Cintai aku karena Allah

142 18 3
                                    

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan ke kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya." - Imam Syafi'i

_________________________________________

Karina memaksakan matanya untuk tetap terbuka lebar saat ia sedang mengerjakan skripsi dari Azmin sang dosen kiler yang menjengkelkan menurutnya. 

"Dasar Azmin dosen kiler!, mana ngasih tugas nggak ngotak lagi! " ucap Karina kesal. Terhadap Azmin sahabatnya itu, udah jadi nyamuk kebucinan Azmin dan juga Nafira. Belum lagi saat mereka berdua sedang bucin bucin nya pasti Karina akan selalu jadi nyamuk diantara mereka berdua. 

"Aneh, mengapa aku belum nikah sampai sekarang? Padahal kan ada banyak cowok yang selalu mendekati diriku. Tapi... Tapi aku selalu menghindari semua cowok yang ingin berniat baik kepada diriku ini. " guma Karina. 

"Itu karena kamu pilih pilih laki-laki. " sahut lelaki yang menghampirinya dari arah belakang. 

"Om Adam. " ucap Karina saat melihat Adam berjalan menuju kearahnya. 

Karina langsung berlari menuju Adam, dan langsung memeluk Adam dengan erat serta mencium telapak tangan Adam dengan sopan. 

"Om ngapain ke indekos nya. Karina?, " tanya Karina kepada Adam. 

"Om hanya ingin melihat dirimu saja, sudah lama Om tidak bertemu dengan dirimu. Na, setelah ayahmu meninggal di medan pertempuran. " jawab Adam dengan suara lirih, saat mengingat kejadian adiknya meninggal di medan pertempuran. Adiknya yang tertebak saat sedang melindungi dirinya itu. 

Adam tertunduk saat melihat mata hazel milik Karina yang sama seperti sang almarhum ayahnya. 

"Udah lah. Om, yang sudah berlalu biar lah berlalu. " ucap Karina saat melihat wajah Om nya tertunduk menyesal. 

"Seandainya waktu itu bukan ayahmu yang tertebak tapi Om, pasti semua nya akan baik-baik saja. Dan Umma mu tidak akan menyalahkan dirinya sendiri, " Karina memegang kedua tangannya Adam sambil tersenyum dibalik cadar nya. 

"Om, mungkin itu sudah takdir nya ayah untuk mati syahid di medan pertempuran dan Karina sudah menerima semuanya. Untuk Umma biar itu urusan Karina, " ucap Karina dengan suara lirih, dibalik cadar nya itu ada suara tangisan yang tak terdengar oleh Adam dan oleh semua orang termasuk kedua sahabatnya sendiri. 

"Karina Danika Putri, kamu mirip seperti ayahmu yang selalu mementingkan kesenangan orang lain daripada dirimu. "

Karina terdiam sejenak, memikirkan apa yang selalu ia lakukan hanya untuk kesenangan orang lain. Sedangkan dirinya sendiri?, yang tak pernah berhenti untuk melakukan apapun untuk orang lain yang ia temuin. 

"Al Qasim beruntung memiliki anak seperti dirimu dan istri sebaik Umma mu itu. " ucap Adam yang memuji kebaikan Karina. 

"Om, jangan memuji ku berlebihan seperti itu. " ujar Karina kepada Adam. 

"Mengapa? " tanya Adam heran. 

Karina menarik napasnya panjang. 

"Karena. Rasulullah SAW pernah bersabda: إِذَا

إِذَا رَأَيْتُمْ المَدَّاحِيْنَ فَاحْثَوْا فِيْ وُجُوْهِهِمُ التُّرَابَ 

yang artinya:Jika kalian melihat orang-orang yang suka memuji, maka tumpahkanlah debu ke mukanya (HR Muslim). " ucap Karina menjelaskan tentang hadist tersebut. 

"Karina takut jika kebaikan yang Karina lakukan itu akan sia-sia jika mendapatkan pujian dari orang-orang dan Karina takut jika imam Karina runtuh dan Karina akan menjadi sombong, besar hati dan juga tamak terhadap pujian yang diberikan oleh orang-orang, "

Suamiku Adalah Abdi Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang