Bos Tao Mendominasi Dunia Horor

Bab 18

Bab 18: Jalan Yama, Pengemudi Wanita

【”Eh, kemana dia pergi sekarang? Setelah gadis desa itu menghabisi supirnya, tiba-tiba muncul seseorang yang mengkritiknya. Kedua pemain ini pasti sakit parah!”】

【”Jangan berkata seperti itu. Perkelahian antara gadis desa dan sopir itu karena alasan pribadi, dan memang menimbulkan masalah bagi orang lain.”】

【”Saya adalah penggemar beratnya. Saya pikir tanpa gadis desa, ketiga orang ini akan dimangsa oleh hantu, bahkan tidak meninggalkan tulang-tulang mereka, dan tidak akan memiliki kesempatan untuk keluar dan menggigit orang-orang dengan sikap sok benar sekarang.”】

Penonton di ruang siaran langsung mulai berdiskusi, bahkan ada yang terlibat perdebatan sengit.

Menghadapi kritik tidak langsung dari kedua rekannya, Qing Li meluruskan kepang kastanyenya, tersenyum naif, dan berkata dengan lembut, “Siapa bilang tidak ada pengemudi?”

Begitu dia selesai berbicara, kebingungan muncul di wajah ketiga pemain lainnya.

Detik berikutnya, Qing Li tiba-tiba membungkuk, tangannya yang halus mencengkeram leher pengemudi yang patah, dan dengan paksa melemparkannya ke jendela depan bus.

*Bang—*

Beberapa pecahan kaca dan mayatnya hancur berkeping-keping.

“Sekarang, saya adalah supir bus ini,” katanya, tisu basah muncul di tangannya, secara metodis membersihkan noda darah di telapak tangannya.

Kata-katanya membuat ekspresi orang lain menjadi sangat jelek.

Rasanya seolah-olah mereka baru saja menyingkirkan seorang pengemudi yang mengerikan, hanya untuk membuat orang gila mengambil alih kursi pengemudi.

Sepertinya mereka tidak memberi penumpangnya cara untuk hidup!

Selain itu, di mata pemain lain, penampilan Qing Li memang menunjukkan beberapa keterampilan, tetapi jika itu mereka, mereka bisa melakukan hal yang sama.  

Mereka hanya perlu membeli barang yang tepat dari toko terlebih dahulu, lalu memanfaatkan momen yang tepat ketika pengemudinya menyerang. Mereka juga bisa berurusan dengan pengemudinya.

Para pemain memikirkan hal ini dengan suara bulat, dan juga dengan suara bulat lupa bagaimana mereka gemetar ketakutan di kursi mereka, hampir mengompol.

Melihat keheningan mereka, Qing Li tersenyum dan bertanya, “Apakah ada di antara kalian yang keberatan jika aku menjadi pengemudi?”

Li Tao: “……”

Wang Ge: “……”

Bai Yueyue: “……”

Keberatan!