[19]. Rayyan Raditya Mahendra

2.4K 181 34
                                    

Boboiboy terduduk di makam anaknya. Mata nya memandang sendu kearah gundukan tanah itu, hari sedang hujan seakan mendukung kesedihan Boboiboy saat ini.

"Hello anak ayah. Disana indah ya? Sampai kamu pergi duluan bahkan sebelum kamu lihat rupa ayah dan ibu kamu. Ayah kangen kamu, Ibu kamu juga pasti bakal tantrum kalau sudah sadar nanti. Kamu tau nggak nak? Ibu kamu itu cantik banget, sampai Ayah gak bisa berpaling sedetikpun. Ibu kamu itu orangnya kuat, cerdas, kalem, manis, kesayangan ayah banget pokoknya." Boboiboy duduk disamping makam anaknya. Pria itu mencurahkan segala isi hati nya pada anak yang bahkan rupa nya belum ia lihat.

"Ayah sering banget cemburu kalau lihat ibu kamu lebih sayang ke kamu dibanding ayah. Tapi, ayah sayang banget sama kamu nak, yang tenang disana ya? Jagain kami selalu. I miss you my child,"

Hembusan angin kencang menerpa wajah Boboiboy hingga pria itu tertoleh ke samping kiri pelan. Dapat ia lihat jika disana seorang anak kecil berjenis kelamin laki-laki dengan rupa yang sangat tampan dan tatanan wajah yang rapi sedang tersenyum ke arah Boboiboy, anak kecil itu memakai pakaian jubah putih. Rambut nya hitam dengan beberapa helai putih seperti Boboiboy, warna mata nya juga mirip dengan (name), wajah anak kecil itu campuran dari wajah Boboiboy dan (name). Sosok anak kecil itu tersenyum sembari melangkah pelan mendekati Boboiboy.

Boboiboy terpaku, mata nya mengeluarkan air mata yang deras, ia sangat menyedihkan. Ditatap nya sosok anak kecil itu dengan tatapan sayang. Sosok anak kecil itu sudah didepan Boboiboy, dia menyentuh lengan Boboiboy dengan tangan kecil dan transparan nya sembari tersenyum teduh.

Boboiboy masih menangis tersedu-sedu melihat sosok anak nya, tangan pria itu bergerak menyentuh sosok anak nya tetapi tidak bisa ia sentuh. Ini sungguh menyakitkan, dada Boboiboy serasa ditusuk ribuan jarum, sangat sesak. Apalagi melihat senyum teduh dari wajah yang mirip dengan wajah nya itu.

"Ayah jagain Ibu selalu ya? Jangan sampai Ibu sedih. Kalau Ibu sedih nanti aku gangguin ayah terus lho! Hehe, aku sayang Ayah dan Ibu! Dadaa ayah! Sampai jumpa!," Sosok anak kecil itu tersenyum riang lalu berbalik menjauhi Boboiboy yang semakin menangis pilu mendengar perkataan nya.

Sosok anak kecil itu kembali ke sumber cahaya putih disalah satu pohon. Dia disambut oleh dua wanita berpakaian putih yang sangat Boboiboy kenali. Tangis Boboiboy semakin pecah kala melihat Ibu nya dan Ibu dari (name) tersenyum manis ke arah nya, seakan menguatkan nya.

Ketiga orang yang disayang nya itu perlahan hilang tertelan cahaya putih tadi, menyisakan Boboiboy yang diguyur hujan disamping makam anak nya. Boboiboy memukul dada nya keras, menghalau rasa sesak yang sangat, mata nya sangat bengkak karena menangis dari tadi. Hujan masih turun dengan deras seakan mendukung kesedihan Boboiboy.

Namun, tiba-tiba Boboiboy tidak merasakan hujan mengguyur nya lagi, dia mendongak keatas melihat seseorang memayungi nya. Itu Amato, ayah nya.

Wajah Amato juga sembab. Dia melihat semua nya dari kejauhan, dia bahkan bisa melihat sosok cucu nya, istri nya, serta istri dari Adrian. Amato memang mempunyai kelebihan itu. Dia menangis dari kejauhan mendengar tangis Boboiboy, dia juga meraung kecil saat melihat Mara menatapnya sambil tersenyum kecil, cantik sekali. Bahkan sebelum tertelan cahaya putih tadi, cucu nya sempat menoleh pada nya lalu melempar senyuman manis yang membuat dada Amato juga semakin sesak.

Amato menyusul Boboiboy karena tidak ingin anak nya itu terluka sendirian. Adrian menemani (name) dirumah sakit. Amato berjongkok, dia menepuk keras pundak Boboiboy.

"Jangan membuat dirimu terlihat menyedihkan Boboiboy! Ingat! Kamu tidak boleh menangis di sini, kasihanilah anak mu yang akan sedih melihat ayah nya yang terus meratapi anak nya. Pergilah! Dan menangis di pelukan istri mu, dia lebih sedih saat mendengar kabar ini nanti." Amato memeluk Boboiboy. Membiarkan pakaian nya ikut basah.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband)  | EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang