Kembalinya Yusuf

126 12 3
                                    

"Seminggu telah berlalu tak teras rindu ini sangat amat amat dalam saya merindukan dirimu wahai kekasihku wahai duniaku. Karina Danika Putri, tunggu saya kembali wahai duniaku"
-Kaisar-

***

Seminggu telah berlalu tak terasa tubuh lemah Karina terbaring diatas kasur rumah sakit, Nafira yang selalu setia berasal disamping Karina hingga Karina tersadar dari tidur panjang nya itu. Wajah putih Karina yang terlihat pucat seperti putri salju yang sedang tertidur pulas disebuah kasur.

Nafira tersentak bahagia disaat satu hari Karina mulai bergerak kembali, dengan penuh semangat Nafira langsung berteriak memanggil semua orang yang sedang berada didalam ruang VIP tersebut.

"UMMAH, IBU, BIBI ,MAS , ADANG KAK DEVI! " teriak Nafira dengan penuh bahagia.

Semua orang yang tengah sibuk dengan kesibukan nya sendiri kini mulai berlari menghampiri Nafira dengan raut muka yang terheran.

"Ada apa. Nak?, kenapa kamu berteriak-teriak macam kesetanan? " tanya Zainab penasaran.

"Iya, kenapa nak Fir? " tanya Hafsah dengan raut wajah kuatir.

"Kenapa. Dek Fir? " tanya Faizan.

Nafira menarik napasnya dalam lalu membuangnya dengan kasar. "Sabar satu-satu napa! Ini Karina udah mulai sadar. " ucap Nafira dengan raut wajah kesal.

"ALHAMDULILLAH! " ucap mereka semua dengan bahagia.

"Kita harus panggil Dokter, biar kita bisa melihat kondisi Karina apakah udah bener-bener sehat atau belum. " saran Devi.

"Iya, Sayang apa yang kamu katakan itu benar. Sebentar saya akan memanggil dokter Achel untuk segera kesini. " ucap Faizan berlalu pergi dengan perasaan bahagia.

Karina menatap raut wajah mereka semua dengan heran. "K-kalian kok nampak lelah? " tanya Karina dengan suara lemah.

Hafsah langsung memeluk tubuh lemah Karina dan langsung mencium seluruh pipinya dengan penuh kasih sayang. "Nggak apa-apa. Sayang, yang terpenting adalah kamu sudah sadar, " ucap Hafshah.

"Em... Emangnya Karina kenapa Ummah? " tanya Karina dengan polos.

"Kamu koma. Dek, dan alhamdulillah sekarang kamu udah bangun. " jawab Faizan.

"WHAT?! KOMA?! "

Semua orang yang berada dideket Karina seketika tertawa meliat tingkah laku Karina yang baru saja terbangun dari tidur panjang nya.

Mata Karina melotot saat melihat jari manisnya sudah terpasang sebuah cincin permata di jari nya tersebut. "TUNGGU! SEJAK KAPAN KARINA ADA CINCIN INI?! " tanya Karina.

"STOP TANTRUM DEK! " ucap Faizan tegas.

Karina yang tadinya tantrum seketika langsung terdiam seribu bahasa dengan bibir yang maju satu centimeter.

Faizan menarik napasnya dalam-dalam. "Kamu baru sadar dari koma. Dek, kasian jahitan kamu itu kalau kamu tantrum bakal kebuka lagi tu jahitan, " jelas Faizan dengan lembut.

"nggih, nanging puniki sesupe saking sinten abang? " tanya Karina pelan.

Faizan menatap Karina dengan tajam dan langsung pergi meninggalkan Karina dengan raut wajah yang dipenuhi oleh banyak pertanyaan di otaknya saat ini.

Suamiku Adalah Abdi Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang