-Part 41-

391 74 19
                                    

Mobil yang dikendarai oleh Limario sudah tiba di lokasi yang dituju dan sekarang cowok ini kelihatan memakai topi dan juga masker agar tidak ada siapa-siapa yang menyadari keberadaannya.

Dengan langkah terburu-buru, dia menghampiri sosok seorang gadis yang sudah menunggunya dibangku.

"Lim!" sang gadis yang menyadari kedatangan Limario langsung saja bangkit dan memeluk cowok itu.

Limario yang di peluk pula hanya mampu diam dengan wajah datarnya.

"Aku rindu banget sama kamu," ujar sang gadis setelah melepaskan pelukannya.

"Apa lagi yang lo inginkan Hansoo?" tanya Limario dengan datar.

Andai saja dia tidak menerima pesan ancaman dari gadis itu, dia juga pasti tidak akan datang kesana.

"Aku hanya ingin menghabiskan malam ini bersama kamu. Apa kamu lupa kalau waktu kamu menembak aku untuk menjadi pacar kamu, kamu bilang kamu akan sentiasa menemani aku jalan-jalan disekitar sungai Han ini?" jelas Hansoo dengan santai.

"Kita sudah putus Soo. Tolong jangan mengganggu gue lagi. Gue sudah punya pacar!" kesal Limario.

"Kamu pikir aku tidak tahu sikap playboy kamu itu? Aku yakin si kamu bakalan putusin gadis itu," balas Hansoo.

"Gue tidak akan pernah memutuskan Chaeng karena dia satu-satunya pemilik hati gue!"

Hansoo menggedikkan bahunya dengan acuh "Aku tidak peduli. Kamu bisa saja mesra-mesraan sama dia di kampus tapi ketika waktu malam, kamu harus menemani aku,"

"Jangan gila! Gue tidak akan selingkuh!"

"Aku punya banyak cara untuk mendapatkan kamu Lim. Aku juga bisa membuat Chaeyoung menjauh dari kamu,"

Srettt

Limario menarik kerah baju Hansoo "Andai saja lo bukan cewek, sudah gue pastikan lo babak belur. Ingat Soo, gue tidak akan pernah melepaskan Chaeng!"

Dengan nafas yang memburu, Limario bergegas pergi dari sana meninggalkan Hansoo yang tersenyum sinis.

"Chaeyoung-ssi, lo pikir gue akan membiarkan Limario bersama lo? Ck, itu tidak mungkin," gumam Hansoo merentangkan kedua tangannya untuk menikmati angin malam.




"Gadis gila!" umpat Limario memukul setir mobil bagi melampiaskan emosinya.

Drtt drttt

Setelah menenangkan dirinya, Limario akhirnya menjawab panggilan dari sang Daddy yang memang sudah kembali ke Thailand beberapa hari yang lalu.

"Halo Dad,"

"Lim, apa kamu sudah tidur?"

"Belum Dad. Ada apa memangnya?"

"Bisa kamu kembali ke Thailand? Daddy butuh kamu,"

Raut wajah Limario berubah menjadi khawatir "Apa yang terjadi Dad? Apa Daddy sama Mommy baik-baik saja?"

"Daddy sama Mommy baik-baik saja tapi kita punya masalah yang rumit. Kita butuh kamu disini Lim,"

Limario mengusap wajahnya dengan kasar "Baiklah, aku akan segera ke Thailand,"

"Setelah kamu tiba di Thailand, segera hubungi Daddy. Daddy akan menjemput kamu di bandara,"

"Okey Dad," sahut Limario dan panggilan akhirnya dimatikan oleh sang Daddy.

Tangan Limario beralih menekan tombol-tombol yang ada diponselnya itu. Dia harus segera memesan tiket pesawat.

Dan sekarang dia beruntung karena masih ada tiket pesawat yang akan ke Thailand pada jam 11 malam.

"Masih ada satu jam," gumam Limario melihat jam dipergelangan tangannya.

Akhirnya cowok ini buru-buru menjalankan mobilnya dan kembali ke apartment untuk mengambil passport miliknya.

*
*

"Kenapa tidak berangkat besok pagi saja?" tanya Seulgi yang akan menghantar Limario menuju ke bandara.

"Tidak bisa Hyung. Mommy sama Daddy butuh gue. Gue harus segera kesana," sahut Limario.

"Sudah ngomong sama Chaeyoung?"

"Astaga, aku lupa!" dengan segera Limario mengeluarkan ponselnya lantas dia menghubungi sang pacar.

"Sayang, kamu sudah tidur?" tanya Limario setelah panggilan dijawab.

"Belum Rio. Ada apa?"

"Chaeng. Sekarang aku lagi on the way ke bandara. Aku harus segera berangkat ke Thailand. Mommy sama Daddy butuh aku,"

"Mommy sama Daddy kenapa? Mereka baik-baik saja?"

"Mereka baik-baik saja tapi ada masalah rumit yang terjadi. Aku harus segera ke Thailand,"

"Berapa hari kamu akan disana?"

"Aku tidak tahu Chaeng. Tapi aku janji akan segera kembali setelah semua urusan selesai,"

"Baiklah. Kamu hati-hati ya. Terus kabarin aku,"

"Iya Chaeng. Kamu juga harus hati-hati. Apa pun yang terjadi, kamu harus terus kabarin aku. Dan ingat, jangan pedulikan Eunwoo yang sok akrab itu,"

Chaeyoung terkekeh "Arrasso,"

"Aku sudah tiba di bandara. Aku tutup duluan ya,"

"Iya. Setelah kamu tiba di Thailand, jangan lupa kabarin aku,"

"Alright Princess. Good night and have a nice dream. Love you,"

"Love you too,"

Setelah Chaeyoung mematikan panggilan itu, Limario langsung saja berganjak turun dari mobil diikuti oleh sosok Seulgi.

"Gue duluan ya," pamit Limario memeluk Seulgi.

"Iya. Kalau ada masalah, lo bisa kabarin gue sama yang lain. Kita semua bisa menyusul lo ke Thailand," balas Seulgi menepuk pundak Limario.

"Arrasso Hyung," sahut Limario.

Setelah selesai berpamitan, Limario akhirnya berlalu memasuki bandara meninggalkan Seulgi yang masih setia berada disana.












Chaelim harus LDR nih 🤧


  Tekan
   👇

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang