"Yakin masih ingin ke kampus? Muka kamu pucat loh" untuk kesekian kalinya Jennie terus bertanya kepada Chaeyoung dengan khawatir.
"Aku baik baik saja Eonnie" sahut Chaeyoung menampilkan senyumannya.
"Nanti kalau kamu merasa tidak enak badan, ngomong saja sama Eonnie dan yang lain" ujar Irene yang juga khawatir dengan kondisi dongsaeng kesayangan mereka itu.
"Arrasso" sahut Chaeyoung patuh.
"Ya sudah, ayo berangkat sekarang" ajak Joy.
*
*Sementara itu di apartment sang cowok, terlihatlah Jisoo yang sulit membangunkan sosok Limario.
"Anak ayam, bangun sialan!" Teriak Jisoo menarik kuping Limario.
"Hyung ihh! Gue masih ngantuk ya!" Kesal Limario berdecak kesal.
"Bodo amat. Kita harus segera ke kampus. Apa lo lupa kalau kita punya kelas jam 9?"
Limario melirik jam dinakas kamarnya "Ini masih jam 7 ya" gerutunya.
"Memangnya lo tidak ingin sarapan huh?"
"Hyung masak?"
"Tidak. Kita sarapan dikampus saja. Sekalian bareng cewek cewek"
Dahi Limario mengernyit "Cewek yang mana lagi si? Bukannya Hyung sama Sana sudah putus?"
"Sama Jennie dan yang lain lah"
"Apa Chaeyoung juga ada?"
"Dimana ada Jennie, disitu ada Chaeyoung"
"Gue siap siap sekarang!"
Dengan buru buru Limario berlari memasuki kamar mandi meninggalkan Jisoo yang sudah berdecak kesal itu.
"Dasar anak ayam. Pas gue ngomong soal Chaeyoung saja langsung gercep" gerutu Jisoo berjalan menghampiri Wendy dan Seulgi yang sudah menunggu disofa.
"Kenapa lo? Kusut amat tuh muka" komentar Jisoo ketika melihat wajah Wendy.
"Tadi malam tuh anak tidak bisa tidur gara gara di terror sama mantan" jelas Seulgi.
"Mantan yang mana?" Kepo Jisoo.
"Si Bora lah. Hanya dia yang paling obses sama si olaf ini"
Wendy berdecak "Kenapa juga gue pacaran sama tuh cewek si"
"Makanya jangan jadi buaya" sambar Jisoo.
"Lo juga sama sialan!" Umpat Wendy dibalas kekehan dari Jisoo.
"Hyung, ayo berangkat!" Teriak Limario berlari menghampiri mereka.
"Hehh, lo tidak mandi!?" Kaget Jisoo.
"Gue sudah mandi ya!" Bantah Limario "Ayo pergi sekarang. Ayang Chaeng sudah menunggu" lanjutnya dengan semangat.
"Heran gue. Bucin sama Chaeyoung tapi malah ngerdus sama cewek yang lain" gumam Seulgi menggeleng bingung.
*
*Masih ada 1 jam sebelum kelas bermula jadi Jennie bersama sahabatnya memutuskan untuk sarapan dikantin kampus duluan.
Seperti biasa, mereka menikmati makanan mereka dengan tenang sebelum kerusuhan muncul.
"Halo cantik" sapa Jisoo ikut bergabung diikuti oleh teman temannya.
"Tukang rusuh sudah datang" dumel Joy.
"Hai Chaeng" sapa Limario berganjak duduk dibangku kosong didepan Chaeyoung.
"Hurm" cuek Chaeyoung.
"Lo kenapa si cuek banget sama kita?" Tanya Seulgi penasaran.
"Gue tidak suka sama cowok tengil seperti kalian!" Balas Chaeyoung dengan datar.
"Tapi lo bahkan cuek sama cowok cowok yang lain" ujar Wendy.
"Apa jangan jangan lo tidak suka sama cowok!?" Tebak Jisoo.
