-Part 66-

372 75 19
                                    

Limario memutuskan untuk mendatangi Hansoo di apartment gadis itu. Tanpa menekan bell apartment, dia langsung saja masuk karena dia memang sudah tahu pin apartment sang gadis.

Ketika masuk, Limario tidak menemukan keberadaan Hansoo. Bersamaan dengan itu, Limario mendengar suara Hansoo yang kelihatan sibuk berbicara dengan seseorang di balkon apartment.

Dengan langkah kaki yang pelan, Limario mendekati sang gadis. Dia akhirnya sadar kalau Hansoo lagi berbicara dengan seorang gadis.

Sepertinya kedua gadis itu memang tidak menyadari kedatangan dirinya.

"Sekarang apa rencana lo?" tanya gadis yang bisa dipanggil Aerin itu.

"Menjadikan Limario sebagai milik gue si," sahut Hansoo dengan santai.

Aerin menggeleng heran "Lo memang obses ya sama Limario itu,"

"Gue itu cinta sama Limario. Gara-gara itu juga gue bekerjasama sama Eunwoo untuk menjebak Chaeyoung. Asal lo tahu, Eunwoo sengaja bikin Chaeyoung pingsan, terus Chaeyoung dibawa ke kamar hotel. Mereka memang tidak melakukan apa-apa kok. Awalnya gue sudah memaksa Eunwoo untuk tidur sama gadis itu, tapi Eunwoo menolaknya. Eunwoo bilang kalau dia mencintai Chaeyoung, jadi dia tidak ingin melakukan apa-apa kepada gadis itu. Jadi Eunwoo hanya mengambil photo Chaeyoung yang pingsan, terus photo itu dikirim kepada Limario. Dan Limario dengan bodohnya malah percaya sama photo itu. Tapi itu kesempatan yang bagus untuk gue sama Eunwoo. Gue bisa mendapatkan Limario. Sementara Eunwoo, bisa mendapatkan Chaeyoung,"

"Tapi, Chaeyoung sudah menikah sama cowok lain bukan?" bingung Aerin.

Hansoo terkekeh kecil "Iya. Sekarang Eunwoo sama Limario kehilangan Chaeyoung,"

"Brengsek!"

Kedua gadis itu tersentak kaget ketika mendengar teriakan dari Limario.

Jantung Hansoo seakan berhenti berdetak ketika dia melihat Limario yang sudah menatapnya dengan marah.

"L-Lim, kamu ngapain disini?" gugup Hansoo.

"Jadi semua ini memang rencana lo!?" bentak Limario dengan nafas yang memburu.

"I-Ini bukan seperti apa yang kamu pikirkan. Kamu salah paham Lim. Kam-,"

"Apa hah!?" potong Limario dengan emosi "Lo bikin gue menjadi manusia paling bodoh di dunia ini! Brengsek lo!"

Tanpa aba-aba, Limario langsung mendorong Hansoo ke dinding, lalu kedua tangannya mencengkram leher gadis itu.

"L-Lim," Hansoo berusaha melepaskan tangan Limario dari mencekik lehernya, namun dia tidak mampu.

"Lepas!" Aerin berusaha membantu Hansoo.

"Lo jangan ikut campur sialan!" teriak Limario yang sudah mendorong Aerin sehingga gadis itu terjatuh.

Setelah itu, Limario kembali mengeratkan cengkramannya di leher Hansoo sehingga gadis itu kesulitan untuk bernafas.

"GUE BENCI LO SIALAN! GUE BODOH KARENA LEBIH PERCAYA SAMA LO BERBANDING PACAR GUE SENDIRI!" seperti orang kesetanan, Limario terus saja berteriak tanpa mempedulikan Hansoo yang hampir pingsan itu.

Pranggg!!

Cengkraman Limario di leher Hansoo akhirnya dilepaskan ketika Aerin memukul kepala Limario menggunakan vas bunga.

Darah langsung mengalir keluar dari kepala Limario, namun itu tidak bisa menghilangkan emosi Limario.

"Mendingan lo pergi dari sini sebelum gue menghubungi polisi!" ancam Aerin.

Uhukk uhukkk

Hansoo pula sudah terduduk lemes dilantai apartment dengan nafas yang memburu.

"L-Lim," lirihnya.

Limario menatap Hansoo dengan benci "Lo tidak akan bisa hidup bebas! Lihat saja, gue akan pastikan lo membayar apa yang sudah lo lakukan!" ancamnya sebelum melangkah pergi dari sana.

*

Dengan khawatir, Jane menghampiri sosok Chaeyoung yang berada didalam kamar mandi. Sedari tadi, wanita itu terus memuntahkan isi perutnya sehingga Jane merasa khawatir.

"Kita kerumah sakit ya," ajak Jane, mengelus tengkuk belakang Chaeyoung.

Chaeyoung yang memang sudah tidak mempunyai tenaga itu akhirnya mengangguk.

Langsung saja Jane menggendong Chaeyoung ala bridal style, lalu dia membawa istrinya itu menuju ke mobil.

Disepanjang perjalanan menuju ke rumah sakit, Chaeyoung hanya memejamkan matanya gara-gara kepalanya yang terasa pusing itu.

Jane yang memang gampang panik itu pula berusaha untuk tetap tenang agar mereka bisa tiba dirumah sakit dengan selamat.








"Kondisi Mrs Kim terlalu lemah. Badannya kekurangan cairan. Jadi Mrs Kim memerlukan cairan infus. Kondisi kandungan Mrs Kim juga cukup lemah. Tuan Kim harus memastikan Mrs Kim tidak melalukan pekerjaan yang berat sehingga kondisi kandungannya kuat. Dan pastikan juga emosi Mrs Kim tidak terganggu karena itu bisa berpengaruh buruk kepada kandungannya. Pastikan Mrs Kim mendapatkan nutrisi yang secukupnya,"

Jane hanya diam dan fokus mendengarkan semua penjelasan Dokter Jake didepannya itu.

"Apa istri saya harus menginap dirumah sakit?" tanya Jane.

"Mrs Kim bisa pulang setelah cairan infusnya habis,"

"Baiklah Dok, terima kasih,"

Setelah berpamitan, Jane bergegas menghampiri sang istri yang berada didalam satu ruangan.

"Hubby," panggil Chaeyoung dengan suara seraknya.

"Mau minum?" tanya Jane.

Chaeyoung menggeleng "Kapan aku bisa pulang?,"

"Nanti ya. Kita harus menunggu cairan infus kamu habis,"

"Bagaimana dengan kondisi anak kita?"

"Kondisi anak kita masih lemah. Kamu tidak bisa melakukan pekerjaan yang berat untuk sementara waktu. Kalau ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu, kamu harus ngomong sama aku,"

Chaeyoung tersenyum tipis "Hubby jangan khawatir. Aku sama dede bayinya pasti baik-baik saja,"

Jane menggenggam tangan Chaeyoung, lalu dia mengecup tangan itu dengan penuh cinta.

*
*

Dengan tangan yang di borgol, Eunwoo mengikuti polisi yang membawanya ke sebuah ruangan.

"Silakan masuk,"

Eunwoo langsung memasuki ruangan itu. Dahinya mengernyit ketika melihat sosok yang tidak asing.

"Limario? Lo datang untuk bertemu gue? Aneh," bingungnya.

Limario menghampiri Eunwoo dengan tatapan tajamnya.

Srettt

Dia menarik kerah baju Eunwoo dengan emosi "Brengsek!"

"Santai bro," seru Eunwoo.

Brughhh

Langsung saja Eunwoo tersungkur jatuh ketika Limario memukulnya.

"Gue sudah tahu semuanya sialan!" teriak Limario.

Namun Eunwoo malah terkekeh "Baguslah kalau lo sudah tahu semuanya. Tapi lo terlambat si. Chaeyoung juga sudah menikah sama Jane,"

Limario semakin tersulut emosi. Tanpa berlama-lama lagi, dia kembali melayangkan pukulannya secara berkali-kali.

Brughhh

Brughhh

Brughhh

Para polisi bergegas menghampiri mereka, lalu Limario dibawa menjauh dari sosok Eunwoo.

"Selamat menikmati penderitaan lo, Limario," smirk Eunwoo sebelum kembali dibawa kedalam sel tahanan.

"Brengsek!" teriak Limario dengan nafas yang memburu.









   Tekan
    👇

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang