aku mengangguk tanda aku mengerti. Aku tak menyangka dia menjadi seperti ini. Sepertinya aku mulai menyukainya, karen aku mulai merasa nyaman dengan kehadirannya.

"Kalau begitu saatnya kita tidur. Ayo" ajaknya dan kita pun pergi ke kamar.





Cubidap cubidap tarararara...

Gimana??? Sorry for the typo ya.:)

Thank u:*


My Cold CEOWhere stories live. Discover now