Author POV
Seorang gadis mengenakan sweater rajut tebal berwarna coklat tua yang ikut dilapisi jaket parka berwarna senada dengan sedikit lebih terang di luarnya. Bawahan jeans panjang yang menutup hingga mata kakinya dan juga sebuah syal dari wol berkualitas melilit lehernya dengan nyaman.
Itu adalah kombinasi pakaian yang tepat untuk keluar di musim dingin pada bulan Februari ini. Sepatu boot dengan sol tebal yang ia kenakan mengetuk jalan dengan tergesa gesa memasuki sebuah mobil mewah yang sudah menemani perjalanannya satu tahun terakhir ini.
Jennie, gadis itu melepaskan kaca mata hitam bermerek Gentle Monster keluaran terbaru saat sudah duduk di dalam Mercedes Benz V Class hitam miliknya.
"Bagaimana kabarmu Jen? Apakah kau tidur nyenyak?" seorang wanita yang terlihat lebih tua darinya menyapa dari bangku depan.
"Menurutmu, setelah semua komentar jahat itu aku bisa tidur nyenyak? Oh unnie, c'mon, mereka terlalu menyakiti perasaanku, bahkan aku tidak nafsu makan" tukas Jennie dengan raut wajah kesal dan manjanya.
Flashback...
Jennie membawa sekotak yangnyeom chicken yang beberapa saat lalu ia pesan. Mata Jennie terlihat berbinar setelah membuka kotaknya, terdapat delapan potong ayam yang terdiri dari paha, sayap, dan bagian dada. Mereka terlihat dibumbui dengan sangat baik.
Jennie berjalan menuju kulkas miliknya dan mengambil dua kaleng coca cola untuk menemaninya makan malam ini. Tangan Jennie dengan ringan mencomot potongan paha ayam berukuran besar tersebut, satu gigitan masuk ke mulutnya.
"Eeummm orang jenius mana yang berhasil menemukan resep ini" pujinya dengan raut wajah gembira menatap ayam yang ada di tangannya.
Jennie mengeluarkan ponselnya dan menggulir akun instagram miliknya sendiri. Akun yang baru berumur tiga tahun itu kini sudah memiliki followers sebanyak 57 juta. Untuk idol yang baru memulai karirnya tiga tahun, itu adalah jumlah pengikut yang fantastis.
Dua hari yang lalu Jennie memposting foto pribadinya, tapi lihatlah sekarang, kolom komentar dipenuhi oleh hinaan dan cacian yang ditujukan pada Jennie.
"Kenapa mereka kejam sekali? Ini benar benar sangat menyedihkan" gumam Jennie sambil mengunyah ayamnya.
Setelah menghabiskan lima potong ayam dan dua kaleng soda, Jennie memilih untuk merebahkan tubuhnya di kasur. Matanya menatap langit langit kamar dengan kosong.
"Apa aku melakukan dosa besar? Kenapa mereka begitu keji?" gumamnya lagi dan tidak berapa lama, mata Jennie menutup. Ia tertidur dengan pulas hingga pagi terbangun karna dering telpon dari Alison, sang manager.
Flashback End...
Wanita bernama Alison itu tersenyum prihatin menatap Jennie tanpa tau bahwa artisnya ini baru saja membual. Ia sudah menjadi manager Jennie selama tiga tahun setelah gadis yang menggerutu di belakang itu debut.
"Agensi sudah memikirkan semuanya dengan baik, hari ini kita akan mendiskusikannya dengan sajangnim" ucap Alison memberitahukan Jennie, gadis itu hanya diam dengan wajah kesal dan melihat ke arah jalanan yang ramai.
Jennie sudah debut selama tiga tahun bersolo karir sebagai penyanyi. Nama Jennie cukup gemilang di dunia peridolan ini, parasnya yang cantik, senyumnya yang membuat siapa saja terpikat, serta suaranya yang stabil dan indah saat bernyanyi serta kemampuan rap nya yang tidak perlu diragukan lagi membuat namanya cepat naik.
Penyanyi muda berbakat tersebut dan managernya sudah sampai dan sedang memasuki gedung agensi terkenal yang menaungi karir solonya. Saat memasuki gedung tersebut, terang cahaya dari lampu lampu yang terdapat di sudut ruangan menyambut mereka dengan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never too much BLUE
FanfictionHidup dengan kasta tertinggi, ternyata tidak semenyenangkan itu. Berjalan dengan tenang dikeramaian tapi selalu menjadi pusat perhatian, padahal yang ia inginkan hanyalah sebuah pengabaian atas kehadirannya. Kehilangan sosok yang paling dicintai, di...