10. Icha Icha Paradise!!!

1.1K 91 9
                                    

CHAPTER TEN

-END-

.
.
.

"Pakkun?"

Kakashi tidak percaya. Yang dilihatnya begitu ia membuka mata adalah Pakkun yang duduk di atas dadanya. Juga Ibiki, Hana dan Tsunade. Wajahnya berkerut mendapati semua sosok disana, tetapi matanya berkeliling.

"Dimana Iruka?"

"Dia baik-baik saja."

Kakashi menatap Tsunade yang menatapnya dengan tatapan aneh, "Ada apa?"

"Tidak ada."

Kakashi kenudian menatap Hana yang juga bertingkah aneh dengan membuang pandangannya ke samping. Hingga akhirnya ingatannya dari beberapa saat lalu kembali.

"Aku tidak menyangka jika kau tampan juga," celetuk Ibiki mencairkan suasana.

Kakashi akhirnya sadar. Dia tidak memakai masker saat ini. Dan Hana telah melihatnya bertarung tanpa mengenakan pakaian. Betapa memalukannya.

"Yaa ... Sudahlah," Kakashi menghembuskan nafas pasrah, "Jadi ada apa dengan kalian yang berkumpul disini? Ibiki, kau akan menahanku karena membunuh tahanan?"

"Tidak," Ibiki menunjukkan senyum, "Aku tidak akan menahanmu karena kau sudah memakan umpan."

"Umpan?" Kakashi kemudian menyadari sesuatu, "Jangan bilang kalian ... Pakkun?"

Anjing yang dipanggil namanya itu hanya bisa terkekeh, "Sebenarnya kutukan itu hanya bisa hilang jika kau juga memiliki perasaan yang sama dengan orang yang ingin membuatmu menjadi manusia. Singkatnya, jika hanya Iruka sensei yang menyukaimu, itu tidak berguna, kau juga harus mencintainya. Tentang semua orang tidak boleh tahu jika kau menjadi anjing, nenek hanya bercanda."

"..." Kakashi terdiam. Sementara wajah Hana semakin merah.

"Pakkun datang padaku dan menjelaskan semuanya. Saat aku melaporkannya pada Tsunade-sama, Hana-san juga tengah melapor. Kami kemudian merencanakan hal ini dan sengaja membiarkan Mizuki keluar," terang Ibiki.

"Hana, jelaskan." Tsunade menyenggol Hana.

"E-eh? Kenapa tidak Tsunade-sama saja?" Hana menoleh manatap Tsunade. Ia terkejut saat mendapati pipi wanita itu juga tengah merona.

Ibiki memghela nafas, "Iruka-san sudah lama menyukaimu."

Kakashi mengernyit, "Darimana kau tahu?"

"Kakashi, kepalamu tidak ikut bodoh bersama muridmu, 'kan? Kau lupa siapa aku?"

"..." Kakashi terdiam. Perasaannya yang terasa nyaman membuat senyumnya muncul tanpa disadari. Ibiki adalah ahli interogasi yang bisa membaca pikiran hanya dengan menatap targetnya. Sementara Iruka selalu memiliki ekspresi setiap emosinya berganti. Tidak sulit bagi Ibiki untuk membaca pikiran seorang Iruka.

Senyum Kakashi sangat jelas hingga dua wanita di dalam ruangan itu ikut tersenyum sebagai makhluk yang lebih mementingkan perasaan. Tidak sampai senyum itu menghilang.

"Tapi bukankah terlalu jauh sampai membuat kruka terluka? Bahkan naruto juga hampir terbunuh," tambah Kakashi. Matanya sangat tajam.

Ibiku mnegangguk, "Ya. Itu tidak sesuai prediksi. Mizuki pasti telah berlatih selama di dalam penjara. Intinya, kami juga tidak menyangka jika dia memiliki kekuatan dari Orochimaru."

"Kozo, kami berusaha mencari cara untuk membuka hatimu. Anak bodoh sepertimu mana tahu soal cinta. Kau hanya tahu cara memuaskan diri melihat dari buku yang kau baca."

Kakashi, The DoggoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang