MENCINTAI SAHABAT SUAMI
-
-
-*Btw, ini final chapter ya. Aku nggak akan nambah bab lagi hehe
Gimanapun hasilnya, udah final. Maaf kalau diluar ekspektasi kalian 🙏
- Happy reading ☺️
[]
"Anin!"
Langkah Anin sontak terhenti. Dia belum berbalik, tapi dia menenangkan diri dan mengatur nafasnya. Sudah berusaha dihindari malah justru dipertemukan.
"Nin! Tunggu sebentar." Regi menahan bahu Anin dan meminta wanita yang kini membelakangi nya berbalik.
Perlahan dan ragu, Anin berbalik. Netra mereka bertemu, jantung mereka sama kacaunya. Malam semakin menggantung, udara kelam pun semakin menusuk. Untuk beberapa saat mereka hanya saling menatap.
Berbisik pada sanubari masing-masing."Jangan goyah, aku tidak akan goyah." Anin membatin.
"Aku tidak akan goyah, Nin. Sekali ini saja, biarkan aku menatap mu untuk sekali ini saja. Sisanya, aku akan habiskan waktu ku untuk istri dan anakku," ujar Regi memelas.
Seolah Regi dapat membaca pikiran Anin. Membuat Anin terkejut dan terdiam kaku.
"Mela tidak menyakiti mu, Kan?"
Anin menggeleng.
Regi memejamkan mata lega. Pasalnya dia tahu betul perangai sang istri jika merasa segalanya tidak sesuai yang diharapkan. Terutama soal Regi. Istrinya kerap menyakiti diri sendiri.
Baru saja Regi membuka mulut untuk bicara, Anin langsung menyelanya.
"Baik-baiklah sama Mbak Mela. Dia sangat mencintaimu. Dia rela mengorbankan segalanya untuk mu, Mas. Bahkan dia rela meregang nyawa demi keturunanmu. Dia memohon padaku untuk kembali padamu. Supaya kamu bahagia. Dia terluka karena tidak lagi mendapatkan senyumanmu. Perbaiki lah semua yang rusak sebelum terlambat, Mas. Sebelum menyesal. Istri dan anakmu terlalu berharga untuk disia-siakan. Dalam keadaan terluka pun, Mbak Mela masih bersikeras memikirkan bagaimana caranya kamu bisa bahagia. Apa kamu tidak melihatnya? Dibalik semua kelakuannya, dia hanya takut kehilanganmu. Dia tahu di dunia ini tidak ada yang abadi. Tapi dia menghargai waktu yang dia miliki bersamamu. Itu sebabnya dia minta berpisah dan menemuiku. Dia hanya ingin melihat mu bahagia, Mas." Anin menjelaskannya. Karena Anin tidak mau lagi terlibat apapun dalam rumah tangga Regi dan Mela. Karena semuanya sangat melelahkan.
"Maaf dulu aku pernah egois padamu. Tapi, setelah aku menyadari, sepertinya hidup bersamamu pun aku mungkin tidak akan bahagia. Hidup sendiri ternyata lebih menyenangkan," jelas Anin sambil tersenyum.
"Jadi kamu sudah bisa move on?" tanya Regi.
Anin terkekeh," hidup itu berjalan kedepan. Bukan mundur ke belakang. Aku—sudah move on." Ada jeda dikalimat terakhir. Dengan senyum merekah Anin menyampaikan informasi itu dengan mantap.
Regi mengangguk.
"Kalau gitu, aku pam—"
"Tunggu, jangan pergi dulu. Aku akan menjelaskan sesuatu supaya kamu tidak terbebani. Aku juga katakan saja move on. Lebih tepatnya memaksakan diri untuk move on. Dari perasaan yang pernah ada, baik untuk mu dan hal yang pernah terjadi sebelumnya. Sudah lama, setelah pertemuan terakhir kita di rumah sakit, saat kamu pendarahan. Tapi, kalau dipikir-pikir, Pertemuan kita selalu berakhir di rumah sakit ya? Ingat?" Regi tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Sahabat Suami [✓]
Storie d'amoreBab sudah tidak lengkap! Bagaimana perasaanmu sebagai seorang istri yang sangat mempercayai dan menganggap kalau suamimu sangat mencintaimu, tapi ternyata berselingkuh dengan sahabatnya sendiri? Suatu hari di siang yang mendung, tiba-tiba saja po...