“Takdir itu aneh bukan? Baru saja kemarin saya melamar dirimu dan saat yang bersamaan saya akan berjodoh dengan dirimu. ”
-Kaisar-***
Karina menatap kepergian Kaisar yang semakin lama semakin tak terlihat, hingga pada akhirnya Karina memutuskan untuk kembali kedalam kelas nya. Langkah kaki nya yang berjalan membawa tubuhnya berjalan-jalan di sepanjang lorong hingga pada akhirnya ia telah tiba didepan pintu kelasnya ada rasa deg-degan bercampur dengan rasa bahagia karena dirinya telah bisa mengikuti mata pelajaran di kuliah nya tersebut.
“Ekhem….” dehm seseorang dengan suara yang berat.
Dengan cepat Karina memalingkan pandangan nya menatap kearah seseorang lelaki yang sedang berdiri tegak dihadapan nya, Karina menelan air liur sendiri saat ia melihat seseorang yang sedang berdiri dihadapan nya itu.
“A-Azmin….. ” ucap Karina terbata-bata.
Azmin menatap mata Karina dengan tajam. “Kenapa datang telat hm? Kamu tau kalau sekarang adalah mata pelajaran saya! ”
“maaf, Zmin tadi aku ada sedikit kendala. ” Karina langsung menundukkan pandangan nya takut.
“Pasti karena Yusuf kan? ” ucap Azmin.
Kedua bola mata Karina membulat sempurna. “Bagaimana kamu tau? ”
Azmin hanya tersenyum dan berlalu pergi meninggalkan Karina yang masih kebingungan diambang pintu masuk kelas nya tersebut.
“Kamu tidak ingin belajar? ” ucap Azmin sambil menarik kursi nya.
Karina yang tersentak kaget langsung berlari kearah kelas dan langsung berjalan ke arah mejanya.
Nafira menatap mata Karina dengan heran, begitu pula dengan Karina yang langsung membalas tatapan mata Karina.
“Ada apa? ” tanya Karina heran.
Nafira berdecak kesal. “Apalah, seharusnya aku yang tanya bukan malah kamu yang tanya ke aku. ” ucap Nafira kesal.
Suara Karina dan juga Nafira terdengar keras hingga terdengar oleh Azmin yang sejak tadi sudah memperhatikan mereka berdua.
“Itu yang dibelakang ribut mulu! ” ucap Azmin dengan suara tegas.
Kedua sahabat itu hanya bisa saling menatap sambil menelan ludah mereka berdua.
“Kamu sih. Na, ”
“ lah kok aku sih Ra? Kan kamu duluan yang mulai. ”
“Lagian kamu duluan yang mulai duluan. ” ucap Nafira tak mau ngalah.
“KOK KOK. ”
Azmin yang masih menatap kearah mereka berdua seketika langsung berdiri dan langsung memukul meja dengan sangat keras hingga membuat seluruh mahasiswa yang sedang menulis seketika langsung terhenti saat mendengar suara gebrakan meja yang ditimbulkan oleh-nya, membuat seluruh mahasiswa menjadi ketakutan.
“Nafira, Karina! Kalian berdua berdiri didepan sekarang juga! ” ucap Azmin tegas.
Dengan perasaan yang ketakutan Karina dan Nafira segera berdiri dari duduk-nya.
“Sekarang jelaskan materi yang telah saya sampaikan tadi! ”
Mata Karina membulat sempurna ketika ia harus menjelaskan materi yang barusan dijelaskan oleh sahabat-nya itu sekaligus dosen-nya itu. Namun, saat ia disuruh untuk menjelaskan materi yang baru saja ia dapatkan Karina terdiam seribu bahasa dan langsung menatap kearah Nafira dengan tatapan kebingungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Abdi Negara [REVISI]
Teen FictionBagimana jika perjodohan yang dilakukan tanpa sepengetahuan calon mempelai? Perjodohan yang sama sekali belum tentu bisa membawanya kedalam kata ikatan halal dan juga perjodohan itu dilakukan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, bagimana jika sang...