Is He My Enemy?

1.1K 71 0
                                    

Yihaa!! Gue usahain bisa post sering sering deh... Dan gue harap banget banyak yg baca.

Enjoyyy!!!!

^_^


"Kauu...."

Wow.. aku tak menyangka bahwa ternyata orang ini adalah musuhku dulu waktu di shs. Bagaimana aku tak menyadarinya saat membaca riwayat hidupnya.-.


#flashback on

"Berikan buku itu justin!!"bentakku di depan kelas. Ya seperti biasa, aku menjadi bahan tontonan anak dikelas ketika aku sedang emosi.

"Kau mau buku ini hah???? Lagi pula mengapa kau menginginkannya sekali"tanyanya dengan sedikit mengejek. Dasar setan tak tau diri!!

"Itu bukan urusanmu!!! Sekarang cepat balikan buku itu!!"ucap ku dengan membentaknya. Membuat semua orang menatapku takut dan mundur beberapa langkah.

"Aku tidak mau perempuan gila. Sepertinya diary ini hayalah benda yg tak penting. Lebih baik aku.."

'Srekkkk'

"Uppsss... maaf mss. Caron. Im so sorry"ledeknya

Lembaran demi lembaran kertas dalam buku diary itu ia sobek. Dasar keparat!! Apa dia tidak tau kalau buku itu sangat berharga untukku.

Aku tidak bisa menahan emosiku lagi. Dengan segera aku merampas iphone dan tas miliknya. Segera aku banting dan aku sobek semua yg ada dalam tasnya itu.

"Welll, mr. Bieber. Ini belum seberapa dari apa yg kau lakukan. Kau tau??? Kau sudah menghancurkan benda yg paling penting dalam hidupku. Maka dari itu tunggu pembalasanku"ucapku.

Aku segera pergi meninggalkan mereka semua. He is fvkn asshole.



#flashback off



****

"Sudah lama tak bertemu denhan mu mss. Carson. Kemana saja kau selama ini??"tanyanya dingin. Tak pernah berubah.


"Bukan urusanmu mr. Bieber. Aku hanya membutuhkan sebuah pekerjaan"

"Ya, aku mengerti bahwa kau membutuhkan pekerjaan. Aku tau bahwa keluarga kau jatuh miskin kan??"

'What the hellll???!!!!'

Oh aku tahu. Pasti ini ulah James yang memalsukan identitasku. Bagaimana bisa keluarga ku jatuh miskin.

Aku saja detektif, mata-mata sekaligus anggota CIA yg handal, sedangkan mom and dad pengusaha kaya no 1 di California.

"Kalau kau sudah tau, mengapa kau begitu bertele-tele sekali. Sebenarnya kau ingin mempekerjakan ku apa tidak???"ucap ku sedikit membentak. Itu sukses membuatnya tak berkedip.


Namun beberapa saat kemudian justru aku yg dibuat tak berkedip olehnya. Ia menghampiri ku, semakin dekat dengan mu. Bahkan aku bisa merasakan nafasnya di dekat telingaku.

"Well, kau di terima nona pembalas dendam sebagai asistenku. Ku tunggu balasan mu atas perbuatanku waktu itu"ucap nya dengan suara baritonnya yg sangat membuat ku merinding.


"Ah ya, aku hampir lupa. Sekarang kau adalah asistenku, bersikaplah yg sopan kepadaku. Sekarang kau boleh pergi dari ruanganku"lanjutnya lagi dengan mengedipkan sebelah matanya. Oh god, ingin kutembak dia sekarang juga..


"Ba-baik mr. Saya permisi dulu"ucapku dengan sedikit gugup. Oke jus, kau sukses membuat ku kalah kali ini. Tapi tidak dengan nanti.





Tadaaaaa... how about this chapter???

Ayo dong comment hehe.. ayolah silent readers tolong muncul :)

Salam hangat dari jerryyy

Mmuuuaachhh :*

My Cold CEOWhere stories live. Discover now