timbul rasa cinta

198 15 0
                                    

"Cinta adalah anugerah terindah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya, maka terimalah dengan penuh syukur"
-Karina Danika Putri-

________________________

Karina sudah duduk manis di kursi kayu depan indekosnya. Menunggu sang sahabat menjemputnya. Hari ini mereka akan merayakan hari kehamilan Nafira yang genap tiga bulan. 

Senyuman yang ditampakkan menghiasi wajah cantik Karina yang tertutup oleh cadar yang berwarna hitam, saat sebuah mobil Porsche Boxster hitam berhenti tepat di depan pagar. 

"Lama banget. Nyasar di mana kamu. Ra? " tanya  Karina sedikit menggerutu saat Nafira sudah berdiri tepat dihadapannya. 

"Maaf. Na, biasalah Mas Azmin harus melakukan ritual dulu sebelum aku pergi ke luar rumah. " ucap Nafira, berusaha untuk mengalihkan kekesalan Karina. 

"Bucin! "

"Yah gak apa - apa dong, daripada kamu jomblo akut. Dari zaman kita SMK sampai saya jadi dosen kamu masih belum nikah nikah. " cibir Azmin yang baru turun dari mobilnya.

"P MAKSUDNYA?? " ucap Karina kesal.

Azmin dan Nafira tertawa pelan "udah lah. Mas kasian Karina setiap hari kamu sindir terus, tar gak ada yang mau sama Karina gimana loh mas. " ledek Nafira

"Suami istri gak ada bedanya. " celetuk Karina

"Apa yang gak ada bedanya? " tanya Azmin.

"Sama-sama ngeselin! " ucap Karina dengan keras tepat di depan kuping Azmin.

"Astagfirullahalazim. Ina, gak sekalian kamu pakai toa masjid?! " saran Azmin.

"Boleh tu. " ucap Karina dengan tatapan mata jahil.

Nafira hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan dua sahabatnya itu.

"Mas, Na udah tu jangan berantem terus kalau berantem terus kapan kita mau berangkat ke panti asuhan?. Keburu sore nih" ucap Nafira.

Azmin segera membukakan pintu mobil untuk kedua sahabatnya itu, sekaligus istrinya itu "maka nya cepetan nikah biar ada yang jagain kalau mau kemana-mana"

Bibir Karina sudah maju 5 cm. Namun, tak terlihat oleh Azmin karena Karina menggunakan cadar.

__________________________

Mereka bertiga merayakan tiga bulan kehamilan Nafira di sebuah panti asuhan dekat kampusnya Karina. Panti asuhan itu tempat ayahnya Karina dulu mengajaknya ke panti asuhan. Panti asuhan yang sederhana. Namun, banyak kenangan didalamnya.

"Na.... "

"Hm.....? "

"Kamu gak apa - apa kan kalau kita kesini? "

"Gak apa - apa kok. Ra, aku malah senang bisa datang lagi kesini setelah 2 tahun kejadian itu dan aku juga rindu sama anak anak disini. " ucap Karina.

Nafira tersenyum "aku tau kamu masih trauma dan syok atas kejadian itu. Na, tapi kamu harus keluar dari trauma itu kamu harus bisa membuka pintu hati kamu lagi untuk seseorang yang kelak bakal jadi imam kamu dan bakal membawa kamu ke syurga nya Allah. "

Karina terdiam sejenak, dan mengalihkan pandangannya ke langit biru gi yang berubah warna menjadi jingan. Ada perasaan yang selama ini ia pendem sendirian hingga kedua sahabatnya itu tak mengetahuinya hanya sang almarhum ayahnya saja yang mengatahui segala unek-unek hati Karina.

______________________

Kaisar menghentikan mobil di salah satu rumah makan Padang yang terletak dekat dengan Akmilnya dulu saat ia sedang menjadi Taruna. Tidak tahu kenapa hari ini ia ingin sekali makan nasi Padang. 

Suamiku Adalah Abdi Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang