Bang Bang!!

632 49 0
                                    

Sorry for the typo..

And enjoyy this story!!!




'Prangggg'

"Enna, apa kau baik baik saja??? Oh astaga, tangan mu berdarah. Apa yg kau lakukan si?? Jawab aku!!!!"ucap elle asisten enna.

"Im sorry, a-aku tidak sengaja memecahkan vas bunga mu itu. I-im so sorry elle"

"Ia tak apa. Mari ku obati lukamu"

Gadis itu membawa enna untuk duduk di sofa. Sementara itu ia mengambil peralatan obat obatan.

"Jelaskan padaku apa yg ada dipikiranmu itu? Terakhir kali kau seperti ini ketika kau depresi dengan si tua bangka lerie itu"
Ucapnya sambil mengobati luka enna.

"Aku tidak tau. Yg jelas ketika kejadian di markas tadi membuat ku cemas dan takut. Seakan akan aku yg akan dibunuh dalam misiku kali ini. Kau tau kan aku ini buronan mafia kelas atas???"ucap enna terlihat cemas.

Elle benar, terakhir kali ia melihat sahabat sekaligus atasannya ini ketika ia menjalankan misi untuk menangkap lerie bandar narkoba. Enna terlihat depresi dan kacau karena ia hampir gagal dalam misi itu.


"Ya aku sangat paham. Tapi kau tau juga bukan bahwa kau agen macam apa??"jawab elle meyakinkan sahabatnya ini.

"Tapi ave bilang, sepintar pintarnya aku menyembunyikan identitasku pasti akan ketauan juga. Apalagi ia biang justin bukan ceo biasa"

"Mengapa kau cemas??? Kalau memang justin mengetahui kebenarannya bukan kah itu bagus??? Kau tidak perlu melanjutkan misi ini lagi jika ia menolaknya kan??"

"Tapi aku merasa ini semua ada hubungannya. Menjaga perusahaan justin, sekolah yg terbakar, penyusup, penjaga yg ditembak, bahkan amplop itu"

"Lukamu sudah aku obati. Kau terlihat sangat depresi dan kacau. Aku akan memberitahu james. Dan aku akan mengizinkanmu untuk tidak masuk besok ke kantor"

"Terimakasih elle,tapi bagaimana jika justin curiga?"

"Tak akan, dia mengetahui bahwa aku adalah saudaramu"

"Baiklah, terimakasih"

"Sama sama. Sebaiknya kau istirahat dikamar"

"Aye aye captain"ucap enna dan dengan jalan terguntai ia menaiki tangga untuk kekamar.

****

Justin pov

Aku sedang membuka album foto ketika shs dulu. Aku tertawa kecil melihat isinya, bagaimana tidak. Ketika kita berfofo untuk bts, hanya seorang gadis kecil bodoh dengan sikap dingin dan cuek yg berada dipojok dengan wajah membosankan.



Tiba tiba aku mendengar ada yg mengetuk pintu ruanganku. Ku tutup buku itu dan kutaruh di laci meja ku.

*knock knock

"Silahkan masuk"
Ucalku dengan nada dingin.

"Excuse me sir, ada yg ingin bertemu. Ia bilang ia saudara dari nona enna"

Saudara enna? Siapa? Ada apa saudaranya datang kemari?

"Suruh orang itu masuk"

"Baik sir"


Tak lama kemudian ada seorang wanita yg tidak asing bagiku. Jelas saja, ia asistem enna bukan saudara. Mengaku ngaku saja dia, oh aku tau untuk penyamaran.


"Permisi tuan"

"Ya, silahkan duduk. Sekarang pada intinya saja. Aku sedang sibuk"

Terlihat bahwa wanita ini menarik nafas panjang. Aku tau ia berusaha untuk sabar dan tidak emosi.

"Begini, enna tidak bisa masuk hari ini dan untuk besok sepertinya. Ia sedang sakit, saya harap anda memakluminya"


"Apa orang bodoh itu terlihat begitu depresi dengan misinya???"


"Apa maksud anda??"

"Oh ayolah elle, kau ini detektif. Harusnya kau lebih pintar untuk menyembunyikan identitas kalian dariku"

"Whattt?? Bagaimana bisa kau---??"

Aku tau ia terlihat bingung. Mungkin ia berpikir aku detekrif. Tapi pada kenyataannya tidak.


"Aku hanya seorang CEO tampan yg memiliki kecerdasan yg luarbiasa"

"Oh ayolah Bieber, kau jangan bertele tele"

"Aku memang mengetahui kalian semua dan misi itu. Lagipula tidak sulit untuk mengetahuinya"


"Dengar ya mr. Bieber kau harus menjaga--"


"Menjaga rahasia??? Oh jangan khawatir dengan itu, aku akan menjaganya. Lebih baik sekarang kau pulang dan jaga temanmu itu. Kau harus memastikan bahwa lusa ia harus bekerja atau ia kupecat"


"Baiklah. Aku permisi dulu"

****



Yihhhaaaa... dont forget to comment mwehehe..

My Cold CEOWhere stories live. Discover now