[27]. Her Bestfriend

1.7K 156 23
                                    

Alis Kaizo menukik tajam, wajahnya benar-benar marah dan itu sangat menyeramkan. Kaizo melesat kearah Borara, mengayunkan pedang nya membabi buta Borara dengan kekuatan Jingga--tahap dua dari tenaga nya.

Borara menahan segala serangan pedang Kaizo dengan tungkul nya, alien merah ini menendang lengan atas Kaizo, dibalas oleh Kaizo dengan melinting tangan nya Borara kebelakang tubuh alien merah itu.

"Ceracak Jingga!" Kaizo berlari dan berteleportasi ke segala sisi untuk menyerang Borara dengan kekuatan tahap dua nya.

Fang maju. "Tangan bayang!" Dia mengikat kedua tangan dan kaki Borara, membuat Borara tidak bisa bergerak.

"Tetakan Jingga!" Kaizo menghunuskan pedangnya ke perut Borara.

"Ulto!" Seru (name) dari kejauhan melihat teman terbaiknya terbatuk darah, Borara tersenyum tipis ke arah wanita itu disela batuk nya.

Black Hole Borara masih berada di atas, masih berusaha menyedot gedung-gedung tinggi. Yaya menggunakan Gravity pemberat untuk menahan bangunan-bangunan yang ada disekitar nya, Gopal juga berpegangan pada salah satu tiang disana, Ying memeluk kaki Yaya.

Yaya merasa dejavu, ini ... Seperti pertempuran mereka di pulau Apung dulu, dimana mereka berusaha bertahan dari sedotan black hole nya Borara.

"Lagi kapten!" Fang berseru, tangan nya semakin kuat menekan kekuatan nya agar semakin mengikat erat seluruh tubuh Borara.

Kaizo kembali bergerak ke segala sisi guna menikam Borara di semua inci tubuh alien nya. Borara diam, seakan sengaja tidak melakukan perlawanan lagi dan hanya diam meringis.

(Name) disana semakin meraung, dia menangis, kaki nya ingin berlari kearah Borara tetapi ditahan oleh Boboiboy yang memeluk nya erat. (Name) duduk lalu membuat kubah putih besar yang melindungi mereka dari perhatian para tentara dan reporter. Black Hole Borara sudah menghilang.

Tim Jaq heran, kenapa agen muda ini menangisi musuh mereka? Bahkan sampai meraung seperti itu.

"Lepas Oboi lepas! Lihat, Ulto berdarah! ... Aku ... Tidak sanggup melihat nya ...," (name) meluruh kebawah, dengan wajah sembab.

Boboiboy tetap memeluk istri nya. "Jangan menangis sayang, kau juga membuatku terluka dengan melihatmu menangis."

 "LIBASAN PEDANG JINGGA!"

"AARGHH!!"

"ULTO!!"

Fang melepas ikatan nya kala mendengar pekikan (name), (name) meninju pundak Boboiboy keras guna melepas diri dari pelukan suami nya dan berlari menghampiri Borara yang kini sekarat.

"Ha?" Semuanya heran, Kaizo menurunkan pedang nya ketika berhasil mengalahkan Borara. Tim Tapops maupun Tim Jaq sama-sama bingung dengan situasi saat ini.

"Ulto! Ulto! Jangan tutup mata mu brengsek! Hiks ... Ku mohon ... Aku tidak sanggup,"

(Name) masih meraung, dia meletakkan kepala Borara di pangkuan nya, Borara tersenyum teduh melihat kekhawatiran teman terbaiknya. Ia senang, karena di semesta ini masih ada yang ingin berteman dengan nya, masih ada yang mengkhawatirkan nya, masih ada yang menangisi kepergian nya, masih ada yang bisa menerima nya, masih ada yang tidak merendahkan ibu nya, masih ada yang mau bermain bersama nya. (Name) amat berharga bagi Borara.

Perkataan wanita itu seakan perintah untuknya. Dimana (name) mengatakan bahwa dirinya harus mati ditangan keturunan Gogobugi, Borara sanggupkan. Dia sengaja mengacau di Jepang, dia sengaja tidak menggunakan kekuatan teleportasi nya saat Fang mulai mencampuri pertempuran nya dengan Kaizo, dia sengaja tidak menghancurkan pedang tenaga milik Kaizo, dia sengaja tidak menggunakan kekuatan kuat nya. Ini semua demi sahabat nya. Sahabat yang lebih berharga dari nyawa Borara sendiri.

Boboiboy X Reader (Possesive Husband)  | EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang