Olivia menjatuhkan tubuhnya di sembarang tempat, kedua kakinya terasa lemas dan tidak berdaya lagi untuk menahan tubuh itu, di dalam dadanya seperti ada benda tajam yang menghantam, terasa sesak sekali. Lengan kirinya terus memegang ponsel itu dengan gemetar, dengan pandangan yang sudah kabur dipenuhi air, Olivia terus menatap beberapa foto dan sebuah bukti yang dikirimkan oleh seseorang yang tidak dikenal, foto yang menunjukkan, pria yang sangat ia cintai sedang bersama wanita lain.
Ia sandarkan tubuhnya kepada tembok yang berada di belakangnya, lengannya sudah tidak bisa menahan ponsel itu lagi sehingga terjatuh, kini seluruh tubuh serasa panas dingin. Detik itu, Olivia merasa sangat hancur, mata indahnya mengeluarkan air tanpa henti, berusaha menangis tanpa bersuara agar tidak ada yang dengar, sangat menyakitkan.
🧚♀️🧚♀️🧚♀️
Pelajaran pertama kelas X IPA hari ini di isi dengan Matematika, pagi yang sangat buruk bagi yang tidak menyukai pelajaran itu. Bu Lidya menerangkan beberapa materi hari ini, lalu memerintahkan semua murid untuk mencatat yang baru saja ia terangkan.
Mata sipit nya mengamati isi kelas itu dengan seksama, dan berhenti di salah satu meja yang kosong.
"Kayra tolong susul Olivia, dia izin ke toilet sampe sekarang belum kembali lagi." Suara Lidya sangat terdengar jelas di kuping Kayra, sehingga membuatnya dengan cepat mengalihkan pandangan agar tertuju ke arah sumber suara itu.
"Baik bu." Kayra bangkit dari tempat duduk nya lalu pergi ke toilet untuk menyusul Olivia.
🧚♀️🧚♀️🧚♀️
Tok,, tok, tok,,,
Livvv,,,
Olivia mengangkat wajahnya, saat mendengar suara ketukan dari arah luar dan sesekali menyebutkan namanya, suara Kayra terasa sangat panik. Olivia meraih kunci pintu yang ada dihadapan nya dengan lemas, lalu memutarkannya ke arah kanan, sehingga membuat pintu itu terbuka dengan sempurna.
Di hadapan Kayra, Olivia menundukan kepalanya, namun wajahnya masih dapat dilihat.
Kayra sangat membuka lebar kedua matanya, ketika melihat keadaan Olivia yang ada di hadapanya. Dengan sigap, Kayra melangkah satu agar lebih dekat dengan Olivia.
"Oliv lu kenapa." Ucap Kayra dengan nada cemas, ia terus memandangi wajah Olivia dengan tatapan cemas, kedua lengannya memegang bahu Olivia yang masih bergetar. Air mata yang dikeluarkan Olivia masih terjun bebas di pipinya, walaupun tidak sederas tadi.
Olivia tidak menjawab apapun pertanyaan Kayra, namun matanya yang sudah dipenuhi air pun melirik ke arah ponsel yang sedang bergeletak di atas lantai, ponsel itu masih menampilkan foto Arjuna dengan wanita lain, sehingga Kayra dapat melihat dengan jelas.
YOU ARE READING
TRUST ISSUE (revisi)
RomanceTrauma itu seperti selamat dari kecelakaan, namun cacat seumur hidup. Mungkin sebagian orang bisa sembuh dari lukanya, tapi tidak dengan rasa traumanya. Olivia Salsabila, gadis berusia 16 tahun yang mempunyai sebuah rasa trauma yang cukup mendalam...