Chapter 10

580 62 8
                                    

Hujan di luar sana masih mengguyur dengan derasnya. Tapi Lisa tak yakin jika ia akan merasakan kedinginan saat ini. Tubuhnya cukup merasa hangat. Berterima kasih pada sosok di balik tubuhnya yang memeluknya hingga sekarang, sementara keduanya berbaring di atas ranjangnya dan bahkan berbagi selimut.

Jangan berpikir yang jauh pula. Lisa bahkan masih mengenakan pakaiannya, sama halnya dengan sosok di balik tubuhnya saat ini. Mereka benar-benar hanya tidur dengan saling memeluk saja.

Waktu sudah menunjukkan dini hari, dan Lisa terbangun saat itu. Entahlah, dia merasa jika dirinya tak terlalu memiliki masalah yang cukup berat hingga membuatnya tidur dengan tak nyenyak. Mungkin saja, dirinya belum terbiasa dengan keberadaan Jimin yang bersamanya saat ini.

Lisa bisa merasakan pelukan Jimin mengerat padanya, menariknya mendekatnya dan bisa merasakan hembusan nafas pria itu di lehernya--sedikit membuat Lisa merinding saat itu.

"Kau terbangun?"

Bahkan Lisa pun masih belum terbiasa dengan suara serak Jimin seperti tadi. Dan gadis itu hanya menggeleng sebagai jawabannya untuk Jimin. "Entahlah. Sunbae ada di sini, aku jadi tak bisa tidur dengan nyenyak. Sepertinya aku belum terbiasa dengan semua ini."

Jimin tergelak saat itu, membuat Lisa yang mendengarnya tentu saja merasa kesal karena tak ada yang lucu satupun dari ucapannya tadi.

"Kalau begitu, kau harus terbiasa dengan semua ini. Aku tak akan pernah melepaskanmu dan terus memelukmu seperti ini sehingga kau tak akan berpikir untuk pergi lagi dariku."

Sialan, Jung Jimin itu! Tadi membuat kesal, dengan cepat pula bisa membuat Lisa merona dan berdebar seperti ini.

"Dan juga, sampai kapan kau akan memanggilku dengan panggilan Sunbae, huh? Ck, tidak ada romantisnya sama sekali terhadap kekasihmu."

"Siapa yang Sunbae anggap kekasih, huh?"

Jimin beranjak dari berbaringnya, menarik Lisa agar menatap padanya. "Apa maksudmu itu? Kau masih mencoba untuk mengelak semuanya setelah menerima begitu saja ciumanku?"

"Ck, Sunbae! Jangan mengatakannya dengan mudah seperti tadi."

"Memang itu kenyataannya. Kau mau mengelak dan pergi sejauh yang kau inginkan, akan aku pastikan aku akan tetap mencarimu kemanapun dan menemukanmu."

Lisa tentu saja merasa tersentuh mendengar hal itu, menarik senyumnya dan menyentuh wajah Jimin setelahnya. Sedikit beranjak dari berbaringnya untuk mengecup pipi Jimin sebelum kembali berbaring.

"Ck, jika kau ingin menciumku karena berterima kasih, seharusnya lakukan saja langsung di bibir."

Dan Jimin merunduk, mencium Lisa yang diterimanya--begitu bahagia dengan momen kecil yang manis seperti saat ini sehingga tak bisa menahan senyumnya saat itu. Sebelum Jimin akhirnya sedikit memberi jarak bagi keduanya.

"Boleh aku bertanya sesuatu padamu, Sunbae?" Tanya Lisa, memecah keheningan yang sempat menyelimuti keduanya. Sementara Jimin tak memberikan jawaban apapun, menunggu Lisa melanjutkan ucapannya.

"Kenapa kau begitu menyukaiku sebanyak ini? Maksudku, sejak dahulu bahkan aku tak tahu mengapa kau tiba-tiba saja ingin dekat denganku. Kau pintar, tampan dan populer. Banyak gadis lain di sekitarmu yang bisa kau kencani jika kau mau."

"Apa kau baru saja memujiku?"

Lisa hanya mendecak. Tentu saja, Jung Jimin akan tetap menjadi dirinya yang menyebalkan. Lihat saja bagaimana senyum jahil pria itu yang ia tunjukkan padanya sekarang. "Sunbae, aku serius!" Kesal Lisa.

"Baiklah, aku minta maaf kalau begitu." Ucap Jimin, berusaha untuk tak membuat Lisa kesal. Sementara wajahnya tampak berpikir saat ini, dan Lisa yang masih menunggu jawabannya.

we got married ❌ jimliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang