Perjuangan Cinta Letnan Kaisar

31 1 0
                                    

"Jika seseorang laki-laki telah yakin ia yang terbaik maka ia akan berusaha untuk memperjuangkan cintanya dan akan terus-menerus bersama hingga mereka di pisahkan oleh maut"
-Letnan Kaisar

Karina yang masih belum menyadari dengan sikap abangnya yang menanyakan soal perkerjaan Kaisar sebagai seorang abdi negara dan juga pilihan yang abangnya ajukan ke pada Kaisar.

Karina terdiam, ia tau jika abangnya sedang sembunyikan sesuatu dari dirinya. Kini mulai berdiri dari posisi duduknya dan berniat untuk menhampiri Faizan sang abang.

"Maaf, semuanya saya izin permisi ke kamar kecil. " ucap Karina yang beralasan.

Kedua keluarga itu hanya mengangguk pelan, Karina yang melihat kedua keluarga itu mengangguk pelan kini mulai berlalu pergi meninggalkan kedua keluarga itu di ruang tamu.

Faizan yang tengah berdiri di atas balkon sambil menatap langit yang biru seluas samudera kini diam-diam mulai menangis.

Karina yang mengetahui bahwa sang abang sedang menangis kini mulai menghampiri Faizan. "Abang, apa yang abang pikirkan jangan di pikirkan lagi. " ucap Karina dan sontak membuat Faizan terkejut.

"Na, abang tidak ingin jika kamu bernasib seperti Umma. "  Karina memegang kedua telapak tangan abangnya dengan lembut.

"Abang, apa yang sudah terjadi biarkan terjadi. Jika itu terjadi ke pada Na. Na tidak masalah karena Na yakin itu semua sudah ke hendak allah Ta'ala, umur rezeki jodoh tidak ada yang tau kita sebagai manusia hanya bisa berdoa benar-benar berdoa. "

"Na kamu tau sendiri jika menjadi seorang tentara itu tidak mudah, jika tentara itu tiada maka yang akan hancur adalah cinta pertama nya dan juga cinta keduanya. "

Karina menghela napasnya dalam-dalam. "Abang jangan pikirkan apa yang belum terjadi di masa sekarang atau di masa depan yang harus abang pikirkan adalah keluarga abang. "

"Tapi hati abang benar-benar tidak tenang. Na, " 

Kaisar yang sedang berjalan ke kamar mandi kini mulai terhenti ketika mendengar pembicaraan kedua adik-abang itu secara seksama.

"Abang jangan khawatir, jika itu terjadi ke pada. Na, maka Na siap karena hakekatnya manusia adalah kematian, " Kaisar tersenyum lebar ketika mendengar ucapan dari kekasihnya itu, ucapan yang tak akan mungkin pernah ia dapatkan sebelumnya dari mantan calon istrinya.

"Jika seseorang laki-laki telah yakin ia yang terbaik maka ia akan berusaha untuk memperjuangkan cintanya dan akan terus-menerus bersama hingga mereka di pisahkan oleh maut. " ucap Kaisar yang mulai menghampiri mereka berdua dengan gagah berani serta senyuman yang ia torehkan.

"Abang Faizan jangan khawatir, saya berjanji akan selalu melindungi Karina dengan sepenuh hati saya. Karena Karina adalah cinta kedua saya setelah Ummi dan saya berjanji akan melindungi keluarga saya jika saya telah berrumah tangga dengannya. " lanjutnya.

Faizan menghela napasnya dalam-dalam. "Baiklah, tepati janji mu itu jangan sampai Karina terluka jangan sampai kamu membuat dirinya menangis jika ia melakukan sesuatu kesalahan maka kembalikan dia ke rumahnya biar saya yang mendidik dirinya. " ucap Faizan sambil memang kedua pundak Kaisar.

Kaisar tersenyum lebar, di dalam hatinya senang tak karuan ia telah mendapatkan lampu hijau dari abang mertuanya dan juga ibu mertuanya. Namun apakah Adam sudah mengetahui semua ini? Tentunya tidak! Hafshah yang menutupi hal sebesar ini dari Adam adik iparnya sendiri.

Kedua manusia itu yang sedang jatuh cinta satu sama lain, kini melirik Faizan dengan heran. "Abang nggak apa-apa kan? " tanya Karina.

Faizan mengangguk pelan lalu merangkul kedua manusia itu. "Ayo kita kembali ke ruang tamu, pasti semuanya sedang menunggu kita. " ujar Faizan.

Suamiku Adalah Abdi Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang