Nagi • STAGE 2 • Pulang ke rumah

27 5 3
                                    

Kukira hari berakhir begitu saja setelah Rin berhasil dipulihkan, nyatanya aku salah.

Nagi, aku, Reo, dan dua rubah milik Nagi. Kami bergerak cepat menembus hutan yang rimbun, dituntun gonggongan dua rubah yang jadi penunjuk jalan.

"Kukira tempat itu sudah lama hilang," ujar Reo yang ada di sisi kiri ku.

Nagi melirik dari sisi sebaliknya. "Aku juga mengira seperti itu. Tapi setelah Shiro menunjukkannya, kenyataannya memang benar."

"Heian-kyo?" Bibirku mengucap nama yang diberitahukan Nagi sebelum kami berangkat tadi.

Rumor dan sejarah berkata, Heian-Kyo adalah tempat Abe Seimei dan para Shikigami nya tinggal. Katanya tempat itu nyaris dinyatakan "tidak ada" karena tak sembarang Onmyoji atau Ayakashi bisa menemukannya. Hanya Abe Seimei dan para Shikigami nya saja yang bisa dengan mudah mengaksesnya.

"Kau tak pernah berkeliling daerah perbukitan ini, (name)?" tanya Reo.

Aku takut menyatakannya. Jarang sekali aku berkeliling setelah banyaknya masalah bermunculan. Master memperbolehkanku melewati gerbang hanya jika bersama dengannya atau dengan Shikigami. Itu pun harus memiliki alasan.

Kepalaku menggeleng. "Aku terlalu fokus belajar Onmyodo bersama master daripada berkeliling," jawabku memilih pilihan paling aman.

Reo menghela seperti tak bisa mempercayai hal itu. Dia mungkin berpikir seharusnya aku lebih tau daerah ini daripada mereka yang tentunya jarang berkunjung kemari.

Nagi mendongak, langkahnya perlahan berhenti dengan manik terbelalak, begitu juga denganku juga Reo yang tak percaya dengan apa yang kami temukan.

Gerbang Tori berdiri di tepi pantai. Penyangganya sudah runtuh, hanya menyisakan puing-puing dengan retak yang seakan menceritakan pernah adanya pertarungan hebat sebelumnya.

Shiro menggonggong di samping Tori itu, memberi isyarat untuk siapapun mendekatinya.

"Kayak Tori biasa, ya?" kata Reo yang hanya berjarak beberapa langkah saja dari reruntuhan.

Nagi menoleh pada Reo. "Kata Shiro, sebelumnya tidak ada disini. Baru kemarin dia menemukannya."

"Muncul tiba-tiba begitu?"

"Uhm.."

"Mana ada tiba-tiba muncul kalau nggak ada yang sengaja menampakkannya disini?"

"Lalu, apa? Shiro sudah memeriksa tempat ini dan tak menemukan aroma makhluk lain."

Keduanya diliputi tanda tanya dalam diam. Reo berpikir keras menebak segala kemungkinan, sementara Nagi memanggil Shiro untuk kembali padanya. Rubah itu menjulurkan lidahnya saat Nagi berjongkok untuk mengusap kepalanya.

Aku merasa ada "sesuatu" dengan reruntuhan ini. Entah bagaimana aku merasakan itu.
Sembari mengamati sekitar, aku berniat menyentuh satu kaki Tori yang masih berdiri.

"(Name)!" Reo memanggil, membuatku terkejut dan menoleh padanya. "Jangan disentuh. Bisa saja itu jebakan atau ilusi. Kemunculan Tori Heian-Kyo tanpa pemicu itu tidak mungkin."

Apa yang dikatakan Reo ada benarnya. Mana lagi daerah perbukitan ini adalah tempat tinggal ideal untuk para Ayakashi, termasuk untuk yang usil juga.

[HIATUS] Seal Us, Onmyoji-sama! || Blue Lock Fan fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang