"Aku jatuh cinta dengan suaranya, bahkan sebelum aku bertemu dengannya. Suaranya seperti obat untuk jiwaku. Suaranya membuatku tersenyum dari dalam"
-Muhmmad Alfatih Kaisara partama-
_________________________________________Karina memijit kepalanya yang berdenyut. Hari ini ia harus menangani empat proyek perusahaan milik Almarhum kakeknya itu. Empat kasus yang cukup menguras energi serta pikirannya. Salah satu Joint venture yang berkerja sama dengan perusahaannya tidak puas dengan hasil kerja yang Karina hasilkan dan pihak perusahaan yang berkerja sama dengannya itu meminta pertanggungjawaban dari Karina.
"Sabar, Kar. Resiko jadi CEO muda memang begitu, disaat perusahaan lain yang tidak puas dengan hasil yang kita lakukan pasti akan meminta pertanggungjawaban dari sang pemilik perusahaan itu, jika mereka puas kita juga yang mendapatkan keuntungannya, " ujar salah satu karyawannya.
Karina hanya tersenyum tipis dibalik cadarnya lantas berlalu dari ruangan rapat menuju ruangannya. Baru saja ia menghempaskan tubuhnya diatas sofa, telpon berdering dengan sangat nyaring. Telpon dari Nafira, sahabatnya itu. Sepertinya bumil sedang kangen dengan dirinya? Pikirnya.
"Assalamu'alaikum. Ra, ada apa? " salam Karina dengan suara lembut kepada Nafira sahabat yang paling disayanginya. Tangan kiri Karina terus memegang tasbih yang selalu dibawa olehnya.
"Waalaikumsalam. Na, Na kamu bisa tidak hadir didalam acara tasyakuran malam ini? " tanya Nafira.
"Insya allah Ra jika tidak ada kesibukan yang lainnya pasti aku akan datang. Tapi aku tidak janji untuk datang malam ini juga. "
"Yah, padahal Mas Azmin minta kamu buat jadi pembawa acara nya dan juga jadi pembaca ayat-ayat suci Alquran. " gerutu Nafira dari seberang sana.
Karina sedikit menarik napas panjangnya. Ternyata dosen sekaligus sahabatnya yang menjengkelkan itu meminta dirinya untuk menjadi pembaca ayat-ayat suci Alquran sekaligus pembawa acaranya.
"APA?! NGGAK! " bentak Karina kepada Nafira, lewat sambungan telpon.
"Kalau kamu memang tidak mau jadi pembawa acara sekaligus menjadi pembaca ayat-ayat suci Alquran maka nilai semeter kamu yang sekarang akan saya kasih merah. " kedua bola mata Karina membulat sempurna seperti bulan sabit yang membulat sempurna.
"DIH NGANCEM NYA GITU! "
"Yah itu sih seterah kamu. Karina Danika Putri. "
"DIH DIH! KOK KOK GITU SIHH... NGGAK LUCU TAU AZMIN JAUHARI! "
Karina terus saja mengoceh kepada Azmin hingga sambungan telpon antara dirinya dan juga sahabat lelakinya itu terputus, tanpa Karina sadari.
Astagfirullahalazim yaallah. Sabar Na sabar, ini ujian untuk dirimu Na. Batin gadis itu
Karina menghela napasnya panjang. Pikiran Karina kacau balau, saat perusahaannya mengalami kerugian besar dan ia harus memutar otak untuk mendapatkan keuntungan untuk perusahaannya itu.
Tanpa Karina sadari, waktu sudah menujukan waktu sholat zuhur. Jarum jam tepat berada di angka 12 yang mendadak bahwa ia harus menunaikan ibadah sholat zuhur dan menunaikan kewajibannya terhadap Tuhan dan agamanya itu.
_______________________________________________
Kaisar yang sedang melatih kemampuannya di sebuah lapangan militer dengan ditemani oleh sebuah pistol dan juga sebuah peluru yang ada didalam pistolnya itu.
Kaisar menarik sebuah pelatuk dan mengarahkannya ke sebuah pohon besar yang menjadi sasarannya itu. Dengan satu kali tarikan Kaisar berhasil menebak tepat di tengah pohon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Abdi Negara [REVISI]
Teen FictionBagimana jika perjodohan yang dilakukan tanpa sepengetahuan calon mempelai? Perjodohan yang sama sekali belum tentu bisa membawanya kedalam kata ikatan halal dan juga perjodohan itu dilakukan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, bagimana jika sang...