"Lalisa?"
Panggilan itu membuat langkah Lisa terhenti, berbalik untuk menatap pada seseorang yang memanggilnya.
"Aku benar, bukan? Wah, sudah lama rasanya kita tak bertemu. 6? Oh, tidak. Mungkin 7 tahun, benar?"
Lisa masih belum membalas apapun--belum terlalu mengingat seseorang di hadapannya saat ini.
Sementara sosok wanita itu kini hanya menampakkan senyumnya, "aku Na Chaeri. Apa kau sama sekali tak mengingatku?" Ucapnya setelahnya.
Dan mendengar nama itu membuat raut wajah Lisa berubah begitu saja, menarik senyumnya kali ini. "Chaeri Sunbae! Astaga, ini sungguh sudah lama sekali." Ucap Lisa.
"Ck, tapi aku sedikit kesal karena kau tak langsung mengenaliku."
"Maafkan aku. Sungguh sudah lama tak bertemu dan mendengar kabarmu. Dan, apa yang sedang kau lakukan di sini?"
"Oh, Jimin tak memberitahumu?"
Lisa mengerutkan keningnya karena bingung, dan menggeleng setelahnya untuk ketidaktahuannya.
"Aku bekerja di sini, Lisa."
Lisa sempat terdiam saat itu. Bahkan setelah 6 tahun berlalu, Chaeri terus saja di samping Jimin. Lisa tak tahu ini sebuah kebetulan, atau memang Chaeri tak bisa menjauh dari Jimin sehingga harus berada di satu perusahaan dengannya.
"Oh, maafkan aku, Lisa. Kurasa aku harus pergi sekarang, masih ada yang harus aku urus. Senang bertemu denganmu. Lain kali, kita harus mengobrol banyak."
Lisa hanya mengangguk dengan masih menampakkan senyumnya, melihat Chaeri yang berlalu di hadapannya. Sementara dirinya masih berada di posisinya selama beberapa saat. Hatinya yang begitu senang karena ingin mengunjungi Jimin dan memberikannya bekal sebagai kejutan seolah terasa tak menyenangkan lagi. Namun Lisa berusaha untuk membuang seluruh pemikiran negatifnya dan tetap pada tujuannya saat ini.
Latihan yang sedang berlangsung saat itu terhenti dengan kedatangan Lisa. Beberapa penari yang bersama dengan Jimin menyapa Lisa, begitu juga sebaliknya. Bahkan Lisa juga menyiapkan bekal makan siang bagi mereka yang tentu saja berterima kasih pada Lisa--ditambah karena perut mereka yang memang sudah sangat lapar karena harus berlatih sejak pagi tadi. Dan bahkan beberapa dari mereka harus melewatkan sarapan pagi.
"Kau sungguh datang kemari?" Jimin tentu saja terkejut dengan kehadiran Lisa. Namun rasa bahagianya lebih besar saat ini karena akhirnya melihat wajah kekasih setelah beberapa minggu ini mereka tak bertemu karena kesibukan masing-masing.
"Sunbae menganggap aku berbohong, begitu?" Lisa hanya memberengut saat itu. "Kalau begitu, aku pergi saja." Ucapnya dan bahkan sudah beranjak akan pergi.
Namun Jimin tentu dengan cepat menahannya. "Hey, mana bisa kau pergi begitu saja? Aku hanya tak menyangka jika kau datang kemari. Tentu saja aku senang dengan kehadiranmu."
Mendengar hal itu membuat Lisa akhirnya menarik senyumnya. "Aku mengira jika Sunbae sudah lupa dengan kehadiranku."
Jimin menarik Lisa bersamanya saat itu. Sementara Lisa akhirnya hanya mengikuti walaupun masih terlihat bingung akan kemana Jimin membawanya.
"Kenapa kita menuju rooftop?" Tanya Lisa ketika akhirnya menyadari kemana Jimin membawanya.
"Mencari udara segar," ucap Jimin, menatap pada Lisa setelah menutup pintu rooftop. "Dan juga, agar hanya ada kita berdua saja. Aku tak ingin terintrupsi oleh orang lain ketika bersama denganmu."
Lisa hanya mendecih saat itu, "Hyunjae-ssi mungkin akan kembali dibuat pusing dan gila karena Sunbae kembali bersikap seperti ini." Ucapnya, berjalan lebih dulu menuju sebuah bangku kosong yang dilihatnya dan menempatkan kotak bekal yang ia bawa sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
we got married ❌ jimlice
Fanfic[18+] ✔ Jung Jimin, 25 tahun. Seorang idol ternama yang digilai banyak kaum hawa. Berbakat tentunya sudah pasti, bahkan tur konser dunia telah ia rampungkan tak lama setelah dia melakukan debutnya sebagai penyanyi idol. Di sisi lain, seorang Min Lal...