4. Home

757 84 3
                                    

CHAPTER FOUR

.
.
.

Kakashi menelan ludah. Bertemu dengan Ibiki bukan hal yang baik. Sepertinya dia harus menghindari semua orang yang mengenalnya dan berkemungkinan untuk mengenalinya. Kemarin, ia lolos dari Hana Inuzuka. Kini Ibiki pasti menyadari sesuatu sehingga berkata seperti itu.

Sekarang, semua bergantung pada Iruka.

"Maaf."

Kakashi menatap Iruka dengan terkejut, ia mendengar Iruka melanjutkan, "Aku menolak. Anjing ini milik kenalanku dari luar desa. Aku mengenalnya sejak dulu. Anjing ini sering dititipkan padaku sejak kecil. Kupastikan jika anjing ini bukan penyusup."

"Hmm ... Baiklah. Maaf menganggu waktumu. Kalau begitu, aku pergi."

"..."

Hanya seperti itu?

"Apa-apaan dia itu? Mengerikan," gumam Iruka.

.
.
.

"Seekor anjing?"

"Ya. Aku sempat melihatnya tengah mengobrol dengan Ibiki-san. Anjingnya cukup besar."

Tsunade tersenyum, "Itu baik jika Iruka memiliki peliharaan. Dengan begitu dia tidak akan kesepian. Hanya dengan Naruto pasti membuatnya pusing. Sekarang aku bisa tenang mengetahui mereka bersama."

Shizune juga ikut senang. Ia sangat mengenal Tsunade sebagai murid pertama wanita kuat tersebut. Tsunade adalah murid dari Hiruzen. Hokage ketiga tersebut berkali-kali menyinggung pasal Iruka kepada Tsunade. Kenyataan bahwa Hokage ketiga sendiri yang memerintahkan Iruka menjadi guru di akademi membuat Tsynade secara tidak langsung memperhatikannya juga.

Sehingga, pria itu masuk ke dalam orang yang dipercaya dan dekat dengan Tsunade. Lalu untuk Naruto, siapa yang tidak tahu jika anak itu adalah jinchuriki kyuubi? Hiruzen telah menitipkan pesan kepada Tsunade untuk memperhatikan anak itu.

Berkali-kali, Tsunade mengatakan jika Naruto mirip dengan mendiang sang adik membuat wanita itu menghargai keberadaan Naruto. Sehingga dia ikut memperhatikan keseharian anak bersurai kuning tersebut.

Kedua orang yang hidup sendiri itu akhirnya hidup bersama, Tsunade begitu memperhatikan keduanya hingga ikut merasa senang saat tahu Naruto kerap menginap di rumah Iruka.

Namun, seharusnya ada satu orang lagi yang sendiri, kesepian, serta masa lalu yang buruk. Orang ini masih tidak diketahui keberadaanya.

"Apa Hana menemukan berkembangan?"

"Belum, Tsunade-sama." Shizune menggeleng pelan.

Mata keemasan milik Tsunade memandang keluar jendela. Hari ini akan segera berakhir dengan pemandangan matahari terbenam yang dilihatnya. Kemudiam akan digantikan dengan hari lainnya. Hari berganti hari dan Kakashi belum juga ditemukan.

Tidak ada yang tahu kemana jonin elit itu pergi dan menghilang begitu saja tanpa jejak.

"Aku harap Hana membawa kabar bagus nanti malam."

.
.
.

Kakashi sadar dengan betul, bahwa disituasi seperti ini seharusnya dia tetap tenang dan tak mengundang perhatian. Tetapi ia sangat menyalahkan ukuran tubuhnya yang besar. Semua orang jelas akan menatapnya langsung begitu mendapati Iruka tengah berjalan dengan seekor anjing.

Namun, ia tak bisa menahan diri saat melihat teman-teman jounin yang lain. Keempat kakinya langsung bergerak melarikan diri begitu melihat mereka yang tengah berkumpul. Ia sadar, dirinya telah membuat Iruka kerepotan.

Kakashi, The DoggoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang