Bos Tao Mendominasi Dunia Horor

Bab 82

Bab 82 - Naskah Sampah Lebih Buruk Dari Sial

Qing Li mengikuti Hantu yang Dibalut ke dalam desa.

Di jalan beraspal batu, berdiri deretan rumah lumpur bobrok. Pintu kayu yang rusak, dikendalikan oleh angin musim dingin, berada di ambang kehancuran.

Wajah pucat dan kekanak-kanakan mengintip dari celah pintu kayu ke arah Qing Li.

Qing Li tiba-tiba berbalik, dan wajahnya dengan cepat bersembunyi.

[Wow, apakah itu orang atau hantu?]

[Mungkin hantu. Peluang bertemu manusia hidup di dunia horor terlalu kecil.]

[Desa ini terlihat mati. Seharusnya tidak ada orang yang hidup di sini, kan?]

[Seluruh desa terasa menakutkan luar dan dalam.]

Hantu yang Dibalut membawa Qing Li ke sebuah rumah pertanian tua yang ditinggalkan. Di bawah pohon jujube yang layu dan bengkok duduk selusin hantu, dengan berbagai peralatan syuting tersebar di sekitar mereka.

Melihat Qing Li, hantu pendek berjas, berdasi, dan bertopi datar berdiri.

Dia membetulkan kacamata tua di hidungnya, tanpa sengaja mengikis sepotong kulit dari hidungnya dengan kukunya. Mata kacang hijaunya, memancarkan kebijaksanaan dan kebodohan, mengamati Qing Li.

Akhirnya, dia berkata dengan sangat puas, “Lumayan, lumayan. Aktris manusia ini memiliki kenaifan pedesaan yang sempurna untuk peran tersebut. Aku sangat senang."

Qing Li Pedesaan: (▼ヘ▼#)

Benar-benar ingin mencabut lidah hantu itu dan mengikatnya menjadi simpul mati!

[Ha ha ha ha, selera hantunya lumayan, sekilas mengenali pesona pedesaan unik gadis desa.]

[Saya sangat menantikan konten film yang akan mereka rekam.]

[Desa, film horor, gabungan kedua elemen ini, bukankah seperti 'Mayat Tua Desa Pegunungan'?]

[Jika gadis desa berperan, mayat tua desa pegunungan mungkin berubah menjadi pengemudi mayat desa pegunungan!]

Penonton dalam siaran langsung pun antusias berdiskusi.

Hantu pendek adalah direktur kru ini, dan dia menyerahkan kepada Qing Li sebuah naskah yang telah dicetak sebelumnya.

Ya, hanya satu halaman.

Plot drama ini berlatarkan desa pegunungan kecil yang terpencil dan bobrok, di mana seorang gadis manusia secara tidak sengaja mengembara ke desa tersebut dan tanpa disadari melepaskan segel empat roh jahat. Dia kemudian dikejar dan akhirnya dimakan hidup-hidup oleh roh-roh tersebut.