"Jika allah sudah berkehendak maka terjadilah dan jika allah belum berkehendak maka sabarlah"
-Karina Danika PutriTak lama kemudian seorang gadis prempuan mulai turun dari lantai dua dengan memakai abaya putih dan juga hijab putih serta cadar putih dan membuat gadis itu seperti bidadari yang seakan-akan sedang turun dari surga untuk mengambil air atau hanya sekedar mandi di sebuah telaga.
Hafshah dan Devi yang membawa Karina turun dengan pelan hingga ia sampai di hadapan keluarga besar Kaisar, dan membuat Umi--nya Kaisar pangling saat melihat sosok Karina dari dekat setelah sekian lama--nya tak bertemu.
"Bagaimana kabarnya. Danika? " tanya Mawar pada calon menantu--nya itu.
"Alhamdulillah, baik tan kalau tante gimana? " jawab Karina dengan nada sopan sekaligus canggung.
"Alhamdulilla-oh baik, oh iya perkenalkan ini anak tante namanya Kaisar. " ujar Mawar.
DIG!
Karina terdiam saat mengetahui ketika calon suaminya nanti adalah lelaki yang ia caci maki barusan.
"Nak Danika? Nak Danika kenapa kok tiba-tiba diam gitu? " tanya Mawar yang mengetahui bahwa Karina sedang terdiam mematung saat melihat keberadaan Kaisar.
"Nggak apa-apa tan, Nika hanya heran saja dengan anak tante. "
"Heran kenapa? " Karina hanya menatap ke arah Kaisar dengan tatapan penuh amarah.
Kaisar hanya bisa terdiam saat Karina menatap--nya dengan penuh amarah yang ia arahkan kepada-Nya itu.
"Iya heran aja, anak tante kek hantu yang suka memberi janji dan harapan ke pada orang lain tapi pada akhirnya eh dia melamar prempuan lain. " Kaisar menelan ludahnya saat Karina berucap seperti itu.
"Maaf semuanya, saya seperti nya harus berbicara ke pada Karina secara empat mata. " ucap Kaisar dan langsung menarik tangan Karina.
Karina yang belum sempat mengedipkan matanya itu hanya bisa terdiam saat Kaisar sedang menarik tangannya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
***
Saat Karina belum sempat mencerna apa yang terjadi barusan saja terjadi dan membuat Kaisar tersenyum ketika kedua mata Karina terus-menerus mencari apa yang terjadi ke padanya membuat Kaisar menggelengkan kepalanya.
"Apa yang kamu ucapkan barusan? " tanya Kaisar yang mulai membuka topik pembicaraan.
Kenapa?? Kan emang bener kalau kamu itu kek setan yang suka ngasih-ngasih harapan ke pada prempuan lain, termasuk aku. " jawab Karina dengan cepat.
"Saya? Emangnya pernah saya me-" ujar Kaisar terpotong, namun sebelum Kaisar mengatakan semua yang telah terjadi ke pada nya. Karina langsung memotong ucapan Kaisar.
"Udahlah, Mas Kaisar. Kan emang bener klu kamu itu suka banget ngasih harapan ke prempuan lainnya, " Kaisar terdiam ketika Karina menuduh dirinya seperti itu.
"Dan jangan sama kan aku dengan prempuan lainnya, Mas. Kamu boleh melamar prempuan lain karena itu hak kamu tapi setidaknya kamu berpikir berulang kali sebelum kamu memberikan sebuah harapan ke pada seorang prempuan. "
Karina menahan cairan bening yang sedari tadi ia tahan-tahan, meskipun begitu Karina tetap gagal untuk menahan air matanya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Abdi Negara [REVISI]
Genç KurguBagimana jika perjodohan yang dilakukan tanpa sepengetahuan calon mempelai? Perjodohan yang sama sekali belum tentu bisa membawanya kedalam kata ikatan halal dan juga perjodohan itu dilakukan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, bagimana jika sang...