"Sebentar!" Seulgi menatap Jennie dan Chaeyoung secara bergantian "Kalian dekat banget. Apa jangan jangan kalian pacaran!?"
"Mwoya!?" Joy dan Irene sudah terbelalak kaget sementara Jennie hanya berseringai. Chaeyoung pula hanya menunduk.
"Memangnya kenapa?" Jennie beralih merangkul pinggang Chaeyoung.
"J-Jadi kalian pacaran!?" Kaget Jisoo menelan ludahnya dengan kasar.
Jennie kembali berseringai "Iya. Jadi kalian tidak boleh mengganggu Hubby gue!"
Chaeyoung sontak menatap Jennie ketika mendengar jawaban dari sahabatnya itu.
Irene dan Joy pula mati matian menahan tawa mereka ketika melihat wajah kaget ke4 cowok didepan mereka.
"Hubby kenapa?" Tanya Jennie mengusap sudut bibir Chaeyoung sehingga gadis itu terbeku.
"Gila gila gila!" Heboh Wendy.
"Ada yang patah tapi bukan ranting" ujar Seulgi.
"Apaan tuh yang patah?" Kepo Joy.
"Hati" ceplos Seulgi.
"Heh!" Jisoo melotot garang.
"Hehe maaf bro" cengesan Seulgi.
Jennie menaikkan satu alisnya "Lo suka sama gue?" Tanyanya tertuju kepada Jisoo.
"K-Kata siapa huh? Halu saja lo" sahut Jisoo memalingkan wajahnya.
"Bagus deh kalau lo tidak suka sama gue. Soalnya gue sudah menjadi milik Chaeyoung" ujar Jennie membuat Jisoo berdecih kecil.
"Gue ke kelas duluan!" Pamit Jisoo buru buru pergi dari sana.
"Waduh, Bapak Ayam sudah kabur" keluh Wendy bergegas menyusul Jisoo.
"Erm Chaeng" Limario yang sedari tadi terdiam itu akhirnya bersuara.
"Hurm?" Cuek Chaeyoung.
"L-Lo benaran pacaran sama Jennie Nuna?" Tanya Limario ingin memastikan.
"Iya" bukan sahutan dari Chaeyoung namun itu sahutan dari Jennie.
"Chaeyoung risih sama lo. Mendingan lo pergi sekarang" usir Jennie meletakkan kepala Chaeyoung dipundaknya.
Limario menghela nafasnya dengan kasar sebelum berganjak pergi dari sana bersama sosok Seulgi.
"Lucu banget woi!" Irene dan Joy akhirnya tertawa.
"Eonnie bikin aku kaget" ujar Chaeyoung memegang dadanya.
Jennie malah tertawa "Eonnie hanya ingin membantu kamu. Mungkin dengan cara ini cowok cowok tidak akan mengganggu kamu lagi"
"Cara lo terlalu luar biasa Jen" ujar Joy.
"Jisoo bahkan langsung kabur" lanjut Irene.
"Biarkan saja. Lagian tuh ayam memang tidak pernah peka sama perasaan gue" sahut Jennie mendumel kesal.
*
*Bukannya ke kelas, Jisoo bersama sahabatnya malah bersantai di lapangan kampus. Mereka bahkan mengabaikan perut mereka yang meronta meminta makanan itu.
"Gue kaget banget tai! Pantesan saja Chaeyoung manja banget sama Jennie" ujar Wendy tidak habis fikir.
"Pokoknya gue akan mengambil Chaeyoung dari Jennie!" Ujar Limario penuh semangat.
"Bagaimana caranya?" Tanya Jisoo.
Limario berseringai "Gue akan merubah penampilan gue demi Chaeyoung"
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice of Love✅
FanfictionDemi gadis yang ditaksir, Limario sanggup mengganti identitasnya menjadi Lalisa hanya untuk mendapatkan hati Chaeyoung, gadis yang dia cintai. Namun, akhirnya dia sendiri yang mensia-siakan semua pengorbanannya. Chaelisa/Chaelim📌 Litop📌 BxG📌 Fan...