Chigiri • STAGE 2 • Aku akan melindungimu

32 5 4
                                    

Master menghela nafas, seperti biasanya setiap aku pergi tanpa pamit dan kemudian kembali pulang.
Kami semua berkumpul dan duduk bertekuk lutut di ruang tamu. Mulai dari Bachira, Isagi, Nagi, Reo, Anri, Aku, dan Rin--kini tertuju kepada master Chigiri.

"Aku sudah mencari kalian kemana-mana, ternyatanya sudah ngeluyur duluan. Sehubung Rin sudah siuman, aku mencari-carimu (name)."

Ujung bibir kugigit, agaknya merasa bersalah karena pergi tanpa pamit. Ajakan Nagi kemarin benar-benar tak bisa membuatku tinggal diam. Aku ingin mengetahui soal ayah, tentang apapun yang tertinggal darinya, dan rasa itu sulit untuk kubendung.

"Maaf, master. Aku pergi bersama Nagi dan Reo. Kemarin kami menemukan gerbang menuju Heian-Kyo, tempat mediang ayah sebelumnya tinggal."

Semua mata langsung menyorot kearahku. Jelas mayoritasnya tak percaya dengan ucapanku kecuali Reo dan Nagi.

"Aku." Nagi angkat bicara agar tak hanya aku yang menompang beban tatapan itu. "Yang menemukan gerbang itu kemarin. Sei dan Shiro sebenarnya yang lebih dulu, aku hanya memastikan lokasinya."

Reo kemudian melanjutkan kalimat Nagi.

"Kondisi Heian-Kyo bersih dan rapi karena dirawat oleh Shikigami milik Abe Seimei. Makhluk itu bertinggal di tempat itu setelah Abe Seimei pergi menghilang."

"Tempat itu masih layak huni. Luas dan memiliki banyak ruang. Sihir yang mengelilinginya juga kuat, aku percaya itu Heian-Kyo sungguhan."

Manik ungu miliknya melirik padaku, memberi isyarat untuk mengutarakan permintaanku yang satu itu kepada master.

Aku mengangguk. Tubuhku membungkuk pada master.

"Terima kasih untuk kebaikan master selama ini. Sungguh, aku tak ingin berpisah sebenarnya."

Seketika aku mulai berusaha mengingat berapa lama sudah aku tinggal di tempat ini. Tempat yang tak luas ini, selain halamannya. Ini adalah tempat terbaik yang mempertajam pengetahuan dan kemampuan ku sebagai Onmyoji.  Rasanya ucapan terima kasih saja tidaklah cukup.

"Tapi, aku tak ingin terus memberatkanmu, master. Maka dari itu, aku memohon izinmu untuk memperbolehkanku dan Shikigami -shikigami ku untuk berpindah ke Heian-Kyo."

"Aku ingin mengetahui lebih banyak tentang ayah. Jika memang takdir ku adalah menjadi Onmyoji sepertinya dan bertinggal di Heian-Kyo, maka biarkan aku menerimanya."

Aku masih mempertahankan bungkukan mendalam ku padanya. Bisa kurasakan energi Onmyodo dalam diri Rin entah kenapa berkedip-kedip dengan terang, seperti dia melihat sesuatu yang begitu menakjubkan.

"Chigiri," panggil Reo memancing lirikan master.
"Sudah saatnya kau meluluskan (name). Dia sudah mengenal dirinya sebenarnya, menjadi Onmyoji yang layak karenamu, dan mempelajari Onmyodo darimu--itu semua lebih dari cukup. Sekarang dia harus melanjutkan kehidupannya sendiri."

Master, di lain sisi, masih diam terpaku. Hingga saat yang agak lama, dia menyuruhku untuk kembali bangkit dengan satu jawaban.

"Baiklah. Jika itu adalah pilihan yang (name) percaya baik untuknya, aku tak ingin menghalangi. Kau mendapat persetujuanku. Malam ini, kita akan merayakan pelepasan (name) sebagai Onmyoji."

Wajahku bangkit dari menatap lantai. Kudapati mimik master begitu tenang tersenyum padaku, seperti... merasa bangga.

Aku bingung bagaimana mengekspresikan rasa senang yang bergejolak dalam dada ini, selain mengatakan terimakasih padanya sambil menahan tangis haru jatuh dari mataku.

"Kalau begitu, Anri, Isagi, Bachira. Kalian carikan segala bahan untuk perayaan nanti malam," perintahnya.

Anri mengangguk, sementara Bachira kegirangan bersama Isagi. Entah kenapa aku merasa Bachira tampak begitu senang dengan Isagi.

[HIATUS] Seal Us, Onmyoji-sama! || Blue Lock Fan fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang