Tugas dadakan dari guru luknut sudah menjadi santapan sehari-hariku, agak jahanam tapi okelah.
Saat dimana Y/n sedang asik berselancar di alam mimpi, dan di tengah tidurnya ada notif chat grup masuk ke ponselnya.
Raaaawwr~
Seketika Y/n terbangun lantaran kaget dengan suara abang Sho yang manis-manis-berat. Membuat seketika bulu kuduknya merinding, trio biru-ungu itu suka iseng mengganti notif dan nada alarmnya seenak jidat jika ia tinggalkan ponselnya diruang tengah.
Yang paling parah, waktu itu pernah mereka mengganti nada alarmnya dengan lagu ikkitousen. Saat itu, hampir saja ia melemparkan ponselnya keluar jendela karena sangking kaget dan ogahnya mendengar lirik lagu tersebut.
Kita kesampingkan saja hal itu. Chat grup yang tertera disana lebih membuatnya kesal, bagaimana tidak. Masa wali kelas mereka menyuruh mereka membawa tanaman untuk ditanam di taman sekolah pagi-pagi buta, guru kampret.
"Pak Uratan, ini pengen banget ku santet. Dah tau masih jam 2 malah suruh bawa tanaman, mana hari H lagi baru ngomongnya!"
Y/n terpaksa bangun dan duduk dipinggiran ranjang sembari mengumpulkan nyawa, saat beranjak dari ranjang ia membuka pintu, menengok kanan-kiri lorong lantai dua yang begitu sepi.
Ia mulai berjalan kecil menuju tangga dan turun ke lantai bawah, ia kembali menengok keadaan sekitar dan mulai membuka pintu halaman belakang rumah. Disana terdapat pohon apel dengan ayunan dari ban mobil bekas yang menggantung didahan pohonnya, dan juga kandang ayam warna-warni milik Liura dan Rabimaru disebelah pohon.
Saat Y/n berjalan menuju sekotak lahan tanah berisi tanaman hias, ia pun mulai menggali dan mengeluarkan akar tanaman berwarna pink itu dari tanahnya.
Dan saat itu Y/n tersadar kalau disana tidak ada pot untuk tanamannya, bahkan di gudang pun nihil tak ada.
"Anjirlah, pake apaan nih bawa tanamannya. Kaleng bekas aja nggak ada" Ujar Y/n kebingungan mondar-mandir mencari sesuatu untuk diisi tanah untuk tanamannya.
Tepat saat mengecek ke kandang ayam Liura ia melihat toples kosong, mungkin bekas pakan Piyomaru dan kawan-kawannya. Jadi tanpa berpikir panjang lagi Y/n membawanya untuk dijadikan pot sementara.
.
Pulang sekolah
.
Seperti biasa. Y/n pulang dengan keempat abang randomnya, dan di tengah perjalanan Liura tiba-tiba membuka pembicaraan.
"Eh ada yang tau Tupperware pink di kandang gue, nggak?" Tanyanya.
"Oh... Yang biasanya buat lu ngemilin kentang goreng balado, kan" Sahut If dapat anggukan dari Liura.
Y/n yang berjalan dibelakang mereka tidak menyimak sama sekali karena terlalu fokus mendengarkan lagu dengan airpodnya.
"Daritadi gue berusaha nginget kembali dimana gue naruhnya.."
"Soalnya seinget gue, kemarin ngemil sambil nyisirin bulu Piyomaru di belakang, nah tupperwarenya itu udah kosong lupa gue bawa masuk dong!"
"Trus...?" Ujar If, Sho dan Hotoke kompak.
"Tadi pagi gue liat udah nggak ada!"
"Oh..." Jawab singkat mereka bertiga cuek.
"Masalahnya itu Tupperware pink gue pinjem punya Naiko!" Seketika suasana diantara mereka jadi senyap dan mereka pun diam membeku dengan ekspresi suram menatap Liura.
Y/n yang menatap abangnya yang berhenti berjalan di depannya ikut berhenti."Ada apa bang?" Tanya Y/n.
If berbalik dengan terpatah-patah menatap Y/n ketakutan."A-adek kayaknya kita gak bisa pulang deh.." Y/n yang mendapat jawaban seperti itu justru bingung.
"Kok bisa, emang kenapa?" Tanya Y/n, saat Sho ingin menjawab dia melihat seseorang yang sangat mereka kenal sedang berjalan mendekati mereka.
"Woy!!" Panggilnya sambil melambaikan tangan keatas.
Liura, Hotoke, If dan Sho seketika gemetar ketakutan dan bersembunyi di balik punggung Y/n."Abang pada kenapa, sih?!" Tanya Y/n risih.
"Mati dah kita!" Ucap Sho dengan suara yang gemetaran.
"Tamat dah kita semua!!" Teriak Hotoke sembari memegang kepala nya dengan kedua tangannya.
"Tobat kalian semua, emang kalian ngelakuin apa sampe harus sembunyi dari Naiko!" Tanya Y/n emosi.
If, Sho dan Hotoke menatap Liura dan menunjuknya kompak."Emang Bang Liura habis ngapain?" Tanya Y/n.
"A..Ano gue gak sengaja ngilangin Tupperware pink punya Naiko"
"Tupperwarenya Abang taruh di kandang terus kayak ada stiker gambar sushi dibawanya, kan" Jelas Y/n, Liura seketika menatap Y/n kaget.
"Kok tau?..." Ucap Liura.
"....."
"AAAAAKKKKHHHH MATI AKU!!" Teriak Y/n panik.
"Emang kenapa?" Tanya Hotoke.
"Tadi subuh adek ambil buat jadiin pot tanaman. Adek kira itu toples plastik biasa, terus dibawa ke sekolah dan ditanam di sana. Pas potnya udah kosong, dipinjem teman adek buat wadah air, pas adek minta lagi dia bilang kalau banyak yang pinjam buat nyiram tanamannya. Adek cari-cari dan berujung gak nemu siapa yang pakai terakhir kali!" Jelas Y/n panjang lebar.
"Terus masih gak ketemu?!" Tanya If panik dan dijawab anggukan cemas Y/n.
"Pada ngomongin apaan kalian, seru banget kayaknya!" Semua langsung terjingkat kaget saat mendengar suara Naiko.
Tatapan dan aura mematikan Naiko seketika membuat mereka terdiam menggigil hebat, tanpa aba-aba Hotoke mendorong Y/n kedepan Naiko.
"Adek, Bang biang kerok atas hilangnya tupperware pink punyamu!" Adu Hotoke menunjuk Y/n, Naiko seketika melotot.
'Abang Hotoke biadab, adek sendiri di jadiin tumbal!' Batin Y/n marah atas perlakuan sepihak Hotoke.
"Cari"
"Eh...?"
"Cari sampai ketemu!" Kata Naiko penuh penekanan melototi Y/n, ia yang melihat mata Abangnya yang satu ini tidak henti-hentinya merinding.
"Kalau sampai nggak ketemu, jangan berani tunjukin wajahmu dirumah!" Ancam Naiko, Y/n seketika berlari sampai hampir terjungkal.
"Adek bakal cari! Adek bakal cari!" Teriak Y/n berlari menjauh kembali ke arah sekolah.
.
.
.
11 mar 24
----------------
Akhirnya kelar juga ujian si author, ditambah Ireisu kembali dari hiatusnya.HEPI, HEPI, HEPI//plak
Anjir gila ku kira bakal lama hiatusnya ternyata singkat banget.
Apalagi yang paling author inget itu pas liat notif di channel Ireisu bahwa Hotoke bakal keluar dari grup utaite, waktu itu ujian matematika aku sempat banting meja sangking kagetnya(untung gak disangka gila:D)
Author sekarang udah punya akun tiktok lho, di follow dong
@Toshii_aingmau07
KAMU SEDANG MEMBACA
Ireisu Family
Fanfictiony/n memiliki enam Abang yang kelakuannya random dan berisik setiap saat. Tapi dibalik itu semua, keenam Abangmu sangat menyayangimu dan mungkin sedikit overprotektif dan posesif kepadamu